JAKARTA, KOMPAS.com - Pemprov DKI Jakarta melalui PD Pembangunan Sarana Jaya, mengebut pembangunan skybridge Tanah Abang, Jakarta Pusat.
Salah satu caranya dengan meminta seluruh pedagang kaki lima (PKL) yang sebelumnya berdagang di Jalan Jatibaru Raya, untuk berhenti berjualan hingga 15 Oktober.
Hal itu agar proyek skybridge bisa selesai sesuai target yang telah ditetapkan yaitu 15 Oktober. Keberadaan para PKL dinilai cukup menyulitkan pengerjaan skybridge.
Terlebih lagi, ketika bahan material seperti baja kerangka jembatan tiba di lokasi. Tidak ada tempat untuk menampung material tersebut.
Para pedagang yang tetap berjualan di bawah pembangunan skybridge juga membahayakan diri mereka sendiri.
Baca juga: Belasan PKL Masih Berjualan di Lokasi Pembangunan Skybridge
"Sangat sulit dan membahayakan. Hari ini kami pagar dan mulai besok hingga 15 Oktober tidak bisa berdagang," ujar Direktur Pengembangan PD Pembangunan Sarana Jaya Denan M Kaligis, usai menyampaikan sosialisasi ke pedagang Jatibaru Raya, di Pasar Tanah Abang, Selasa (19/9/2018).
Tak diberikan lokasi relokasi
Kurangnya lahan menjadi kendala mengapa Pemprov DKI Jakarta tidak memberikan lokasi relokasi bagi para pedagang Jalan Jatibaru Raya.
Tidak tersedianya lahan karena kondisi Tanah Abang yang sangat sempit dan dipenuhi permukiman dan pedagang lainnya.
Pemprov DKI mengklaim telah berkomunikasi dengan para pedagang. Para pedagang tidak keberatan dengan hal tersebut.
Adapun syaratnya setelah skybridge selesai dibangun, para pedagang diberikan tempat yang laik untuk berdagang di jembatan multi guna tersebut.
Terkait permintaan Pemprov DKI Jakarta, ada pedagang yang mendukung ada juga pedagang yang tidak sepakat dengan keputusan yang meminta mereka untuk tidak berjualan.
Salah satu pedagang pakaian, Sylvi mengaku, keberatan karena Pemprov DKI tidak memberikan lokasi relokasi para pedagang berjualan.
Baca juga: Kehadiran Pedagang Jatibaru Dinilai Menyulitkan Pembangunan Skybridge Tanah Abang
Selain itu, Sylvi juga merasa kasihan dengan pegawainya yang terpaksa tidak bekerja hingga 15 Oktober.
Namun, ia terpaksa mengikuti keputusan Pemprov DKI agar skybridge bisa selesai dibangun dan pedagang bisa berjualan di jembatan tersebut.