JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Umum Lembaga Perlindungan Anak Indonesia (LPAI) Seto Mulyadi menjadi pembicara di talkshow dengan tema "Anak Berprestasi dalam Akademis dan Kreativitas" di Festival Seni Anak Manggarai, di Green Pramuka Square, Jakarta Timur, Sabtu (22/9/2018).
Dalam talkshow ini, pria yang akrab disapa Kak Seto tersebut mengisahkan tentang kehidupan masa kecilnya yang juga berlika-liku. Kak Seto membeberkan, bahkan saat kecil ia pernah menjadi anak jalanan seperti pengamen, kerja di pasar, bahkan jadi tukang batu untuk bisa mendapatkan pundi-pundi rupiah.
"Adik-adik tahu enggak, dulu waktu kecil Kak Seto juga pernah jadi anak jalanan? Pernah jadi bantu-bantu di pasar, jadi tukang batu. Tapi Kak Seto tetap semangat," ujarnya di hadapan para sahabat Anak Manggarai.
Ia berkisah, dahulu memiliki cita-cita ingin menjadi seorang guru. Untuk itu, dirinya dengan keras bekerja untuk membiayai kebutuhan sekolah.
"Kak Seto dulu waktu kecil ingin jadi guru. Kak Seto sekolah dari biaya sendiri ngamen di pinggir jalan. Kak Seto waktu itu mencoba terus semangat rajin belajar walalupun enggak terlalu pintar," ungkap Seto.
Seto juga mengungkapkan alasannya akhirnya menjadi Ketua LPAI untuk melindungi para anak adalah karena dahulu dirinya disayang oleh kedua orang tua serta keluarga. Maka, ia ingin melakukan hal serupa dengan menyayangi anak-anak Indonesia.
Ia juga mengajak para peserta Sahabat Anak untuk tetap semangat dan bekerja dengan keras menggapai cita-cita.
"Kak Seto ingin adik-adik tetap semangat dan bangga jadi anak Indonesia," imbuhnya.