Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polisi: Berhenti Sebarkan Video Pengeroyokan Suporter Persija!

Kompas.com - 24/09/2018, 14:48 WIB
Sherly Puspita,
Icha Rastika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Argo Yuwono mengimbau warga untuk berhenti menyebarkan video pengeroyokan suporter Persija dan turut menjaga suasana kondusif.

"Dengan menyebarkan video, maka akan semakin menyulut amarah antar-pihak. Ini adalah tindakan oknum," ujar Argo ketika dihubungi Kompas.com, Senin (24/9/2018).

Selain itu, menurut dia, tidak menyebarkan video yang mengandung muatan kekerasan merupakan salah satu wujud empati masyarakat terhadap keluarga yang ditinggalkan.

Baca juga: Polri Minta Suporter Persib dan Persija Menahan Diri

Argo mengatakan, Polda Metro Jaya mendukung upaya Polda Jawa Barat untuk menangkap dan menindak para pelaku pengeroyokan agar peristiwa semacam ini tak terulang.

"Kami juga sudah berkoordinasi dengan Ketua Suporter Persija, Pak Gede. Ini sesuatu yang memprihatinkan yang harus dijaga jangan sampai terulang karena pada dasarnya semua ingin menonton klub kesayangannya," tutur dia.

Selain itu, Argo meminta semua pihak turut menjaga nuansa damai dengan tidak menyebarkan informasi-informasi bohong.

"Tadi beredar informasi bahwa sedang ada sweeping kendaraan pelat D (wilayah registrasi Jawa Barat) itu tidak benar, tidak ada sweeping," kata dia.

Ia berharap, pendukung kedua tim sepak bola tersebut sama-sama mengedepankan sikap dewasa sehingga suasana yang nyaman dapat tercipta saat pertandingan digelar.

"Kami mengimbau suporter Persija untuk tidak membalas. Ini adalah suatu kedewasaan dari suporter, kita dukung untuk tidak membalas tetapi menciptakan suasana yang nyaman saat pertandingan. Masyarakat harus bisa mengerem, memberi contoh, aparat Polri dan TNI berharap agar situasi Ibu Kota kondusif," papar dia.

Baca juga: Soal Tewasnya Suporter Persija, Anies Akan Hubungi Ridwan Kamil

Diberitakan sebelumnya, Haringga Sirla tewas dikeroyok saat menonton laga Persib Bandung kontra Persija Jakarta di Stadion Gelora Bandung Lautan Api, Bandung, Minggu (23/9/2018) kemarin.

Sebanyak 10 orang yang diduga terlibat dalam pengeroyokan tersebut ditangkap. Hingga saat ini polisi masih terus melakukan pengembangan terkait kasus ini.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Staf Khusus Bupati Kediri Ikut Daftar Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Staf Khusus Bupati Kediri Ikut Daftar Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Megapolitan
4 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang adalah Satu Keluarga

4 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang adalah Satu Keluarga

Megapolitan
Tangkap Komplotan Pencuri yang Beraksi di Pesanggrahan, Polisi Sita 9 Motor

Tangkap Komplotan Pencuri yang Beraksi di Pesanggrahan, Polisi Sita 9 Motor

Megapolitan
Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen, 7 Jenazah Korban Kebakaran 'Saudara Frame' Bisa Diidentifikasi Lewat Gigi

Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen, 7 Jenazah Korban Kebakaran "Saudara Frame" Bisa Diidentifikasi Lewat Gigi

Megapolitan
Melawan Saat Ditangkap, Salah Satu Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditembak Polisi

Melawan Saat Ditangkap, Salah Satu Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditembak Polisi

Megapolitan
Uang Korban Dipakai 'Trading', Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mengaku Siap Dipenjara

Uang Korban Dipakai "Trading", Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mengaku Siap Dipenjara

Megapolitan
Siswa SMP yang Gantung Diri di Palmerah Dikenal Aktif Bersosialisasi di Lingkungan Rumah

Siswa SMP yang Gantung Diri di Palmerah Dikenal Aktif Bersosialisasi di Lingkungan Rumah

Megapolitan
Identitas 7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' Berhasil Diidentifikasi

Identitas 7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" Berhasil Diidentifikasi

Megapolitan
Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Sebesar Rp 22 Miliar Tak Hanya untuk Perbaikan, tapi Juga Penambahan Fasilitas

Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Sebesar Rp 22 Miliar Tak Hanya untuk Perbaikan, tapi Juga Penambahan Fasilitas

Megapolitan
Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditangkap Polisi

Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditangkap Polisi

Megapolitan
Komisi A DPRD DKI Desak Pemprov DKI Kejar Kewajiban Pengembang di Jakarta soal Fasos Fasum

Komisi A DPRD DKI Desak Pemprov DKI Kejar Kewajiban Pengembang di Jakarta soal Fasos Fasum

Megapolitan
Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Ambil Formulir Calon Wali Kota Bogor Lewat PDIP, tapi Belum Mengembalikan

Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Ambil Formulir Calon Wali Kota Bogor Lewat PDIP, tapi Belum Mengembalikan

Megapolitan
Tak Bisa Lagi Kerja Berat Jadi Alasan Lupi Tetap Setia Menarik Sampan meski Sepi Penumpang

Tak Bisa Lagi Kerja Berat Jadi Alasan Lupi Tetap Setia Menarik Sampan meski Sepi Penumpang

Megapolitan
Teman Siswa yang Gantung Diri di Palmerah Sebut Korban Tak Suka Cerita Masalah Apa Pun

Teman Siswa yang Gantung Diri di Palmerah Sebut Korban Tak Suka Cerita Masalah Apa Pun

Megapolitan
Demo di Depan Kedubes AS, Koalisi Musisi untuk Palestina Serukan Tiga Tuntutan Sebelum Membubarkan Diri

Demo di Depan Kedubes AS, Koalisi Musisi untuk Palestina Serukan Tiga Tuntutan Sebelum Membubarkan Diri

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com