JAKARTA, KOMPAS.com - Sebanyak 20 tahanan Polres Kepulauan Seribu kabur dari rumah tahanan mereka di kawasan Cilincing, Jakarta Utara, pada Jumat (21/9/2018) lalu. Hingga Senin siang kemarin, polisi telah meringkus kembali 10 orang di antaranya. Sementara 10 orang lainnya masih diburu.
"Dari 20, alhamdulillah kami hari ini sudah mengamankan 10 orang. Jadi, masih sisa 10 orang lagi," kata Kasat Reskrim Polres Kepulauan Seribu, Iptu Fahmu Amarullah di kantornya, kemarin.
Fahmi mengimbau masyarakat yang mengetahui keberadaan para tahanan kabur itu untuk melapor ke kantor polisi terdekat.
"Saya harapkan untuk keluarga dan saudara yang mengetahui segera melaporkan dan kepada seluruh tahanan itu agar segera menyerahkan diri ke kantor polisi terdekat," ujar Fahmi.
Baca juga: Polda Metro Selidiki Kemungkinan Kelalaian Petugas Terkait Kaburnya 20 Tahanan
Kapolda Metro Jaya Irjen Idham Azis mengatakan, kasus kaburnya 20 tahanan itu menjadi cerminan dari masalah yang dialami Polres Kepulauan Seribu. Masalah yang dimaksud Idham adalah keberadaan Mapolres Kepulauan Seribu yang tidak terletak di Kabupaten Administratif Kepulauan Seribu, tetapi berada di Kota Administratif Jakarta Utara.
"Ya, memang kita punya problem di Pulau Seribu itu. Polresnya tidak ada di Pulau Seribu, perwakilannya ada di Cilincing. Kami sudah ajukan pada saatnya nanti Polres Kepulauan Seribu itu harus di Pulau Seribu," kata Idham, di Mapolda Metro Jaya.
Idham menambahkan, wacana pembangunan Mapolres Kepulauan Seribu masih dibahas di tingkat Polda Metro Jaya dan Mabes Polri.
"Kami masih mencari di pulau mana yang paling bagus dan perlu kajian di tingkat Mabes Polri," katanya.
Dikira Tawuran
Kaburnya 20 tahanan tersebut sempat mengagetkan warga di sekitar Kantor Perwakilan Polres Kepulauan Seribu yang terletak di tengah pemukiman.
Sejumlah warga mengira kaburnya 20 tahanan itu merupakab peristiwa tawuran yang disebut kerap terjadi di sana.
"Saya lagi melayani, saya dagang es. Tiba-tiba orang-orang pada lari. Saya kira tawuran, lalu ada bunyi dor-dor-dor...," kata Suhatmini yang berdagang sekitar 20 meter dari kantor Polres.
Yeni, warga lainnya, menduga belasan tahanan sulit dikejar karena lari ke tempat keramaian. Mereka lalu berbaur dengan masyarakat umum atau kabur menggunakan kendaraan umum.
Baca juga: Warga Kira Ada Tawuran Saat Tahanan Polres Kepulauan Seribu Kabur
"Kalau dia lari ke sana kan kaburnya gampang, bisa naik angkot atau bus langsung ga kelacak. Beda sama yang ke arah sini (laut) yang jalannya buntu," ujarnya.
Para tahanan kabur dengan cara mendobrak pintu sel yang dibuka seorang polisi seusai mengantar seorang tahanan menjalani tes urine.
Polisi itu sempat didorong dan dipukuli para tahanan. Sementara para tahanan lain melarikan diri.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.