Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dinormalisasi, Kali Grogol Akan Dipasangi "Grass Block" agar Indah

Kompas.com - 25/09/2018, 19:47 WIB
Rima Wahyuningrum,
Robertus Belarminus

Tim Redaksi


JAKARTA, KOMPAS.com - Dinas Sumber Daya Air (SDA) DKI Jakarta sedang melakukan normalisasi Kali Grogol yang terletak di Jalan Palmerah I atau Inspeksi Slipi, Palmerah, Jakarta Barat.

Normalisasi dilakukan dengan pemasangan dinding turap atau sheetpile dan merapikan tebing kali menggunakan rumput.

“Untuk pembangunan sheetpile, tetapi kita tetap mengacu pada naturalisasi. Jadi, selain membuat sheetpile, kita perkuat tebingnya dengan menggunakan grass block juga di atasnya,” kata Kasi Pembangunan Dinas Sumber Daya Air DKI Jakarta Tengku Saugi, saat dihubungi Kompas.com, Selasa (25/9/2018).

Pemasangan grass block atau blok rumput pada dinding turap dilakukan selain untuk memperindah tebing kali, juga untuk penghijauan dan penyerapan air di sana.

Baca juga: Kali Grogol yang Masih Bau dan Putih di Kala Malam...

Proyek normalisasi kali telah dilakukan sejak Agustus 2018. “Kalau dikontrak (normalisasi Kali Grogol) sampai akhir November, kalau tidak selesai bisa sampai Desember,” kata Saugi. 

Berdasarkan pantauan Kompas.com di lokasi, Selasa, mulai dari Jalan Palmerah I depan Pasar Pisang hingga menuju arah Kemanggisan, normalisasi masih dalam pengerjaan petugas.

Pemasangan cor dinding turap telah di lakukan pada satu sisi yakni seberang Jalan Palmerah I hingga menuju depan SMP 101 Jakarta.

Sementara pada sisi lainnya yakni di Jalan Palmerah I, masih dalam proses pemasangan rangka cor dengan kayu dan besi.

Sekitar 100 meter menuju sekolah tersebut, sempat terjadi penutupan jalan lantaran pada Selasa ini alat berat beko sedang melakukan pemasangan beton untuk dinding turap.

Hal ini membuat perlintasan hanya bisa dilewati oleh pejalan kaki saja.

Di samping pemasangan dinding turap tersebut, proyek ini memakan sisa bahu jalan untuk menempatkan gundukan tanah kerukan.

Pada beberapa titik, terlihat gundukan tanah dengan tinggi sekitar 1 meter di bahu jalan.

Baca juga: BKSDA Tidak Akan Pasang Papan Tanda Bahaya Buaya di Kali Grogol

Di sela-sela bahu jalan tempat gundukan tanah, terlihat mobil-mobil warga yang terpakir bebas di bahu jalan.

Akibatnya, ruas jalan hanya dapat dilalui untuk satu mobil dan sepeda motor saja.

Memasuki bulan ke-2, kondisi air Kali Grogol selama proyek normalisasi terlihat hitam.

Tetapi, aliran air mengalir lancar, begitu pula dengan aliran air dari bangunan warga di pinggir kali yang keluar dari sebuah pipa putih pada beberapa titik.

Selain Kali Grogol, masih ada tiga titik normalisasi kali di Jakarta Barat lainnya.

Di antarnya yaitu sodetan Kali Sekretaris, dan Kali Mookevart, serta pembuatan tutup saluran atau manhole di Kali Pondok Pinang. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

NIK-nya Terancam Dinonaktifkan, 200-an Warga di Kelurahan Pasar Manggis Melapor

NIK-nya Terancam Dinonaktifkan, 200-an Warga di Kelurahan Pasar Manggis Melapor

Megapolitan
Pembunuh Wanita 'Open BO' di Pulau Pari Dikenal Sopan oleh Warga

Pembunuh Wanita "Open BO" di Pulau Pari Dikenal Sopan oleh Warga

Megapolitan
Pengamat: Tak Ada Perkembangan yang Fenomenal Selama PKS Berkuasa Belasan Tahun di Depok

Pengamat: Tak Ada Perkembangan yang Fenomenal Selama PKS Berkuasa Belasan Tahun di Depok

Megapolitan
“Liquid” Ganja yang Dipakai Chandrika Chika Cs Disebut Modus Baru Konsumsi Narkoba

“Liquid” Ganja yang Dipakai Chandrika Chika Cs Disebut Modus Baru Konsumsi Narkoba

Megapolitan
Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen Selama 3,5 Jam di BNN Jaksel

Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen Selama 3,5 Jam di BNN Jaksel

Megapolitan
DPRD dan Pemprov DKI Rapat Soal Anggaran di Puncak, Prasetyo: Kalau di Jakarta Sering Ilang-ilangan

DPRD dan Pemprov DKI Rapat Soal Anggaran di Puncak, Prasetyo: Kalau di Jakarta Sering Ilang-ilangan

Megapolitan
PDI-P Mulai Jaring Nama Buat Cagub DKI, Kriterianya Telah Ditetapkan

PDI-P Mulai Jaring Nama Buat Cagub DKI, Kriterianya Telah Ditetapkan

Megapolitan
DPRD dan Pemprov DKI Rapat di Puncak, Bahas Soal Kelurahan Dapat Anggaran 5 Persen dari APBD

DPRD dan Pemprov DKI Rapat di Puncak, Bahas Soal Kelurahan Dapat Anggaran 5 Persen dari APBD

Megapolitan
Anggaran Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Disorot, Dinas Citata: Itu Masih Perencanaan

Anggaran Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Disorot, Dinas Citata: Itu Masih Perencanaan

Megapolitan
Gerak Gerik NYP Sebelum Bunuh Wanita di Pulau Pari: Sempat Menyapa Warga

Gerak Gerik NYP Sebelum Bunuh Wanita di Pulau Pari: Sempat Menyapa Warga

Megapolitan
Tunggak Biaya Sewa, Warga Rusunawa Muara Baru Mengaku Dipersulit Urus Administrasi Akte Kelahiran

Tunggak Biaya Sewa, Warga Rusunawa Muara Baru Mengaku Dipersulit Urus Administrasi Akte Kelahiran

Megapolitan
Pedagang Bawang Pasar Senen Curhat: Harga Naik, Pembeli Sepi

Pedagang Bawang Pasar Senen Curhat: Harga Naik, Pembeli Sepi

Megapolitan
Baru Beraksi 2 Bulan, Maling di Tambora Curi 37 Motor

Baru Beraksi 2 Bulan, Maling di Tambora Curi 37 Motor

Megapolitan
'Otak' Sindikat Maling Motor di Tambora Ternyata Residivis

"Otak" Sindikat Maling Motor di Tambora Ternyata Residivis

Megapolitan
Perempuan yang Ditemukan di Pulau Pari Dicekik dan Dijerat Tali Sepatu hingga Tewas oleh Pelaku

Perempuan yang Ditemukan di Pulau Pari Dicekik dan Dijerat Tali Sepatu hingga Tewas oleh Pelaku

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com