Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Fraksi Hanura DPRD DKI: OK OCE Berpotensi Gagal dan Rugikan APBD

Kompas.com - 26/09/2018, 15:18 WIB
Nursita Sari,
Robertus Belarminus

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Fraksi Partai Hanura DPRD DKI Jakarta menilai, program pelatihan kewirausahaan OK OCE milik Pemprov DKI Jakarta berpotensi gagal karena perencanaan yang kurang baik.

Fraksi Hanura menyebut, potensi kegagalan program OK OCE itu bisa merugikan APBD DKI Jakarta.

"OK OCE yang dijalankan saat ini, kami sangat menyayangkan fenomena ini karena potensi kegagalan program ini sangat merugikan APBD DKI, karena upaya untuk merealisasikannya juga menggunakan anggaran daerah, terutama anggaran pelatihan, anggaran pengawasan," ujar anggota Fraksi Hanura Canter Sangaji.

Baca juga: Jadi Wakil Wali Kota, Irwandi Mau Buat OK OCE di Jakpus Lebih Waw

Canter menyampaikan pemandangan fraksinya itu dalam rapat paripurna mengenai pemandangan fraksi-fraksi terhadap rancangan peraturan daerah tentang APBD Perubahan 2018, di gedung DPRD DKI Jakarta, Jalan Kebon Sirih, Jakarta Pusat, Rabu (26/9/2018).

Fraksi Hanura, kata Canter, khawatir APBD DKI Jakarta terbuang sia-sia karena program OK OCE yang berpotensi gagal.

Fraksi Hanura meminta Pemprov DKI Jakarta membuat konsep dan rencana program yang baik sebelum dijalankan.

"Janganlah membuat program yang konsep dan perencanaannya tidak terukur dan tidak teruji, karena pada akhirnya nanti akan merugikan APBD dan tentunya juga merugikan masyarakat Jakarta secara keseluruhan," kata Canter.

Pemprov DKI Jakarta diketahui menganggarkan anggaran Rp 82 miliar untuk program OK OCE dalam APBD 2018.

Baca juga: DPRD DKI Coret Anggaran Sertifikasi Pendamping OK OCE Rp 3,9 Miliar

 

Dana tersebut dianggarkan dalam program pembinaan dan pendampingan kewirausahan di masing-masing Suku Dinas Koperasi dan UMKM tiap wilayah.

Anggaran program OK OCE ini juga termasuk pembukaan tempat kumpul kreatif (co-working space), serta perekrutan pendamping kewirausahaan.

Dalam pembahasan Kebijakan Umum Perubahan Anggaran dan Prioritas Plafon Anggaran Sementara (KUPA-PPAS) 2018, Pemprov DKI mengusulkan anggaran kegiatan sertifikasi pendamping OK OCE sebesar Rp 3,9 miliar.

Namun, Badan Anggaran DPRD DKI Jakarta memutuskan untuk mencoret anggaran tersebut karena tidak ada dalam Rancangan Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) 2018.

Menurut anggota Banggar, tidak adanya anggaran kegiatan sertifikasi pendamping OK OCE membuktikan tidak matangnya perencanaan yang dilakukan Pemprov DKI.

Baca juga: Dari 40.000 Pendaftar, Baru 1.000 Peserta OK OCE yang Dapat Izin Usaha

Adapun OK OCE ditargetkan menelurkan 40.000 wirausaha baru tiap tahunnya.

Namun, hingga awal September, baru ada 1.000-an wirausaha yang mengantongi izin usaha mikro kecil (IUMK) dan surat keterangan usaha (SKU).

IUMK dan SKU merupakan indikator lahirnya wirausaha baru dalam program OK OCE.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Keluarga Tak Tahu RR Tewas di Tangan 'Pelanggannya' dan Dibuang ke Sungai di Bekasi

Keluarga Tak Tahu RR Tewas di Tangan "Pelanggannya" dan Dibuang ke Sungai di Bekasi

Megapolitan
KPU Jaktim Buka Pendaftarab PPK dan PPS untuk Pilkada 2024, Ini Syarat dan Jadwal Seleksinya

KPU Jaktim Buka Pendaftarab PPK dan PPS untuk Pilkada 2024, Ini Syarat dan Jadwal Seleksinya

Megapolitan
NIK-nya Terancam Dinonaktifkan, 200-an Warga di Kelurahan Pasar Manggis Melapor

NIK-nya Terancam Dinonaktifkan, 200-an Warga di Kelurahan Pasar Manggis Melapor

Megapolitan
Pembunuh Wanita 'Open BO' di Pulau Pari Dikenal Sopan oleh Warga

Pembunuh Wanita "Open BO" di Pulau Pari Dikenal Sopan oleh Warga

Megapolitan
Pengamat: Tak Ada Perkembangan yang Fenomenal Selama PKS Berkuasa Belasan Tahun di Depok

Pengamat: Tak Ada Perkembangan yang Fenomenal Selama PKS Berkuasa Belasan Tahun di Depok

Megapolitan
“Liquid” Ganja yang Dipakai Chandrika Chika Cs Disebut Modus Baru Konsumsi Narkoba

“Liquid” Ganja yang Dipakai Chandrika Chika Cs Disebut Modus Baru Konsumsi Narkoba

Megapolitan
Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen Selama 3,5 Jam di BNN Jaksel

Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen Selama 3,5 Jam di BNN Jaksel

Megapolitan
DPRD dan Pemprov DKI Rapat Soal Anggaran di Puncak, Prasetyo: Kalau di Jakarta Sering Ilang-ilangan

DPRD dan Pemprov DKI Rapat Soal Anggaran di Puncak, Prasetyo: Kalau di Jakarta Sering Ilang-ilangan

Megapolitan
PDI-P Mulai Jaring Nama Buat Cagub DKI, Kriterianya Telah Ditetapkan

PDI-P Mulai Jaring Nama Buat Cagub DKI, Kriterianya Telah Ditetapkan

Megapolitan
DPRD dan Pemprov DKI Rapat di Puncak, Bahas Soal Kelurahan Dapat Anggaran 5 Persen dari APBD

DPRD dan Pemprov DKI Rapat di Puncak, Bahas Soal Kelurahan Dapat Anggaran 5 Persen dari APBD

Megapolitan
Anggaran Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Disorot, Dinas Citata: Itu Masih Perencanaan

Anggaran Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Disorot, Dinas Citata: Itu Masih Perencanaan

Megapolitan
Gerak Gerik NYP Sebelum Bunuh Wanita di Pulau Pari: Sempat Menyapa Warga

Gerak Gerik NYP Sebelum Bunuh Wanita di Pulau Pari: Sempat Menyapa Warga

Megapolitan
Tunggak Biaya Sewa, Warga Rusunawa Muara Baru Mengaku Dipersulit Urus Administrasi Akte Kelahiran

Tunggak Biaya Sewa, Warga Rusunawa Muara Baru Mengaku Dipersulit Urus Administrasi Akte Kelahiran

Megapolitan
Pedagang Bawang Pasar Senen Curhat: Harga Naik, Pembeli Sepi

Pedagang Bawang Pasar Senen Curhat: Harga Naik, Pembeli Sepi

Megapolitan
Baru Beraksi 2 Bulan, Maling di Tambora Curi 37 Motor

Baru Beraksi 2 Bulan, Maling di Tambora Curi 37 Motor

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com