Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terjerat Narkoba, Perjalanan Dinas Anggota DPRD Sumba Barat Daya Berujung di Tahanan

Kompas.com - 27/09/2018, 06:55 WIB
Rima Wahyuningrum,
Egidius Patnistik

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Seorang anggota DPRD dari Sumba Barat Daya, Nusa Tenggara Timur (NTT) berinisial OH (46) ditangkap Polres Metro Jakarta Barat karena menggunakan narkoba jenis shabu-shabu saat berada di sebuah hotel kawasan Tamansari, Jakarta Barat pada Selasa (25/9/2018) dini hari lalu.

Saat itu, OH bersama seorang teman wanitanya berinisial HH (23) yang ikut diamankan polisi ke Mapolres Metro Jakarta Barat.

Dalam penanganan kasus tersebut, polisi mendapatkan barang bukti berupa 1 paket shabu-shabu seberat 0,27 gram dan dua buah ponsel. Berdasarkan hasil tes urine, keduanya positif sebagai pengguna narkoba yang mengandung menthaphetamine dan MDMA (ekstasi).

Baca juga: Polisi Bekuk Sumber Pemasok Sabu untuk Oknum Anggota DPRD Sumba Barat Daya

OH ke Jakarta dalam rangka perjalanan dinas untuk tugas audensi dengan Kementrian Dalam Negeri Repubkik Indonesia. Ia datang bersama 4 orang lainnya dari NTT sejak Minggu malam.

Depresi

Kanit II Satres Narkoba Polres Metro Jakarta Barta AKP Arif Oktora mengatakan, berdasarkan hasil pemeriksaan, OH menyatakan ia menggunakan shabu-shabu lantaran depresi. Sebab, anak ke-2 (dari 4 anaknya) meninggal dunia tanpa riwayat sakit.

"Dia makai (shabu-shabu) karena depresi, anaknya meninggal (dunia) mendadak, sudah dua tahun lalu," kata Arif di Mapolres Metro Jakarta Barat, Rabu.

Penggunaan shabu-shabu sejak dua tahun itu tidak dilakukan secara terus menerus. OH mengaku kepada polisi bahwa ia sempat berhenti dan memakai narkoba lagi baru-baru ini.

Tak butuh waktu lama, polisi langsung menemukan pemasok shabu-shabu yang diterima OH. Pemasoknya UR (38), penjual shabu-shabu di wilayah Jakarta.

UR ditangkap pada hari yang sama yakni Selasa sore di kawasan Tamansari.

"UR ini residvisi kasus narkoba juga. Dia baru keluar 2017 di Jakarta," kata Arif.

Dari tangan UR, polisi mendapatkan barang bukti berypa 1 paket shabu-shabu seberat 0,25 gram dan 1 ponsel serta hasil tes urine sebagai pengguna narkoba.

UR bersama OH dan HH dikenakan Pasal 112 ayat 1 Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 35 Tahun 2009 tentang Narkotika dengan ancaman hukuman maksimal 12 tahun penjara.

Polisi juga telah menangkap sumber pemasok shabu-shabu UR. Dia adalah YI yang ditangkap pada Rabu sore.

"Petugas langsung menangkap YI saat berada di dalam angkot di kawasan Mangga Besar Raya, Tamansari Jakarta Barat," kata Kapolres Metro Jakarta Barat Kombes Hengki Haryadi dalam keterangannya, Rabu malam.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanda Duka Cita, Mahasiswa UI Peringati 9 Tahun Kematian Akseyna

Tanda Duka Cita, Mahasiswa UI Peringati 9 Tahun Kematian Akseyna

Megapolitan
500 Siswa SMA Ikut Pesantren Kilat di Kapal Perang KRI Semarang

500 Siswa SMA Ikut Pesantren Kilat di Kapal Perang KRI Semarang

Megapolitan
Soal Peluang Maju Pilkada DKI, Heru Budi: Hari Esok Masih Penuh Misteri

Soal Peluang Maju Pilkada DKI, Heru Budi: Hari Esok Masih Penuh Misteri

Megapolitan
Sopir Truk Akui Kecelakaan di GT Halim karena Dikerjai, Polisi: Omongan Melantur

Sopir Truk Akui Kecelakaan di GT Halim karena Dikerjai, Polisi: Omongan Melantur

Megapolitan
Sebelum Tutup Celah Trotoar Dekat Gedung DPR, Petugas Sudah Pernah Tegur Pelaku Pungli

Sebelum Tutup Celah Trotoar Dekat Gedung DPR, Petugas Sudah Pernah Tegur Pelaku Pungli

Megapolitan
Sudah 1,5 Tahun Kompolnas dan Polisi Belum 'Update' Kasus Kematian Akseyna

Sudah 1,5 Tahun Kompolnas dan Polisi Belum "Update" Kasus Kematian Akseyna

Megapolitan
Ucap Syukur Nelayan Kamal Muara kala Rumahnya Direnovasi Pemprov DKI

Ucap Syukur Nelayan Kamal Muara kala Rumahnya Direnovasi Pemprov DKI

Megapolitan
Rekonstruksi Kasus Penembakan Ditunda sampai Gathan Saleh Sehat

Rekonstruksi Kasus Penembakan Ditunda sampai Gathan Saleh Sehat

Megapolitan
Buntut Pungli Sekelompok Orang, Dinas Bina Marga DKI Tutup Celah Trotoar Dekat Gedung DPR

Buntut Pungli Sekelompok Orang, Dinas Bina Marga DKI Tutup Celah Trotoar Dekat Gedung DPR

Megapolitan
Warga Bogor Tertipu Penjual Mobil Bekas di Bekasi, padahal Sudah Bayar Lunas

Warga Bogor Tertipu Penjual Mobil Bekas di Bekasi, padahal Sudah Bayar Lunas

Megapolitan
Gandeng Swasta, Pemprov DKI Renovasi 10 Rumah Tak Layak Huni di Kamal Muara

Gandeng Swasta, Pemprov DKI Renovasi 10 Rumah Tak Layak Huni di Kamal Muara

Megapolitan
Singgung 'Legal Standing' MAKI, Polda Metro Jaya Sebut SKT sebagai LSM Sudah Tak Berlaku

Singgung "Legal Standing" MAKI, Polda Metro Jaya Sebut SKT sebagai LSM Sudah Tak Berlaku

Megapolitan
Penyidikan Aiman Witjaksono Dihentikan, Polisi: Gugur karena Tak Berkekuatan Hukum

Penyidikan Aiman Witjaksono Dihentikan, Polisi: Gugur karena Tak Berkekuatan Hukum

Megapolitan
Belum Tahan Firli Bahuri, Kapolda Metro Terapkan Prinsip Kehati-hatian

Belum Tahan Firli Bahuri, Kapolda Metro Terapkan Prinsip Kehati-hatian

Megapolitan
Dishub DKI Jaga Trotoar di Jakpus yang Dimanfaatkan Sekelompok Orang Tarik Bayaran Pengendara Motor

Dishub DKI Jaga Trotoar di Jakpus yang Dimanfaatkan Sekelompok Orang Tarik Bayaran Pengendara Motor

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com