Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cegah Banjir, Kali Ancol Dikeruk

Kompas.com - 27/09/2018, 13:27 WIB
Ardito Ramadhan,
Egidius Patnistik

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Titik pertemuan aliran Kali Ancol dan Sungai Ciliwung di kawasan Pademangan, Jakarta Utara dikeruk jelang musim hujan yang diprediksi akan segera tiba.

"Sudah tiga minggu itu dikuras (dikeruk) karena sering terjadi endapan karena pertemuan aliran sungai ya jadi sering ada endapan di situ," kata Camat Pademangan Mumu Mujtahid kepada Kompas.com, Kamis (27/9/2018).

Titik pertemuan antara Kali Ancol dan Sungai Ciliwung sebelumnya disebut menjadi salah satu titik rawan banjir di wilayah Jakarta Utara.

Ada dua buah alat berat jenis backhoe yang tengah beroperasi di sana.

Baca juga: Antisipasi Banjir, Kali hingga Saluran Penghubung di DKI Dikeruk

Mumu mengatakan, beberapa saluran lain yang terhubung ke Kalo Ancol juga sudah mulai dikeruk selama beberapa minggu terakhir.

Selain itu, Mumu menyebutkan telah menyiapkan sejumlah pompa untuk mengurai genangan atau banjir.

"Kami undang warga yang punya pompa banyak untuk kami cek, sama juga kami ke PLN untuk ngejamin pasokan listrik ke pompanya," ujar Mumu.

Mumu optimistis wilayahnya tidak akan mengalami banjir karena telah ada persiapan yang dilakukan. Ia menyebut, tahun lalu tidak ada banjir yang melanda wilayanya.

Sebelumnya, Kepala Suku Dinas Sumber Daya Air Jakarta Utara Santo menyatakan Kecamatan Pademangan merupakan salah satu daerah rawan banjir di wilayah Jakarta Utara.

""Kalau Pademangan itu di Jalan RE Martadinata dan Jalan Gunung Sahari ke arah barat ke arah Lodan karena pertemuan Kali Ancol dengan Sungai Ciliwung," ujar Santo, Selasa lalu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Farhat Abbas Daftar Jadi Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Farhat Abbas Daftar Jadi Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Megapolitan
Siswa SMP di Palmerah Ditemukan Gantung Diri di Kamarnya

Siswa SMP di Palmerah Ditemukan Gantung Diri di Kamarnya

Megapolitan
Selain Gerindra, Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Juga Mendaftar Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Selain Gerindra, Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Juga Mendaftar Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Megapolitan
Keluarga Pemilik Toko Bingkai 'Saudara Frame' yang Kebakaran Dikenal Dermawan

Keluarga Pemilik Toko Bingkai "Saudara Frame" yang Kebakaran Dikenal Dermawan

Megapolitan
Ratusan Orang Tertipu Beasiswa S3 di Filipina, Percaya karena Pelaku Pernah Berangkatkan Mahasiswa

Ratusan Orang Tertipu Beasiswa S3 di Filipina, Percaya karena Pelaku Pernah Berangkatkan Mahasiswa

Megapolitan
 Aksi Lempar Botol Warnai Unjuk Rasa di Patung Kuda

Aksi Lempar Botol Warnai Unjuk Rasa di Patung Kuda

Megapolitan
Polisi Belum Bisa Pastikan 7 Korban Kebakaran 'Saudara Frame' Satu Keluarga atau Bukan

Polisi Belum Bisa Pastikan 7 Korban Kebakaran "Saudara Frame" Satu Keluarga atau Bukan

Megapolitan
Demo di Depan Kedubes AS, Koalisi Musisi Bersama Kontras Tuntut Kemerdekaan Palestina

Demo di Depan Kedubes AS, Koalisi Musisi Bersama Kontras Tuntut Kemerdekaan Palestina

Megapolitan
Massa Gelar Demo di Patung Kuda, Tuntut MK Adil Terkait Hasil Pemilu 2024

Massa Gelar Demo di Patung Kuda, Tuntut MK Adil Terkait Hasil Pemilu 2024

Megapolitan
Ada Demo di Patung Kuda, Arus Lalin Menuju Harmoni via Jalan Medan Merdeka Barat Dialihkan

Ada Demo di Patung Kuda, Arus Lalin Menuju Harmoni via Jalan Medan Merdeka Barat Dialihkan

Megapolitan
Ini Daftar Identitas Korban Kebakaran 'Saudara Frame'

Ini Daftar Identitas Korban Kebakaran "Saudara Frame"

Megapolitan
Acungi Jempol Perekam Sopir Fortuner Arogan yang Mengaku TNI, Pakar: Penyintas yang Berani Melawan Inferioritas

Acungi Jempol Perekam Sopir Fortuner Arogan yang Mengaku TNI, Pakar: Penyintas yang Berani Melawan Inferioritas

Megapolitan
Fraksi PKS DKI Nilai Penonaktifan NIK Warga Jakarta yang Tinggal di Daerah Lain Tak Adil

Fraksi PKS DKI Nilai Penonaktifan NIK Warga Jakarta yang Tinggal di Daerah Lain Tak Adil

Megapolitan
Identitas 7 Korban Kebakaran 'Saudara Frame' Belum Diketahui

Identitas 7 Korban Kebakaran "Saudara Frame" Belum Diketahui

Megapolitan
Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Telan Anggaran Rp 22 Miliar, untuk Interior hingga Kebutuhan Protokoler

Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Telan Anggaran Rp 22 Miliar, untuk Interior hingga Kebutuhan Protokoler

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com