Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wajah Kalimalang Akan Ditata dengan Empat Konsep Zona

Kompas.com - 28/09/2018, 20:22 WIB
Dean Pahrevi,
Robertus Belarminus

Tim Redaksi

BEKASI, KOMPAS.com - Penataan Kalimalang di wilayah Kota Bekasi yang direncanakan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil, akan terbagi dalam empat zona yang akan mengubah wajah bantaran Kalimalang.

Empat zona tersebut akan dibangun dari bantaran Kalimalang di Gerbang Tol Bekasi Timur hingga Gerbang Tol Bekasi Barat, dengan panjang 5,6 kilometer.

Konseptor Penataan Kalimalang Sibarani Sofian mengatakan, empat zona tersebut yakni zona edukatif, ekologi, komunitas, dan komersil.

"Jadi, karakter Kalimalang sepanjang 5,6 km berbeda-beda, pada saat ada di Bekasi Barat akan lebih komersial. Kalau kita lihat di Bekasi Timur masuk ke sana, di (sebelah) kiri saja sudah penuh dengan rerimbunan pohon dan karakternya berbeda," kata Sofian, saat dihubungi Kompas.com, Jumat (28/7/2018).

Baca juga: Desain Revitalisasi Kalimalang Pemkot Bekasi Beda dengan Milik Ridwan Kamil

1. Zona ekologi

Sofian menyebut, untuk zona ekologi, akan di realisasikan di Kalimalang dekat Gerbang Tol Bekasi Timur. Wilayah itu menurut Sofian dirasa tepat karena memiliki pepohonan yang rimbun.

"Di zona ekologi konsep yang akan dibangun lebih pada konsep eco-park, kita melihat sudah banyak daerah hijau dan akan kita perbanyak lagi, sama nanti akan kita buat semacam habitat fauna air seperti kolam buatan," ujar Sofian.

2. Zona edukasi

Sementara, zona edukasi akan berada di Kalimalang dekat Kampus Universitas Islam'45 Bekasi (Unisma).

Daerah itu nantinya akan ditata sehingga mahasiswa bisa lebih nyaman untuk nongkrong atau melakukan aktivitas kampus.

"Nanti kita tata fungsi untuk kuliner, fungsi untuk diskusi, tugas kelompok itu bisa dilakukan dipinggir sungai, juga olahraganya kampus bisa kita arahkan sepeti olahraga air," kata dia.

Baca juga: Ridwan Kamil Perlihatkan Desain Revitalisasi Kalimalang

Selain itu, di zona edukasi juga akan dibangun pusat dokumentasi tentang Kalimalang, agar setiap pengunjung dapat lebih memahami informasi pengetahuan seputar Kalimalang.

"Untuk warganya kita mau ada satu daerah yang mengedukasi warga bagaimana Kalimalang dibuat, banyak arsip dan dokumen yang tersimpan dan itu bisa jadi tema edukasi, apa saja yang bisa diceritakan di Kalimalang, kehebatannya apa," ucap dia.

3. Zona komunitas

Untuk zona komunitas, akan berada di Kalimalang belakang Giant Mega Bekasi.

Zona ini nantinya akan menjadi tempat berkumpul para komunitas atau warga yang ingin sekadar bersantai atau berdiskusi.

4. Zona komersil

Sedangkan zona komersil, akan berada di wilayah Kalimalang dekat Mal Metropolitan. Wilayah itu akan ditata sesuai dengan lokasinya yang berdekatan dengan pusat perbelanjaan.

"Jadi, empat zona ini kita arahkan agar variasi, karakter setiap wilayahnya, kita timbulkan," pungkas dia.

Baca juga: 5 Hal yang Perlu Diketahui dalam Revitalisasi Kalimalang ala Ridwan Kamil

Sebelumnya, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil menunjukkan perkembangan desain Kalimalang, Kota Bekasi, yang akan ditatanya.

Hal tersebut terlihat dari empat foto yang diunggah Ridwan Kamil dari akun Facebook pribadinya, Rabu (26/9/2018) malam.

Keempat foto tersebut membandingkan wajah Kalimalang yang belum tertata sebelumnya, dengan wajah Kalimalang yang terlihat sudah lebih tertata rapih dalam bentuk desain.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

[POPULER JABODETABEK] Akhir Pilu Wanita yang Tenggelam di Kali Mookervart | Kasus Bocah Setir Mobil Pameran dan Tabrak Tembok Mal Berujung Damai

[POPULER JABODETABEK] Akhir Pilu Wanita yang Tenggelam di Kali Mookervart | Kasus Bocah Setir Mobil Pameran dan Tabrak Tembok Mal Berujung Damai

Megapolitan
Rute Mikrotrans JAK99 Pulogadung-Lampiri

Rute Mikrotrans JAK99 Pulogadung-Lampiri

Megapolitan
Tak Hanya Chandrika Chika, Polisi juga Tangkap Atlet E-Sport Terkait Kasus Penyalahgunaan Narkoba

Tak Hanya Chandrika Chika, Polisi juga Tangkap Atlet E-Sport Terkait Kasus Penyalahgunaan Narkoba

Megapolitan
Akibat Pipa Bocor, Warga BSD City Terpaksa Beli Air Isi Ulang

Akibat Pipa Bocor, Warga BSD City Terpaksa Beli Air Isi Ulang

Megapolitan
Buka Pendaftaran PPK, KPU Depok Butuh 55 Orang untuk di 11 Kecamatan

Buka Pendaftaran PPK, KPU Depok Butuh 55 Orang untuk di 11 Kecamatan

Megapolitan
Selebgram Chandrika Chika Ditangkap Polisi Terkait Kasus Penyalahgunaan Narkotika

Selebgram Chandrika Chika Ditangkap Polisi Terkait Kasus Penyalahgunaan Narkotika

Megapolitan
Polisi Sebut Korban Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Derita Kerugian Puluhan Juta

Polisi Sebut Korban Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Derita Kerugian Puluhan Juta

Megapolitan
Sambut Pilkada DKI dan Jabar, PAN Prioritaskan Kadernya Maju di Pilkada 2024 Termasuk Zita Anjaini

Sambut Pilkada DKI dan Jabar, PAN Prioritaskan Kadernya Maju di Pilkada 2024 Termasuk Zita Anjaini

Megapolitan
Air di Rumahnya Mati, Warga Perumahan BSD Terpaksa Mengungsi ke Rumah Saudara

Air di Rumahnya Mati, Warga Perumahan BSD Terpaksa Mengungsi ke Rumah Saudara

Megapolitan
Pria Tewas di Kamar Kontrakan Depok, Diduga Sakit dan Depresi

Pria Tewas di Kamar Kontrakan Depok, Diduga Sakit dan Depresi

Megapolitan
Polisi Periksa Empat Saksi Terkait Kasus Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina

Polisi Periksa Empat Saksi Terkait Kasus Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina

Megapolitan
Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mangkir dari Panggilan Polisi

Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mangkir dari Panggilan Polisi

Megapolitan
Wanita Hamil Tewas di Kelapa Gading, Kekasih Menyesal dan Minta Maaf ke Keluarga Korban

Wanita Hamil Tewas di Kelapa Gading, Kekasih Menyesal dan Minta Maaf ke Keluarga Korban

Megapolitan
Terjerat Kasus Penistaan Agama, TikTokers Galihloss Terancam 6 Tahun Penjara

Terjerat Kasus Penistaan Agama, TikTokers Galihloss Terancam 6 Tahun Penjara

Megapolitan
Banyak Warga Jakarta Disebut Belum Terima Sertifikat Tanah dari PTSL

Banyak Warga Jakarta Disebut Belum Terima Sertifikat Tanah dari PTSL

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com