Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kampung Bekelir, Kampung Kumuh yang Sedang Metamorfosa Jadi Destinasi Wisata

Kompas.com - 30/09/2018, 16:40 WIB
Sherly Puspita,
Egidius Patnistik

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Dari kejauhan rumah-rumah di kampung yang terletak di RW 001, Kelurahan Babakan, Kecamatan Tangerang, Kota Tangerang itu tampak warna-warni. Mulai dari pagar, tembok, hingga atap rumah dicat dengan warna-warna cerah. Lingkungan di sekitarnya pun tampak bersih dan tertata dengan baik.

Di ujung jalan atau tepatnya di samping Sungai Cisadane terpampang plang nama bertuliskan Kampung Bekelir yang juga dicat warna-warni. Kelihatannya cantik.

Lurah Babakan Abu Sofyan mengatakan, dua tahun lalu penampilan Kampung Bekelir itu tak seperti saat ini. Sofyan mengatakan, tahun 2016 Kampung Bekelir masuk dalam kategori kampung kumuh sedang berdasarkan  data Kementerian Pekerjaan Umum dan Kementerian Kesehatan RI.

Bermetamorfosa

Menurut Sofyan, awal 2017 warga dan pemangku wilayah setempat bersepakat mengubah citra kampung yang kumuh menjadi kampung bersih hingga pantas dijadikan salah satu destinasi wisata Kota Tangerang.

Baca juga: Komunitas Mural Berharap Kampung Warna Warni Jadi Obyek Wisata

"Pak RW dan Pak RT mulai mengumpulkan warga dan mendiskusikan rencana ini. Alhamdullilah warga kompak mau berubah," ujar Sofyan ketika ditemui, Minggu (30/9/2018).

Pucuk dicinta ulam pun tiba. Tak disangka-sangka ada sejumlah perusahaan yang mendukung upaya bermetamorfosa warga Kampung Bekelir itu.

Dengan dana corporate social responsibility (CSR) dari sejumlah perusahaan, kampung kumuh itu disulap menjadi kampung warna-warni.

"Jadi ada puluhan seniman yang membantu untuk menggambar di tembok-tembok warga. Jadi kampung ini menjadi bagus untuk digunakan, untuk berfoto," ujar Sofyan.

Ia melanjutkan, perlu waktu sekitar empat bulan untuk mengubah wajak Kampung Bekelir.

Tak hanya memberi warna pada bangunan, jalan di dalam gang dilebarkan dan dipasang paving blok yang juga dicat warna-warni. Payung-payung, topi rotan warna-warni terpasang di sejumlah sudut kampung.

"Barulah November 2017 Kampung Bekelir diresmikan oleh Pak Walikota. Setelah itu pemerintah kota mulai membantu penataan (jalur) pedestrian dan penyediaan fasilitas berdagang warga," tutur Sofyan.

Suasana di Kampung Bekelir di RW 001, Kelurahan Babakan, Kecamatan Tangerang, Kota Tangerang, Minggu (30/9/2018).Kompas.com/Sherly Puspita Suasana di Kampung Bekelir di RW 001, Kelurahan Babakan, Kecamatan Tangerang, Kota Tangerang, Minggu (30/9/2018).
Menurut dia, ada lebih dari 300 rumah yang dicat warna-warni dan sekitar 1.200 grafiti karya seniman membuat cantik Kampung Bekelir.

Tak hanya mempercantik fisik bangunan, pola hidup sehat juga disosialisasikan kepada warga. Alhasil, kampung itu dinobatkan sebagai juara pertama kampung dengan PHBS (Perilaku Hidup Bersih dan Sehat) se-kota Tangerang.

"Kami bisa berubah. Saya yakin kampung-kampung lain juga bisa asal punya komitmen bersama," pungkas Sofyan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Staf Khusus Bupati Kediri Ikut Daftar Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Staf Khusus Bupati Kediri Ikut Daftar Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Megapolitan
4 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang adalah Satu Keluarga

4 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang adalah Satu Keluarga

Megapolitan
Tangkap Komplotan Pencuri yang Beraksi di Pesanggrahan, Polisi Sita 9 Motor

Tangkap Komplotan Pencuri yang Beraksi di Pesanggrahan, Polisi Sita 9 Motor

Megapolitan
Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen, 7 Jenazah Korban Kebakaran 'Saudara Frame' Bisa Diidentifikasi Lewat Gigi

Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen, 7 Jenazah Korban Kebakaran "Saudara Frame" Bisa Diidentifikasi Lewat Gigi

Megapolitan
Melawan Saat Ditangkap, Salah Satu Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditembak Polisi

Melawan Saat Ditangkap, Salah Satu Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditembak Polisi

Megapolitan
Uang Korban Dipakai 'Trading', Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mengaku Siap Dipenjara

Uang Korban Dipakai "Trading", Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mengaku Siap Dipenjara

Megapolitan
Siswa SMP yang Gantung Diri di Palmerah Dikenal Aktif Bersosialisasi di Lingkungan Rumah

Siswa SMP yang Gantung Diri di Palmerah Dikenal Aktif Bersosialisasi di Lingkungan Rumah

Megapolitan
Identitas 7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' Berhasil Diidentifikasi

Identitas 7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" Berhasil Diidentifikasi

Megapolitan
Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Sebesar Rp 22 Miliar Tak Hanya untuk Perbaikan, tapi Juga Penambahan Fasilitas

Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Sebesar Rp 22 Miliar Tak Hanya untuk Perbaikan, tapi Juga Penambahan Fasilitas

Megapolitan
Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditangkap Polisi

Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditangkap Polisi

Megapolitan
Komisi A DPRD DKI Desak Pemprov DKI Kejar Kewajiban Pengembang di Jakarta soal Fasos Fasum

Komisi A DPRD DKI Desak Pemprov DKI Kejar Kewajiban Pengembang di Jakarta soal Fasos Fasum

Megapolitan
Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Ambil Formulir Calon Wali Kota Bogor Lewat PDIP, tapi Belum Mengembalikan

Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Ambil Formulir Calon Wali Kota Bogor Lewat PDIP, tapi Belum Mengembalikan

Megapolitan
Tak Bisa Lagi Kerja Berat Jadi Alasan Lupi Tetap Setia Menarik Sampan meski Sepi Penumpang

Tak Bisa Lagi Kerja Berat Jadi Alasan Lupi Tetap Setia Menarik Sampan meski Sepi Penumpang

Megapolitan
Teman Siswa yang Gantung Diri di Palmerah Sebut Korban Tak Suka Cerita Masalah Apa Pun

Teman Siswa yang Gantung Diri di Palmerah Sebut Korban Tak Suka Cerita Masalah Apa Pun

Megapolitan
Demo di Depan Kedubes AS, Koalisi Musisi untuk Palestina Serukan Tiga Tuntutan Sebelum Membubarkan Diri

Demo di Depan Kedubes AS, Koalisi Musisi untuk Palestina Serukan Tiga Tuntutan Sebelum Membubarkan Diri

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com