Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Warga Babakan Mencuci di Air Keruh Sungai Cisadane

Kompas.com - 30/09/2018, 18:03 WIB
Sherly Puspita,
Egidius Patnistik

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Minggu (30/9/2018) siang, tiga orang perempuan paruh baya duduk berjongkok di tepi Sungai Cisadane, Kota Tangerang, Banten. Mereka mencuci baju dan sepatu di sungai itu.

Saat itu air tampak begitu keruh. Tak hanya itu, sampah pun terlihat mengambang di permukaan sungai.

Seorang perempuan bernama Rubsiati mengaku berasal dari Kampung Hijau yang letaknya tak jauh dari Kampung Bekelir, Babakan, Tangerang, Tangerang Kota.

Menurut dia, kegiatan mencuci pakaian di air sungai yang keruh seperti itu sudah lumrah.

"Kami sering nyuci di sini. Ya baju saya, baju suami, anak. Soalnya kalau di rumah itu tempatnya sempit. Enak di kali kalau nyuci," ujar Rubsiati saat berbincang dengan Kompas.com.

Baca juga: Melihat Kampung Berkelir, Rumah Dihias Aneka Gambar di Kota Tangerang

Warga lain bernama Yuyun membenarkan pernyataan Rubsiati. Menurut dia, air yang keruh tak membuatnya merasa jijik atau enggan mencuci baju.

"Kami biasa nyuci di sini juga, enggak apa-apa, enggak gatel, enggak apa," ujar dia.

Lurah Babakan Abu Sofyan mengatakan, pihaknya telah berulang kali meminta warga tak mencuci di sungai yang keruh itu demi alasan kesehatan. Menurut Sofyan, saat ini jumlah warga yang mencuci baju di sungai tak sebanyak dulu.

"Dulu itu lebih banyak lagi, berderet di pinggir kali sini. Saya sudah sosialisasi berulang kali untuk alasan kesehatan warga," tutur dia.

RW 001 di kelurahan tersebut kini dijadikan Kampung Bekelir yang mengutamakan aspek kebersihan, keindahan, dan kesehatan. Kampung itu menjadi kampung percontohan untuk mengubah citra kumuh Kelurahan Babakan menjadi kampung layak huni.

Sofyan memastikan, di RW 001 sudah tidak ada lagi warga yang mencuci baju di sungai yang keruh.

"Jadi yang sekarang masih mencuci di kali itu warga dari kampung seberang. Harapannya semakin banyak lagi warga yang berubah," kata dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pembunuh Wanita di Pulau Pari Curi Ponsel Korban dan Langsung Kabur ke Sumbar

Pembunuh Wanita di Pulau Pari Curi Ponsel Korban dan Langsung Kabur ke Sumbar

Megapolitan
Keluarga Ajukan Rehabilitasi, Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen di BNN Jaksel

Keluarga Ajukan Rehabilitasi, Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen di BNN Jaksel

Megapolitan
Warga Duga Ada Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru Seharga Rp 50 Juta oleh Oknum Pengelola

Warga Duga Ada Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru Seharga Rp 50 Juta oleh Oknum Pengelola

Megapolitan
Pemprov DKI: Restorasi Rumah Dinas Gubernur Masih Tahap Perencanaan

Pemprov DKI: Restorasi Rumah Dinas Gubernur Masih Tahap Perencanaan

Megapolitan
Harga Bawang Merah Melonjak, Pedagang Keluhkan Pembelinya Berkurang

Harga Bawang Merah Melonjak, Pedagang Keluhkan Pembelinya Berkurang

Megapolitan
NIK Ratusan Ribu Warga Jakarta yang Tinggal di Daerah Lain Terancam Dinonaktifkan

NIK Ratusan Ribu Warga Jakarta yang Tinggal di Daerah Lain Terancam Dinonaktifkan

Megapolitan
Wakil Ketua DPRD Niat Bertarung di Pilkada Kota Bogor: Syahwat Itu Memang Sudah Ada...

Wakil Ketua DPRD Niat Bertarung di Pilkada Kota Bogor: Syahwat Itu Memang Sudah Ada...

Megapolitan
Saksi Sebut Hujan Tak Begitu Deras Saat Petir Sambar 2 Anggota TNI di Cilangkap

Saksi Sebut Hujan Tak Begitu Deras Saat Petir Sambar 2 Anggota TNI di Cilangkap

Megapolitan
PAN Sebut Warga Depok Jenuh dengan PKS, Imam Budi: Bagaimana Landasan Ilmiahnya?

PAN Sebut Warga Depok Jenuh dengan PKS, Imam Budi: Bagaimana Landasan Ilmiahnya?

Megapolitan
Ketika Kajari Jaksel Lelang Rubicon Mario Dandy, Saksi Bisu Kasus Penganiayaan D di Jaksel

Ketika Kajari Jaksel Lelang Rubicon Mario Dandy, Saksi Bisu Kasus Penganiayaan D di Jaksel

Megapolitan
Warga Jakarta yang NIK-nya Dinonaktifkan Tak Bisa Pakai BPJS Kesehatan

Warga Jakarta yang NIK-nya Dinonaktifkan Tak Bisa Pakai BPJS Kesehatan

Megapolitan
Perempuan yang Ditemukan Tewas di Pulau Pari Dibuang 'Pelanggannya' di Kali Bekasi

Perempuan yang Ditemukan Tewas di Pulau Pari Dibuang "Pelanggannya" di Kali Bekasi

Megapolitan
Penemuan Mayat Perempuan di Cikarang, Saksi: Mau Ambil Sampah Ada Koper Mencurigakan

Penemuan Mayat Perempuan di Cikarang, Saksi: Mau Ambil Sampah Ada Koper Mencurigakan

Megapolitan
Pembunuh Wanita di Pulau Pari Sempat Minta Tolong untuk Gotong Kardus AC

Pembunuh Wanita di Pulau Pari Sempat Minta Tolong untuk Gotong Kardus AC

Megapolitan
Sedang Berpatroli, Polisi Gagalkan Aksi Pencurian Sepeda Motor di Tambora

Sedang Berpatroli, Polisi Gagalkan Aksi Pencurian Sepeda Motor di Tambora

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com