Pesawat Batik Air ID 6321 yang dipandu Anthonius sebelum menghembuskan nafas terakhir dipiloti Capt. Ricosetta Mafella. Mafella atau Fella bercerita, sesaat sebelum keberangkatan, dia meminta quick handling.
Saat mendapat izin takeoff, pesawat mulai rolling di runway. Fella merasakan pesawat bergerak ke kanan dan kiri lepas landas, getarannya terasa mendatar, bukan vertikal.
Namun dia belum menyadari bahwa apa yang dialaminya saat itu adalah gempa.
"Tetapi karena di kokpit fokus untuk airborne phase, jadi tetap dilaksanakan karena gak mengganggu," kata dia.
Setelah pesawat mengudara, awak Batik Air ID6231 menghubungi tower. Namun saat itu sudah tidak ada jawaban dari menara ATC Bandara Mutiara Palu.
Baca juga: Fakta di Balik Penjarahan SPBU dan Minimarket di Kota Palu Pasca-gempa
Ternyata saat itu tower ATC bandara Palu sudah roboh akibat gempa. Suara Anthonius menjadi penyelamat bagi Fella dan segenap penumpang.
"Batik 6231 runway 33 clear for take off,"
Kalimat itu menjadi kalimat pendek penyelamat. Untuk mengenang dan menghargai dedikasi Anthonius, Fella membagi kesannya lewat akun instagram, @icoze_ricochet.
"Thank you for keeping me and guarding me till I'm safely airbone," tulis Fella.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.