Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Janji Senin Ini Pulang ke Jakarta, Warga Duren Sawit Ternyata Jadi Korban Gempa Palu

Kompas.com - 01/10/2018, 22:56 WIB
Ryana Aryadita Umasugi,
Robertus Belarminus

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Mohammad Ikhsan Imban (34), warga Komplek Billy Moon, Pondok Kelapa, Duren Sawit, Jakarta Timur, menjadi satu dari ratusan korban tewas dalam bencana gempa bumi dan tsunami di Palu, Sulawesi Tengah.

Padahal, sebelum peristiwa itu terjadi, korban sempat berjanji kepada keluarganya untuk pulang ke Jakarta pada Senin (1/10/2018).

"Jumat sore pukul 17.00 WIB, sebelum gempa bumi, dia bilang Senin mau pulang ke Jakarta. Jadi, Jumat (28/9/2018) di Palu, Sabtu (29/9/2018) kembali ke Kotamobagu, Minggu (30/9/2018) menyelesaikan pekerjaan, dan Senin ke Jakarta," ujar ayah korban, Rizaludin Imban, di tempat tinggalnya, Senin.

Ia mengatakan, anaknya sudah hampir sebulan berada di Kotamobagu, Sulawesi Utara, untuk keperluan pekerjaan.

Baca juga: Pemkot Bekasi Selipkan Penggalangan Dana untuk Korban Gempa Palu di Tiap Acara Kecamatan

 

Namun, korban kemudian berangkat ke Palu sehari sebelum peristiwa nahas tersebut terjadi.

"Dia sudah hampir sebulan bekerja di Kotamobagu, tapi hari Jumat kemarin dia ke Palu karena tuntutan pekerjaan," ujar Rizal.

Ikhsan sempat terjebak selama lebih dari 24 jam di reruntuhan Hotel Roa Roa, Palu, Sulawesi Tengah, sebelum akhirnya ditemukan oleh Basarnas pada Minggu (30/9/2018) pagi dalam kondisi meninggal dunia.

Sebelum gempa bumi berkekuatan 7,7 skala richter mengguncang Kota Palu dan Kabupaten Donggala, Jumat (28/9/2018) petang, Rizal masih sempat berkomunikasi dengan anak laki-lakinya itu.

Namun, setelah peristiwa tersebut terjadi, Rizal mendapat laporan dari istri anaknya bahwa Ikhsan sudah tidak dapat dihubungi lagi.

Mendengar laporan dari istri anaknya itu, Rizal tidak memiliki firasat apapun dan berusaha menenangkan istri Ikhsan.

"Saya bilang tadi jam 17.00 WIB masih telponan, mungkin karena gempa sinyal jadi gangguan," kata Rizal.

Tetapi, betapa terkejutnya Rizal, saat keesokan harinya mendapat kabar dari rekan kerja anaknya bahwa Ikhsan terjebak di reruntuhan Hotel Roa Roa.

Baca juga: Pemkot Bekasi Gelar Shalat Gaib Doakan Korban Gempa dan Tsunami Palu

"Kebetulan di Palu dia itu berdua sama temannya, kemudian Sabtu pagi istri temannya itu ngabarin kalau Ikhsan belum ditemukan, padahal hotelnya sudah runtuh," ucap dia.

Mendengar kabar tersebut, kakak dan adik Ikhsan langsung menuju Palu untuk melihat kondisi Hotel Roa Roa pascagempa.

"Kakak dan adik Ikhsan langsung berangkat ke Palu via Gorontalo, kemudian dari Gorontalo lewat jalur darat menuju Palu. Mereka berangkat Sabtu dan Minggu pagi baru sampai Palu," tambah dia.

Pada Minggu (30/9/2018) pagi, jenazah Ikhsan akhirnya dapat dievakuasi dari reruntuhan Hotel Roa Roa oleh tim Basarnas.

"Minggu pagi Ikhsan baru bisa dievakuasi oleh Basarnas, menurut info dia korban pertama yang berhasil dievakuasi dari hotel itu," ujar dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pembunuh Perempuan di Pulau Pari Mengaku Menyesal

Pembunuh Perempuan di Pulau Pari Mengaku Menyesal

Megapolitan
Disdukcapil DKI Bakal Pakai 'SMS Blast' untuk Ingatkan Warga Terdampak Penonaktifan NIK

Disdukcapil DKI Bakal Pakai "SMS Blast" untuk Ingatkan Warga Terdampak Penonaktifan NIK

Megapolitan
Sesosok Mayat Ditemukan di Dalam Koper Hitam di Cikarang Bekasi

Sesosok Mayat Ditemukan di Dalam Koper Hitam di Cikarang Bekasi

Megapolitan
Warga Rusunawa Muara Baru Keluhkan Biaya Sewa yang Naik

Warga Rusunawa Muara Baru Keluhkan Biaya Sewa yang Naik

Megapolitan
8.112 NIK di Jaksel Telah Diusulkan ke Kemendagri untuk Dinonaktifkan

8.112 NIK di Jaksel Telah Diusulkan ke Kemendagri untuk Dinonaktifkan

Megapolitan
Heru Budi Bertolak ke Jepang Bareng Menhub, Jalin Kerja Sama untuk Pembangunan Jakarta Berkonsep TOD

Heru Budi Bertolak ke Jepang Bareng Menhub, Jalin Kerja Sama untuk Pembangunan Jakarta Berkonsep TOD

Megapolitan
Mau Maju Jadi Cawalkot Bogor, Wakil Ketua DPRD Singgung Program Usulannya Tak Pernah Terealisasi

Mau Maju Jadi Cawalkot Bogor, Wakil Ketua DPRD Singgung Program Usulannya Tak Pernah Terealisasi

Megapolitan
Seorang Anggota TNI Meninggal Tersambar Petir di Cilangkap, Telinga Korban Pendarahan

Seorang Anggota TNI Meninggal Tersambar Petir di Cilangkap, Telinga Korban Pendarahan

Megapolitan
Harga Bawang Merah di Pasar Senen Blok III Naik Dua Kali Lipat sejak Lebaran

Harga Bawang Merah di Pasar Senen Blok III Naik Dua Kali Lipat sejak Lebaran

Megapolitan
Dua Anggota TNI yang Tersambar Petir di Cilangkap Sedang Berteduh di Bawah Pohon

Dua Anggota TNI yang Tersambar Petir di Cilangkap Sedang Berteduh di Bawah Pohon

Megapolitan
Imam Budi Hartono dan Partai Golkar Jalin Komunikasi Intens untuk Pilkada Depok 2024

Imam Budi Hartono dan Partai Golkar Jalin Komunikasi Intens untuk Pilkada Depok 2024

Megapolitan
Pembunuh Wanita 'Open BO' di Pulau Pari Baru 2 Bulan Indekos di Bekasi

Pembunuh Wanita "Open BO" di Pulau Pari Baru 2 Bulan Indekos di Bekasi

Megapolitan
Dua Anggota TNI Tersambar Petir di Cilangkap, Satu Orang Meninggal Dunia

Dua Anggota TNI Tersambar Petir di Cilangkap, Satu Orang Meninggal Dunia

Megapolitan
Pasien DBD Meningkat, PMI Jakbar Minta Masyarakat Gencar Jadi Donor Darah

Pasien DBD Meningkat, PMI Jakbar Minta Masyarakat Gencar Jadi Donor Darah

Megapolitan
Sembilan Tahun Tempati Rusunawa Muara Baru, Warga Berharap Bisa Jadi Hak Milik

Sembilan Tahun Tempati Rusunawa Muara Baru, Warga Berharap Bisa Jadi Hak Milik

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com