DEPOK, KOMPAS.com - Warga RW 001, Kampung Rawageni, Kelurahan Ratu Jaya, Kecamatan Cipayung, Depok mengeluhkan kekeringan.
Sejak tiga bulan lalu, sumur gali dan sumur bor sebagian warga mulai kering atau airnya keruh.
“Iya betul sumur saya sudah mengering, saya nunggu air itu sampai 5 jam-an dan pas diisi airnya hanya tertampung tiga galon saja. Pas ditampung airnya keruh juga,” ucap Toni, warga yang kekeringan, Senin (1/10/2018).
Baca juga: Kekeringan Parah di Australia Menyebar ke Indonesia, Ini Kata BMKG
Toni mengatakan, kurangnya resapan air di Depok membuat sekelurahan Ratu Jaya mengalami kekurangan air.
Untuk mendapatkan air, Toni harus memperdalam sumurnya. Itu pun memerlukan biaya cukup mahal.
Karena belum ada biaya, Toni memenuhi kebutuhan air bersihnya dengan meminta kepada tetangga yang sumurnya sudah diperdalam. Kadang-kadang, ia juga mengambil air di masjid.
"Sumur milik saya ini sudah enggak keliatan lagi airnya harus dibor lagi biar air tanahnya keluar tapi kan ngebor harus punya biaya minimal Rp 500.000 kalau manggil orang mah," ucap dia.
Toni berharap, Pemerintah Kota Depok membuat resapan air agar warga tidak lagi kesusahan dalam mencari air bersih pada musim kemarau.
Sementara itu, Ketua RW 001 Jaelani mengatakan, hampir 50 persen warganya di wilayah tersebut mengeluh kekeringan.
"Jumlah KK di sini (RW 001) itu ada 800, ya setengahnya mengeluhkan masalah kekeringan ini," kata dia.
Baca juga: Tak Kebagian Air Irigasi Sawah, Seorang Kakek Bunuh Tetangganya
Menurut Jaelani, warga di Rawageni memiliki sumur yang kedalamannya rata-rata 12 meter. Untuk memperoleh air pada musim kemarau ini, warga harus mengebor hingga 16-18 meter.
“Bisa Rp 3 juta untuk menggali secara manual ya, namun kalau yang pakai pompa mah bisa sampai Rp 5 juta,” ucap Jaelani.
Ia mengatakan, saat ini warga yang membutuhkan air masih menggunakan sumber air di masjid yang tidak jauh dari RW 001.
"Di masjid ini, sudah ada sumur resapan, dan warga bisa ambil disini. Sehingga di musim kemarau ini warga tidak mengalami kekeringan banget," ucap Jaelani.
Berdasarkan pengamatan Kompas.com, sebagian warga Rawageni terlihat sedang mengebor tanah di depan rumah mereka.
Ada pula warga yang membawa ember untuk menampung air dari rumah tetangga.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.