Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ratna Sarumpaet: Kali Ini Saya Pencipta Hoaks Terbaik, Menghebohkan Sebuah Negeri

Kompas.com - 03/10/2018, 17:49 WIB
David Oliver Purba,
Robertus Belarminus

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Aktivis Ratna Sarumpaet mengakui telah menciptakan berita palsu atau hoaks yang menghebohkan masyarakat.

Ratna sebelumnya berbohong kepada sejumlah pihak dengan mengaku dikeroyok atau dianiaya di Bandara Husein Sastranegara, Bandung, pada 21 September.

"Kali ini saya pencipta hoaks terbaik ternyata, menghebohkan sebuah negeri," ujar Ratna, di rumahnya, di Jalan Kampung Melayu Kecil V, Jakarta Selatan, Rabu (3/10/2018).

Ratna mengatakan, telah memikirkan kebohongan yang telah ia sampaikan sejak Selasa (2/10/2018) kemarin.

Baca juga: Pernyataan Lengkap Ratna Sarumpaet yang Mengaku Berbohong Dianiaya

 

Ratna menilai, kebohongan itu harus disudahi. Pada Rabu pagi, Ratna memanggil anak-anaknya dan menyampaikan cerita yang sesungguhnya.

Ratna meminta maaf kepada seluruh pihak yang terdampak atas kebohongan yang telah dia lakukan.

"Saya shalat malam tadi berulang-ulang kali dan tadi pagi saya menyatakan pada diri saya 'stop!'. Saya panggil anak-anak saya, saya minta maaf kepada anak-anak saya dan saya minta maaf kepada orang yang membantu saya di rumah ini. Selama sekian hari ini saya selalu bohongi. Bohong itu merupakan perbuatan yang salah dan saya tidak mempunyai jawaban bagaimana mengatasi kebohongan kecuali mengakui dan memperbaikinya," ujar Ratna.

"Mudah-mudahan dengan itu, semua pihak yang terdampak oleh perbuatan saya ini mau menerima bahwa saya hanya manusia biasa. Perempuan yang dikagumi banyak orang itu juga bisa tergelincir," tambah Ratna.

Sebelumnya, beredar kabar yang menyebutkan Ratna Sarumpaet dikeroyok di kawasan Bandara Husein Sastranegara, Bandung, pada 21 September 2018 malam, usai menghadiri acara bertaraf internasional.

Sejumlah tokoh termasuk calon presiden Prabowo Subianto angkat bicara dan mengecam kejadian itu.

Baca juga: Polisi Selidiki Penyebar Hoaks Pengeroyokan Ratna Sarumpaet

 

Namun, belakangan Ratna mengakui bahwa penganiayaan itu merupakan kebohongan yang telah dia sampaikan kepada publik.

Ratna mengatakan, pada tanggal tersebut dia mendatangi rumah sakit bedah untuk melakukan sedot lemak di wajah.

Awalnya, kebohongan itu hanya disampikan Ratna kepada keluarganya.

Namun, Ratna kemudian menyampaikan hal tersebut kepada sejumlah elit politik hingga foto-foto wajahnya tersebar di media sosial.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Latihan Selama 3 Bulan, OMK Katedral Jakarta Sukses Gelar Visualisasi Jalan Salib pada Perayaan Jumat Agung

Latihan Selama 3 Bulan, OMK Katedral Jakarta Sukses Gelar Visualisasi Jalan Salib pada Perayaan Jumat Agung

Megapolitan
Gelar Pesantren Kilat di Kapal Perang, Baznas RI Ajak Siswa SMA Punya Hobi Berzakat

Gelar Pesantren Kilat di Kapal Perang, Baznas RI Ajak Siswa SMA Punya Hobi Berzakat

Megapolitan
Cerita Ridwan 'Menyulap' Pelepah Pisang Kering Menjadi Kerajinan Tangan Bernilai Ekonomi

Cerita Ridwan "Menyulap" Pelepah Pisang Kering Menjadi Kerajinan Tangan Bernilai Ekonomi

Megapolitan
Peringati Jumat Agung, Gereja Katedral Gelar Visualisasi Jalan Salib yang Menyayat Hati

Peringati Jumat Agung, Gereja Katedral Gelar Visualisasi Jalan Salib yang Menyayat Hati

Megapolitan
Wujudkan Solidaritas Bersama Jadi Tema Paskah Gereja Katedral Jakarta 2024

Wujudkan Solidaritas Bersama Jadi Tema Paskah Gereja Katedral Jakarta 2024

Megapolitan
Diparkir di Depan Gang, Motor Milik Warga Pademangan Raib Digondol Maling

Diparkir di Depan Gang, Motor Milik Warga Pademangan Raib Digondol Maling

Megapolitan
Polisi Selidiki Kasus Kekerasan Seksual yang Diduga Dilakukan Eks Ketua DPD PSI Jakbar

Polisi Selidiki Kasus Kekerasan Seksual yang Diduga Dilakukan Eks Ketua DPD PSI Jakbar

Megapolitan
Ingar-bingar Tradisi Membangunkan Sahur yang Berujung Cekcok di Depok

Ingar-bingar Tradisi Membangunkan Sahur yang Berujung Cekcok di Depok

Megapolitan
KSAL: Setelah Jakarta, Program Pesantren Kilat di Kapal Perang Bakal Digelar di Surabaya dan Makasar

KSAL: Setelah Jakarta, Program Pesantren Kilat di Kapal Perang Bakal Digelar di Surabaya dan Makasar

Megapolitan
Masjid Agung Bogor, Simbol Peradaban yang Dinanti Warga Sejak 7 Tahun Lalu

Masjid Agung Bogor, Simbol Peradaban yang Dinanti Warga Sejak 7 Tahun Lalu

Megapolitan
Duduk Perkara Penganiayaan 4 Warga Sipil oleh Oknum TNI di Depan Polres Jakpus

Duduk Perkara Penganiayaan 4 Warga Sipil oleh Oknum TNI di Depan Polres Jakpus

Megapolitan
45 Orang Jadi Korban Penipuan Jual Beli Mobil Bekas Taksi di Bekasi, Kerugian Capai Rp 3 Miliar

45 Orang Jadi Korban Penipuan Jual Beli Mobil Bekas Taksi di Bekasi, Kerugian Capai Rp 3 Miliar

Megapolitan
Telan Anggaran Rp 113 Miliar, Bima Arya Harap Masjid Agung Bogor Jadi Pusat Perekonomian

Telan Anggaran Rp 113 Miliar, Bima Arya Harap Masjid Agung Bogor Jadi Pusat Perekonomian

Megapolitan
Driver Taksi Online Diduga Berniat Culik dan Rampok Barang Penumpangnya

Driver Taksi Online Diduga Berniat Culik dan Rampok Barang Penumpangnya

Megapolitan
TNI AD Usut Peran Oknum Personelnya yang Aniaya 4 Warga Sipil di Jakpus

TNI AD Usut Peran Oknum Personelnya yang Aniaya 4 Warga Sipil di Jakpus

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com