Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

DKI Diminta Ubah Zona Hijau hingga Perairan di 15 Kampung Jadi Zona Permukiman

Kompas.com - 07/10/2018, 23:58 WIB
Nursita Sari,
Dian Maharani

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Koordinator Jaringan Rakyat Miskin Kota (JRMK) Jakarta Eni Rochayati mengatakan, pihaknya telah meminta Pemprov DKI Jakarta untuk mengubah zonasi 15 kampung di Jakarta.

Beberapa di antaranya yakni Kampung Rawa Kebon Jeruk yang masuk zona hijau untuk kawasan terbuka hijau, Kampung Muara Angke yang masuk zona biru atau perairan, dan Kampung Marlina Penjaringan yang masuk zona ungu untuk area perdagangan.

JRMK Jakarta meminta Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengubah zona-zona itu menjadi zona kuning atau area permukiman.

"Kayak di sini, jalurnya hijau yang seharusnya tidak boleh untuk permukiman. Tapi kami mencoba bagaimana caranya Pak Anies punya satu kebijakan, ada perubahan warna zonasi," ujar Eni di Kampung Rawa, Kebon Jeruk, Jakarta Barat, Minggu (7/10/2018).

Eni menyampaikan, JRMK Jakarta telah menyurati Pemprov DKI Jakarta untuk mengubah zonasi itu. Tujuannya untuk memberikan rasa aman kepada warga yang tinggal di kampung-kampung yang berada di bawah naungan JRMK itu.

"Soal status tanah, kepastian bermukim. Kan kebetulan kampung-kampung JMRK ini berada di zonasi-zonasi yang dianggap 'tidak aman', yang seharusnya kuning untuk permukiman," kata dia.

Menurut Eni, Pemprov DKI melalui Dinas Cipta Karya, Tata Ruang, dan Pertanahan (Citata) telah berkoordinasi dengan JRMK Jakarta. Pemprov DKI disebut akan mengupayakan perubahan zonasi itu.

"Sudah duduk bareng dengan Citata, ya, itu akan diupayakan, terbukti mereka (warga) sampai sekarang aman," ucap Eni.

Untuk mendukung permohonan perubahan zonasi, lanjut Eni, warga berusaha hidup tidak bertabrakan dengan kebijakan pemerintah. Tujuannya untuk membuktikan bahwa warga miskin di kampung-kampung Jakarta juga bisa hidup tertata.

"Yang tadinya misalnya membelakangi kali, kita coba menghadap ke kali, kita coba untuk tidak membuang sampah sembarangan," tuturnya.

JRMK Jakarta dan Pemprov DKI nantinya akan bekerja sama menata 15 kampung itu dengan mekanisme community action plan (CAP) yang perencanaannya juga melibatkan warga.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

4 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang adalah Satu Keluarga

4 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang adalah Satu Keluarga

Megapolitan
Tangkap Komplotan Pencuri yang Beraksi di Pesanggrahan, Polisi Sita 9 Motor

Tangkap Komplotan Pencuri yang Beraksi di Pesanggrahan, Polisi Sita 9 Motor

Megapolitan
Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen, 7 Jenazah Korban Kebakaran 'Saudara Frame' Bisa Diidentifikasi Lewat Gigi

Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen, 7 Jenazah Korban Kebakaran "Saudara Frame" Bisa Diidentifikasi Lewat Gigi

Megapolitan
Melawan Saat Ditangkap, Salah Satu Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditembak Polisi

Melawan Saat Ditangkap, Salah Satu Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditembak Polisi

Megapolitan
Uang Korban Dipakai 'Trading', Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mengaku Siap Dipenjara

Uang Korban Dipakai "Trading", Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mengaku Siap Dipenjara

Megapolitan
Siswa SMP yang Gantung Diri di Palmerah Dikenal Aktif Bersosialisasi di Lingkungan Rumah

Siswa SMP yang Gantung Diri di Palmerah Dikenal Aktif Bersosialisasi di Lingkungan Rumah

Megapolitan
Identitas 7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' Berhasil Diidentifikasi

Identitas 7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" Berhasil Diidentifikasi

Megapolitan
Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Sebesar Rp 22 Miliar Tak Hanya untuk Perbaikan, tapi Juga Penambahan Fasilitas

Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Sebesar Rp 22 Miliar Tak Hanya untuk Perbaikan, tapi Juga Penambahan Fasilitas

Megapolitan
Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditangkap Polisi

Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditangkap Polisi

Megapolitan
Komisi A DPRD DKI Desak Pemprov DKI Kejar Kewajiban Pengembang di Jakarta soal Fasos Fasum

Komisi A DPRD DKI Desak Pemprov DKI Kejar Kewajiban Pengembang di Jakarta soal Fasos Fasum

Megapolitan
Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Ambil Formulir Calon Wali Kota Bogor Lewat PDIP, tapi Belum Mengembalikan

Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Ambil Formulir Calon Wali Kota Bogor Lewat PDIP, tapi Belum Mengembalikan

Megapolitan
Tak Bisa Lagi Kerja Berat Jadi Alasan Lupi Tetap Setia Menarik Sampan meski Sepi Penumpang

Tak Bisa Lagi Kerja Berat Jadi Alasan Lupi Tetap Setia Menarik Sampan meski Sepi Penumpang

Megapolitan
Teman Siswa yang Gantung Diri di Palmerah Sebut Korban Tak Suka Cerita Masalah Apa Pun

Teman Siswa yang Gantung Diri di Palmerah Sebut Korban Tak Suka Cerita Masalah Apa Pun

Megapolitan
Demo di Depan Kedubes AS, Koalisi Musisi untuk Palestina Serukan Tiga Tuntutan Sebelum Membubarkan Diri

Demo di Depan Kedubes AS, Koalisi Musisi untuk Palestina Serukan Tiga Tuntutan Sebelum Membubarkan Diri

Megapolitan
Unjuk Rasa di Patung Kuda Diwarnai Lempar Botol dan Batu, Polisi: Tak Ada yang Terluka dan Ditangkap

Unjuk Rasa di Patung Kuda Diwarnai Lempar Botol dan Batu, Polisi: Tak Ada yang Terluka dan Ditangkap

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com