DEPOK, KOMPAS.com - Terminal Jatijajar Depok ditargetkan beroperasi sebagai Terminal Bus Tipe A pada Desember 2018.
Hal itu disampaikan Kepala Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ) Bambang Prihartono saat meninjau pembangunan Terminal Jatijajar, Depok, Jawa Barat, Sabtu (6/10/2018).
Bambang mengatakan, masih banyak yang harus dibenahi agar terminal tersebut dapat beroperasi penuh.
Baca juga: Terminal Jatijajar Depok Mulai Diuji Coba
Ia mencontohkan infrastruktur penunjang yang terus dikebut penyelesaianya adalah prasarana aksesibilitas menuju terminal berupa jembatan.
"Kami akan berusaha keras agar terminal ini akan semakin baik pelayananya ketika diserahkan pengelolaan kepada BPTJ sebagai kepanjangan tangan pemerintah pusat" ujar Bambang melalui pernyataan tertulisnya, Minggu (7/10/2018).
Meski demikian, ia mengakui tantangan yang dihadapi tidak mudah, terutama terkait ketersediaan layanan angkutan umum massal bagi masyarakat yang hendak menuju Terminal Jatijajar.
Baca juga: Pengelola Terminal dan Rest Area Diimbau Sediakan Tempat Istirahat Layak Bagi Sopir
"Secara bertahap, permasalahan akan kami pecahkan, tentunya hal ini membutuhkan kerja sama dengan para stakeholder terkait, seperti Dinas Perhubungan Depok, khususnya terkait dengan re-routing angkutan perkotaan," kata dia.
Pihaknya juga akan terus berkoordinasi dengan pemerintah daerah agar seluruh bus AKAP dapat masuk Terminal Jatijajar paling lambat hingga akhir Oktober.
Berdasarkan Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah, Terminal Jatijajar merupakan salah satu terminal bus tipe A yang diserahkan pengelolaannya kepada pemerintah pusat, dalam hal ini Kementerian Perhubungan.
Baca juga: Resahkan Penumpang, Pengamen dan PMKS di Terminal Tanjung Priok Diamankan
Mengingat keberadaanyanya di wilayah Jabodetabek, pengelolaanya menjadi tanggung jawab BPTJ.
BPTJ memproyeksikan Terminal Jatijajar sebagai salah satu terminal yang akan dikembangkan dengan konsep Transit Oriented Development (TOD), selain Terminal Baranangsiang, Poris Plawad dan Pondok Cabe.
TOD didesain untuk menciptakan ruang kota yang berorientasi pada pengguna transportasi publik.
Baca juga: Jalan Margonda Dinilai Menjadi Tidak Macet Sejak Angkutan di Terminal Depok Dipindahkan
Pengembangan TOD merupakan pembangunan kawasan berbasis transportasi umum massal yang meliputi struktur ruang, pusat area komersial, area hunian serta area sekunder.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.