Anies memastikan program Jak Lingko tetap sama dengan OK Otrip, meskipun namanya telah diubah.
Sistem pembayarannya pun tetap menggunakan kartu OK Otrip yang telah berlaku selama masa uji coba.
"Yang sekarang ada, kartunya, fasilitasnya, semuanya jalan seperti biasa. Sekarang melanjutkan yang sudah ada, branding-nya yang baru," ucapnya.
Baca juga: Jak Lingko Akan Terintegrasi dengan LRT dan MRT
Selain kartu, tarifnya pun tidak berubah. Masyarakat tetap gratis menggunakan bus kecil atau angkot yang sudah bekerja sama dengan PT Transjakarta.
Saldo di kartu OK Otrip penumpang mulai terpotong ketika mereka melanjutkan perjalanan dengan bus transjakarta.
Biaya perjalanan yang dibebankan kepada warga maksimal Rp 5.000 dalam waktu 3 jam. Namun, tarifnya bisa lebih rendah dari itu jika penumpang hanya menggunakan satu kendaraan dalam sekali perjalanan.
Angkot-angkot yang bergabung dengan Jak Lingko secara bertahap akan dipasangi AC.
Ketua Organisasi Angkutan Darat (Organda) DKI Jakarta Shafruhan Sinungan mengatakan, pemasangan AC merupakan bagian peremajaan angkot untuk memberikan kenyamanan kepada penumpang.
Pemasangan AC juga mengikuti ketentuan Peraturan Menteri Perhubungan (Permenhub) Nomor 29 Tahun 2015 tentang Standar Pelayanan Minimal Angkutan Orang dengan Kendaraan Bermotor Umum dalam Trayek.
Baca juga: Angkot yang Bergabung Jak Lingko Akan Dilengkapi AC
Saat ini, ada tiga angkot yang sudah dipasangi AC dengan desain kursi menghadap ke depan. Tiga angkot dengan trayek Pulogadung-Kota tersebut akan dioperasikan dalam waktu dekat.
Jak Lingko tidak hanya mengintegrasikan angkot dengan transjakarta.
Moda transportasi berbasis rel, yakni light rail transit (LRT) dan mass rapid transit (MRT), juga akan diintegrasikan dalam program tersebut.
"Kenapa branding-nya baru? Ini adalah bagian dari awal karena kami nanti akan mengintegrasikan bukan saja bus mikro dengan sistem bus besar, tetapi juga nanti kami akan sambungkan dengan MRT, LRT," ujar Anies.
Baca juga: OK Otrip Jadi Jak Lingko, Pembayaran Tetap Pakai Kartu OK Otrip
Saat ini, BUMD DKI Jakarta tengah menyelesaikan proyek LRT dan MRT. LRT dibangun PT Jakarta Propertindo, sementara MRT dibangun PT MRT Jakarta.
LRT jurusan Velodrome-Kelapa Gading rencananya akan beroperasi pada Desember 2018. Sementara itu, MRT fase I koridor Lebak Bulus-Bundaran HI akan dioperasikan Maret 2019.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.