Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tukang Becak Kota Bekasi Enggan "Narik" di Jakarta

Kompas.com - 09/10/2018, 14:20 WIB
Dean Pahrevi,
Icha Rastika

Tim Redaksi

BEKASI, KOMPAS.com - Rencana Pemerintah Provinsi DKI Jakarta merevisi Peraturan Daerah (Perda) tentang Ketertiban Umum untuk mengakomodasi operasional becak di Jakarta tidak menarik sejumlah penarik becak di Kota Bekasi untuk hijrah ke Jakarta.

Heri (53), penarik becak yang biasa mangkal di Jalan RA Kartini, Bekasi Timur, Kota Bekasi, mengaku sudah betah menarik becak di Bekasi.

Sebab, menurut dia, kini razia sudah jarang dilakukan Satpol PP Kota Bekasi terhadap penarik becak.

"Sudah ada langganan Mas, males, ngapain pindah-pindah. Repot, belum cari tempat mangkalnya lagi disana (Jakarta), sekarang juga sudah banyak ojol (ojek online) itu kan. Makin susah bersaing kalau di Jakarta," kata Heri kepada Kompas.com, di Jalan R.A Kartini, Kota Bekasi, Selasa (9/10/2018).

Baca juga: Pembahasan Revisi Perda soal Becak Tunggu Perintah Ketua DPRD DKI

Heri mengatakan, dia juga tidak tertarik pindah ke Jakarta karena sudah mendapatkan penghasilan tetap per harinya di Bekasi.

"Kan saya sudah ada langganan, ibu-ibu yang mau ke pasar atau anter anak sekolah, Rp 100.000 mah ada sehari. Kalau pindah (ke Jakarta) nanti berubah lagi, cari-cari lagi," ujar Heri.

Sementara itu, Sartono, penarik becak lainnya di Jalan RA Kartini, mengaku sudah tahu mengenai rencana Pemprov DKI melegalkan becak.

Namun, dia tetap enggan pindah ke Jakarta karena takut bersaing dengan penarik becak di Jakarta yang menurut dia jumlahnya lebih banyak dibanding di Bekasi.

"Pasti pas sudah dibolehin becak, makin banyak yang narik, mending di sini, saingannya tidak banyak dan sudah teman sendiri," ujar Sartono.

Ia pun berharap, Pemkot Bekasi akan melegalkan becak dan menata keberadaan becak di Bekasi.

Sartono ingin ada tempat khusus untuk para penarik becak semacam selter di Jakarta.

Baca juga: Pemprov DKI Jakarta Telah Ajukan Revisi Perda yang Larang Becak

Sebelumnya, Pemprov DKI Jakarta berencana merevisi Perda Ketertiban Umum agar becak bisa legal beroperasi di Jakarta.

"Kalau becak. kan, kita sudah sepakat menunggu perda. Kan revisi perda lagi dikeluarin oleh Biro Hukum sama Satpol PP," kata Kepala Bidang Angkutan Jalan Dinas Perhubungan DKI Jakarta Masdes Arouffy, Senin (8/10/2018).

Namun, Masdes belum bisa memastikan isi revisi Perda Ketertiban Umum itu nantinya.

"Ada wacana begitu (mengakomodasi operasional becak), tetapi kalau belum ditetapkan kan saya enggak bisa pastikan," ujar Masdes.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Rute Mikrotrans JAK99 Pulogadung-Lampiri

Rute Mikrotrans JAK99 Pulogadung-Lampiri

Megapolitan
Tak Hanya Chandrika Chika, Polisi juga Tangkap Atlet E-Sport Terkait Kasus Penyalahgunaan Narkoba

Tak Hanya Chandrika Chika, Polisi juga Tangkap Atlet E-Sport Terkait Kasus Penyalahgunaan Narkoba

Megapolitan
Akibat Pipa Bocor, Warga BSD City Terpaksa Beli Air Isi Ulang

Akibat Pipa Bocor, Warga BSD City Terpaksa Beli Air Isi Ulang

Megapolitan
Buka Pendaftaran PPK, KPU Depok Butuh 55 Orang untuk di 11 Kecamatan

Buka Pendaftaran PPK, KPU Depok Butuh 55 Orang untuk di 11 Kecamatan

Megapolitan
Selebgram Chandrika Chika Ditangkap Polisi Terkait Kasus Penyalahgunaan Narkotika

Selebgram Chandrika Chika Ditangkap Polisi Terkait Kasus Penyalahgunaan Narkotika

Megapolitan
Polisi Sebut Korban Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Derita Kerugian Puluhan Juta

Polisi Sebut Korban Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Derita Kerugian Puluhan Juta

Megapolitan
Sambut Pilkada DKI dan Jabar, PAN Prioritaskan Kadernya Maju di Pilkada 2024 Termasuk Zita Anjaini

Sambut Pilkada DKI dan Jabar, PAN Prioritaskan Kadernya Maju di Pilkada 2024 Termasuk Zita Anjaini

Megapolitan
Air di Rumahnya Mati, Warga Perumahan BSD Terpaksa Mengungsi ke Rumah Saudara

Air di Rumahnya Mati, Warga Perumahan BSD Terpaksa Mengungsi ke Rumah Saudara

Megapolitan
Pria Tewas di Kamar Kontrakan Depok, Diduga Sakit dan Depresi

Pria Tewas di Kamar Kontrakan Depok, Diduga Sakit dan Depresi

Megapolitan
Polisi Periksa Empat Saksi Terkait Kasus Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina

Polisi Periksa Empat Saksi Terkait Kasus Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina

Megapolitan
Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mangkir dari Panggilan Polisi

Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mangkir dari Panggilan Polisi

Megapolitan
Wanita Hamil Tewas di Kelapa Gading, Kekasih Menyesal dan Minta Maaf ke Keluarga Korban

Wanita Hamil Tewas di Kelapa Gading, Kekasih Menyesal dan Minta Maaf ke Keluarga Korban

Megapolitan
Terjerat Kasus Penistaan Agama, TikTokers Galihloss Terancam 6 Tahun Penjara

Terjerat Kasus Penistaan Agama, TikTokers Galihloss Terancam 6 Tahun Penjara

Megapolitan
Banyak Warga Jakarta Disebut Belum Terima Sertifikat Tanah dari PTSL

Banyak Warga Jakarta Disebut Belum Terima Sertifikat Tanah dari PTSL

Megapolitan
Heru Budi Minta Antisipasi Dampak Konflik Iran-Israel Terhadap Perekonomian Jakarta

Heru Budi Minta Antisipasi Dampak Konflik Iran-Israel Terhadap Perekonomian Jakarta

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com