Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Melihat "Wajah Baru" Stasiun Cakung...

Kompas.com - 09/10/2018, 14:43 WIB
Ryana Aryadita Umasugi,
Robertus Belarminus

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Stasiun Kereta Rel Listrik (KRL) Cakung, Jakarta Timur, kini memiliki wajah baru.

Dahulu, para pengguna kereta beraktivitas secara keseluruhan hanya pada 1 lantai, mulai dari ticketing, menunggu kereta, hingga memakai fasilitas seperti mushalah dan toilet.

Kini, beberapa aktivitas tersebut telah dialihkan ke lantai 2 yang diuji coba pada Selasa (9/10/2018) ini, kecuali tempat menunggu kereta.

Untuk mengakses ke lantai 2, Stasiun Cakung menyediakan 2 tangga manual, 2 eskalator, serta 2 lift bagi para penyandang disabilitas.

Baca juga: Stasiun Cakung Diuji Coba Selasa Esok

Setelah tiba di lantai 2, tersedia loket untuk membeli kartu tiket harian berjaminan (THB) maupun kartu multitrip (KMT) untuk melakukan perjalanan bersama KRL.

Wajah baru Stasiun Cakung, selasa (9/10/2018)KOMPAS.com/Ryana Aryadita Wajah baru Stasiun Cakung, selasa (9/10/2018)

Saat akan masuk, ada 9 gate untuk masuk dan bisa mengakses KRL.

Terlihat sekitar 10 petugas yang mengenakan kemeja putih KRL mengarahkan, memberikan informasi, maupun melakukan sosialisasi kepada para calon penumpang.

Hal ini dilakukan karena banyak penumpang yang belum mengetahui lantai 2 Stasiun Cakung sedang diuji coba operasi.

"Ini petugasnya banyak fungsinya untuk mengarahkan, karena ini kan baru. Nanti kalau sudah lancar, petugasnya seperti biasa hanya 2 atau 3 orang," ujar VP Komunikasi PT KCI Eva Chairunisa, kepada Kompas.com di lokasi, Selasa.

Baca juga: Perjalanan KRL antara Stasiun Cakung dan Klender Terganggu Pagi Ini

Di lantai 2 ini, terdapat pula beberapa fasilitas di antaranya kantor kepala stasiun, kantor bagi staf, toilet wanita, toilet pria, toilet penyandang disabilitas, mushola, ruang P3K, dan ruang menyusui.

Stasiun Cakung Terintegrasi dengan halte transjakarta KOMPAS.com/Ryana Aryadita Stasiun Cakung Terintegrasi dengan halte transjakarta

Setelah dioperasikannya 2 lantai ini, ruang tiketing dan gate yang lama nanti akan dihancurkan untuk proyek double-double track (DDT).

DDT ini berguna untuk memisahkan jalur KRL dengan jalur kereta langsung dan kereta barang.

"Jadi, memang pembangunan DDT sejauh 45 kikometer ini dari Cikarang sampai Manggarai ini in line dengan pembangunan yang dilakukan oleh BTPWJB, supaya nantinya bisa mengakomodir lebih banyak perjalanan KRL," lanjut Eva.

Baca juga: 10 Tipe Penumpang KRL Paling Menyebalkan, Adakah Anda di Antaranya?

Namun, saat ini, pembangunan Stasiun Cakung belum rampung secara keseluruhan.

Tangga dari stasiun Cakung menuju halte transjakartaKOMPAS.com/Ryana Aryadita Tangga dari stasiun Cakung menuju halte transjakarta

Masih ada beberapa bagian yang terlihat masih dikerjakan seperti pinggiran tangga yang saat ini masih ditutupi tripleks.

Baca juga: KRL Jakarta, dari Era Belanda hingga Hilangkan Tradisi Penumpang di Atap

"Di Stasiun Cakung sudah 90 persen karena sudah tinggal melengkapi beberapa hal," ujar Eva.

Nantinya, Stasiun Cakung direncanakan rampung pada pertengahan Oktober ini dan akan diresmikan pada November.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Mau Maju Jadi Cawalkot Bogor, Wakil Ketua DPRD Singgung Program Usulannya Tak Pernah Terealisasi

Mau Maju Jadi Cawalkot Bogor, Wakil Ketua DPRD Singgung Program Usulannya Tak Pernah Terealisasi

Megapolitan
Seorang Anggota TNI Meninggal Tersambar Petir di Cilangkap, Telinga Korban Pendarahan

Seorang Anggota TNI Meninggal Tersambar Petir di Cilangkap, Telinga Korban Pendarahan

Megapolitan
Harga Bawang Merah di Pasar Senen Blok III Naik Dua Kali Lipat sejak Lebaran

Harga Bawang Merah di Pasar Senen Blok III Naik Dua Kali Lipat sejak Lebaran

Megapolitan
Dua Anggota TNI yang Tersambar Petir di Cilangkap Sedang Berteduh di Bawah Pohon

Dua Anggota TNI yang Tersambar Petir di Cilangkap Sedang Berteduh di Bawah Pohon

Megapolitan
Imam Budi Hartono dan Partai Golkar Jalin Komunikasi Intens untuk Pilkada Depok 2024

Imam Budi Hartono dan Partai Golkar Jalin Komunikasi Intens untuk Pilkada Depok 2024

Megapolitan
Pembunuh Wanita 'Open BO' di Pulau Pari Baru 2 Bulan Indekos di Bekasi

Pembunuh Wanita "Open BO" di Pulau Pari Baru 2 Bulan Indekos di Bekasi

Megapolitan
Dua Anggota TNI Tersambar Petir di Cilangkap, Satu Orang Meninggal Dunia

Dua Anggota TNI Tersambar Petir di Cilangkap, Satu Orang Meninggal Dunia

Megapolitan
Pasien DBD Meningkat, PMI Jakbar Minta Masyarakat Gencar Jadi Donor Darah

Pasien DBD Meningkat, PMI Jakbar Minta Masyarakat Gencar Jadi Donor Darah

Megapolitan
Sembilan Tahun Tempati Rusunawa Muara Baru, Warga Berharap Bisa Jadi Hak Milik

Sembilan Tahun Tempati Rusunawa Muara Baru, Warga Berharap Bisa Jadi Hak Milik

Megapolitan
Fraksi PSI: Pembatasan Kendaraan di UU DKJ Tak Cukup untuk Atasi Kemacetan

Fraksi PSI: Pembatasan Kendaraan di UU DKJ Tak Cukup untuk Atasi Kemacetan

Megapolitan
Polisi Pesta Narkoba di Depok, Pengamat: Harus Dipecat Tidak Hormat

Polisi Pesta Narkoba di Depok, Pengamat: Harus Dipecat Tidak Hormat

Megapolitan
Belajar dari Kasus Tiktoker Galihloss: Buatlah Konten Berdasarkan Aturan dan Etika

Belajar dari Kasus Tiktoker Galihloss: Buatlah Konten Berdasarkan Aturan dan Etika

Megapolitan
Cari Calon Wakil Wali Kota, Imam Budi Hartono Sebut Sudah Kantongi 6 Nama

Cari Calon Wakil Wali Kota, Imam Budi Hartono Sebut Sudah Kantongi 6 Nama

Megapolitan
Sepakat Koalisi di Pilkada Bogor, Gerindra-PKB Siap Kawal Program Prabowo-Gibran

Sepakat Koalisi di Pilkada Bogor, Gerindra-PKB Siap Kawal Program Prabowo-Gibran

Megapolitan
Foto Presiden-Wapres Prabowo-Gibran Mulai Dijual, Harganya Rp 250.000

Foto Presiden-Wapres Prabowo-Gibran Mulai Dijual, Harganya Rp 250.000

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com