DEPOK, KOMPAS.com - Kapolresta Depok Kombes Didik Sugiarto mengatakan, tersangka AR dan korbannya AA, merupakan teman semasa duduk di bangku sekolah dasar (SD).
Saat itu, AR duduk di kelas 6 SD, sementara AA berada di kelas 1 SD.
"Pelaku dan korban saling mengenal karena dulu waktu pelaku masih sekolah, mereka satu sekolah," ujar Didik, di Mapolres Depok, Selasa (9/10/2018).
Didik mengatakan, rumah AR dan AA juga berada cukup dekat. Pelaku dan korban tinggal di kelurahan yang sama.
Baca juga: Kronologi Pembunuhan Pelajar SMP di Depok
Selain itu, tempat kerja AR juga sangat dengan tempat nongkrong AA. Namun, Didik membantah bahwa AR masih memiliki hubungan kekerabatan dengan AA.
"Antara pelaku dan korban tidak ada kekerabatan. Hanya saling mengenal saja, rumahnya tidak terlalu jauh. Kemudian tempat kerja pelaku dengan tempat nongkrong juga dekat. Sehingga, pelaku sering melihat korban main handphone di depan tempat kerja," ujar Didik.
Sebelumnya, jenazah AA ditemukan di pinggir Kali Ciputat, Sawangan, Depok, Sabtu (6/10/2018). Saat ditemukan, terdapat luka sayatan di leher dan tubuh AA.
Baca juga: Pelajar di Depok Dibunuh demi Diambil Ponselnya
Dari rekaman CCTV di sekitar lokasi ditemukannya jenazah AA, seorang pria ada bersama AA sebelum pelajar kelas 3 SMP itu ditemukan tewas.
Polisi lalu membentuk tim khusus dan menangkap AR di kawasan Cipete.
Motif pembunuhan karena AR ingin merampas ponsel milik AA yang akan dijual untuk membeli narkoba.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.