Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Inapgoc Sebut Koordinasi Antarpanitia Jadi Tantangan untuk Pelayanan Penonton

Kompas.com - 09/10/2018, 16:45 WIB
Rindi Nuris Velarosdela,
Robertus Belarminus

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Panitia penyelenggara Asian Para Games 2018 atau Inapgoc menyebut, ada beberapa tantangan terkait komunikasi antarpanitia di venue-venue pertandingan.

Wakil Direktur Divisi Legal, HR, dan Volunteer Inapgoc, Rezza Brammandita mengatakan, tantangan yang ditemukan di antaranya pergantian sif antarpanitia.

Pergantian sif itu terkadang membuat panitia kurang mendapatkan informasi terbaru.

"Jadi, saat di lapangan terkadang banyak sekali situasi-situasi yang perlu improvisasi. Terkadang ada petugas yang selesai sif dan berganti ke yang lainnya, nah, yang sif baru ini mungkin belum mendapatkan informasi terbaru atau tambahan," ujar Rezza, saat dikonfirmasi Kompas.com, Selasa (9/10/2018).

Baca juga: Inapgoc Tambah Jumlah Boneka Maskot Momo di Mega Store GBK

Rezza menuturkan, Inapgoc berusaha semaksimal mungkin untuk memberikan pelayanan terbaik kepada penonton dan pengunjung venue pertandingan, khususnya bagi penyandang disabilitas.

Inapgoc selalu melakukan rapat evaluasi terkait tantangan yang terjadi di venue pertandingan, khususnya komunikasi antarpanitia yang berganti sif.

"Ini juga termasuk salah satu kendala dan saya sudah sampaikan jangan sampai ditahan berlarut-larut. Kita sudah sampaikan di meeting evaluasi tadi malam, bahwa penting sekali untuk koordinasi dan menginformasikan hal terbaru kepada panitia yang mengganti sifnya," kata Rezza.

"Jadi, perlu ditingkatkan lagi komunikasinya antarpanitia, sehingga mereka tahu informasinya secara maksimal," sambung dia.

Diberitakan sebelumnya, Ketua Federasi Penyandang Cacat untuk Indonesia Mahmud Fasa mengatakan, Inapgoc harus meningkatkan koordinasi antarpanitia.

Baca juga: Ketua Inapgoc: Enggak Perlu Pakai Calo, Kan Tiketnya Murah

Ia mengatakan, komunikasi yang kurang efektif itu menyebabkan penonton disabilitas kesulitan masuk ke dalam arena Gelora Bung Karno (GBK).

"Saat ingin menonton opening ceremony, kami kebingungan masuk lewat pintu mana. Katanya kami bisa lewat pintu mana saja, bahkan pintu 10 dibuat khusus penyandang disabilitas. Tetapi, saat itu aparat kepolisian melarang kami masuk," ujar Mahmud, kepada Kompas.com, Senin (8/10/2018).

"Kami disuruh masuk lewat pintu 5, 6, atau 7 dan itu jauh banget. Setelah kami sampaikan kalau kami boleh masuk lewat pintu mana saja, akhirnya kami diperbolehkan (masuk). Itu kan contoh koordinasi dan komunikasi yang kurang," sambung dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Daftar Rute Transjakarta yang Terintegrasi dengan MRT

Daftar Rute Transjakarta yang Terintegrasi dengan MRT

Megapolitan
Seorang Pria Tanpa Identitas Tewas Tertabrak Mobil di Tengah Tol Dalam Kota

Seorang Pria Tanpa Identitas Tewas Tertabrak Mobil di Tengah Tol Dalam Kota

Megapolitan
Bakal Cagub Independen Mulai Konsultasi Pendaftaran ke KPU DKI, Salah Satunya Dharma Pongrekun

Bakal Cagub Independen Mulai Konsultasi Pendaftaran ke KPU DKI, Salah Satunya Dharma Pongrekun

Megapolitan
Kondisi Rumah Pemenangan Prabowo-Gibran Usai Disatroni Maling: Jendela dan Pintu Rusak serta Ada Jejak Kaki

Kondisi Rumah Pemenangan Prabowo-Gibran Usai Disatroni Maling: Jendela dan Pintu Rusak serta Ada Jejak Kaki

Megapolitan
Wanita di Jaksel Diduga Tenggak Cairan Pembersih Lantai Sebelum Gantung Diri Sambil Live Instagram

Wanita di Jaksel Diduga Tenggak Cairan Pembersih Lantai Sebelum Gantung Diri Sambil Live Instagram

Megapolitan
Diterpa Hujan, Atap Rumah Warga di Depok Ambruk

Diterpa Hujan, Atap Rumah Warga di Depok Ambruk

Megapolitan
Relawan: Dokumen yang Dibawa Maling di Rumah Pemenangan Prabowo-Gibran Bersifat Rahasia

Relawan: Dokumen yang Dibawa Maling di Rumah Pemenangan Prabowo-Gibran Bersifat Rahasia

Megapolitan
Rumah Pemenangan Prabowo-Gibran Kemalingan, TV, Alat Podcast dan Dokumen Penting Raib Dicuri

Rumah Pemenangan Prabowo-Gibran Kemalingan, TV, Alat Podcast dan Dokumen Penting Raib Dicuri

Megapolitan
KPU Gelar Sayembara Maskot dan 'Jingle' Pilkada DKI 2024 Khusus Warga Jakarta

KPU Gelar Sayembara Maskot dan "Jingle" Pilkada DKI 2024 Khusus Warga Jakarta

Megapolitan
Berdiri Hampir Satu Jam, Pemudik Minta Tempat Duduk di Stasiun Pasar Senen Ditambah

Berdiri Hampir Satu Jam, Pemudik Minta Tempat Duduk di Stasiun Pasar Senen Ditambah

Megapolitan
Korban Kecelakaan Mobil di Sawangan Depok Alami Memar hingga Patah Tulang

Korban Kecelakaan Mobil di Sawangan Depok Alami Memar hingga Patah Tulang

Megapolitan
Diduga Alami 'Microsleep', Pengemudi Jazz Hantam Mobil Innova di Sawangan Depok

Diduga Alami "Microsleep", Pengemudi Jazz Hantam Mobil Innova di Sawangan Depok

Megapolitan
Pekan Ini, Pemprov DKI Bakal Surati Kemendagri untuk Nonaktifkan NIK 92.432 Warga Jakarta

Pekan Ini, Pemprov DKI Bakal Surati Kemendagri untuk Nonaktifkan NIK 92.432 Warga Jakarta

Megapolitan
Lebaran 2024 Usai, Fahira Idris: Semoga Energi Kebaikan Bisa Kita Rawat dan Tingkatkan

Lebaran 2024 Usai, Fahira Idris: Semoga Energi Kebaikan Bisa Kita Rawat dan Tingkatkan

Megapolitan
H+6 Lebaran, Stasiun Pasar Senen Masih Dipadati Pemudik yang Baru Mau Pulang Kampung

H+6 Lebaran, Stasiun Pasar Senen Masih Dipadati Pemudik yang Baru Mau Pulang Kampung

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com