JAKARTA, KOMPAS.com - Camat Pancoran Herry Gunara menyatakan, pihaknya memang membiarkan pedagang kaki lima (PKL) mengokupasi jalan dan trotoar di Jalan Rawajati Barat samping Apartemen Kalibata City.
Herry mengaku, kasihan terhadap pedagang dan pembelinya. "Kalau mau ditertibin saya bisa saja, tapi kan kasihan," kata Herry, ketika dihubungi, Selasa (9/10/2018).
Herry menyebut, keberadaan PKL itu dibutuhkan warga dan pekerja di Kalibata City. Saban malam, mereka bisa menikmati berbagai santapan tanpa harus merogoh kocek dalam-dalam.
"Makan di situ Rp 10.000 dapat, kalau di dalam (Apartemen Kalibata City) dapat apa? Kan kasihan itu warga Kalibata City sama cleaning service," ujar Herry.
Baca juga: Setelah Ditata, PKL Tetap Okupasi Trotoar dan Jalan Rawajati Samping Kalibata City
Untuk itu, Herry memilih membiarkan PKL beroperasi. Yang penting, mobil masih bisa melintas dan tak menutupi akses motor samping Kalibata City.
"Saya buat agak ke dalam, jangan ke jalan," ujar dia.
Soal susahnya berjalan kaki karena trotoar dijadikan tempat makan, menurut Herry lebih baik daripada pembeli tak bisa duduk.
"Lagian itu trotoarnya Kalibata City, bukan dibangun Pemda," kata dia.
Pantauan Kompas.com sekitar pukul 19.00 WIB, gerobak pedagang memang tak tampak dari Jalan TMP Kalibata.
Baca juga: Pipa Aetra Bocor di Cakung, Jalan Raya Bekasi Ini Tergenang Air 50 Cm
Ini dikarenakan pedagang mengambil lapak agak mundur ke belakang. Gerobak mereka letakkan di badan jalan.
Sedangkan tempat makan mulai dari meja hingga terpal untuk lesehan, diletakkan di atas trotoar.
Separuh Jalan Rawajati Barat diokupasi untuk usaha dan parkiran motor.
Jalan dua arah yang seharusnya muat untuk dua mobil menjadi semrawut dan memaksa mobil harus lewat bergantian.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.