Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Warga Kampung Pulo Minta Ciliwung Dikeruk, Dinas SDA Akan Bersurat ke BBWSCC

Kompas.com - 10/10/2018, 05:00 WIB
Ryana Aryadita Umasugi,
Robertus Belarminus

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Memasuki musim penghujan, Ketua RT 013 RW 003 Kampung Pulo, Adin, mengatakan, luapan atau bajir dari Sungai Ciliwung menjadi salah satu yang diantisipasi.

Ia mengatakan, warga sudah lama berharap dan meminta agar Sungai Ciliwung dikeruk.

Alasannya, pada Februari lalu, kawasan tersebut masih tergenang banjir setinggi dua meter akibat luapan Ciliwung.

"Warga mengusulkan agar Ciliwung dikeruk karena saat ini kondisinya dangkal. (Dikeruk) Agar bisa menampung debit air yang lebih tinggi lagi dan tidak timbul genangan," kata Andin, Selasa (9/10/2018).

Baca juga: Memasuki Musim Penghujan, Waduk Poncol Ragunan Dikeruk

Andin menyebut, air tersebut meluap dari dinding parapet yang menjadi pembatas Ciliwung dan jalan inspeksi.

Terkait hal itu, Camat Jatinegara Nasrudin Abu Bakar menuturkan, akan bersurat ke Dinas Sumber Daya Air DKI Jakarta untuk meminta agar kali sepanjang 1,9 kilometer di Jatinegara itu segera dikeruk.

Karena sebenarnya, warga sudah lama mengusulkan agar kali tersebut dikeruk. Ia berharap, proses pengerukan dilakukan secepatnya sebelum musim hujan tiba.

"Kita akan buat surat permohonan ke Dinas SDA agar Ciliwung cepat dikeruk sebelum musim hujan. Karena sebentar lagi musim hujan," ujar Nasrudin.

Baca juga: Awan Penghujan Tak Kunjung Muncul, Modifikasi Cuaca Dihentikan

Sementara itu, Kepala Dinas SDA DKI Teguh Hendrawan saat dikonfirmasi mengatakan, pihaknya bisa saja mengeruk kali tersebut.

Namun, ia harus bersurat terlebih dulu ke Balai Besar Wilayah Sungai Ciliwung Cisadane (BBWSCC) sebagai pihak yang berwenang atas kali tersebut.

"Tapi, kita berjanji kalau bisa akan mengeruk secepatnya karena adanya usulan warga dan ini dianggap darurat, mengingat kawasan itu masih tergenang saat musim hujan," tutur Teguh.

"Kita akan bersurat ke BBWSCC dan ditargetkan mulai pekan depan sudah mulai dilakukan pengerukan karena sifatnya darurat dan permintaan warga," ujar dia.

Titik Ciliwung yang akan dikeruk, lanjut dia, sepanjang sekitar 1,9 kilometer, mulai dari jembatan Jalan KH Abdullah Syafei Kampung Melayu hingga jembatan Tong Tek Bukit Duri.

Jika rencana ini terlaksana, pihaknya akan mengerahkan delapan alat berat jenis amphibi long arm.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bakal Diusung Jadi Cawalkot Depok, Imam Budi Hartono Harap PKS Bisa Menang Kelima Kalinya

Bakal Diusung Jadi Cawalkot Depok, Imam Budi Hartono Harap PKS Bisa Menang Kelima Kalinya

Megapolitan
“Curi Start” Jual Foto Prabowo-Gibran, Pedagang Pigura Pakai Foto Editan

“Curi Start” Jual Foto Prabowo-Gibran, Pedagang Pigura Pakai Foto Editan

Megapolitan
Stok Darah Bulan Ini Menipis, PMI Jakbar Minta Masyarakat Berdonasi untuk Antisipasi DBD

Stok Darah Bulan Ini Menipis, PMI Jakbar Minta Masyarakat Berdonasi untuk Antisipasi DBD

Megapolitan
Trauma, Pelajar yang Lihat Pria Pamer Alat Vital di Jalan Yos Sudarso Tak Berani Pulang Sendiri

Trauma, Pelajar yang Lihat Pria Pamer Alat Vital di Jalan Yos Sudarso Tak Berani Pulang Sendiri

Megapolitan
Seorang Pria Pamer Alat Vital di Depan Pelajar yang Tunggu Bus di Jakut

Seorang Pria Pamer Alat Vital di Depan Pelajar yang Tunggu Bus di Jakut

Megapolitan
Nasib Tragis Bocah 7 Tahun di Tangerang, Dibunuh Tante Sendiri karena Dendam Masalah Uang

Nasib Tragis Bocah 7 Tahun di Tangerang, Dibunuh Tante Sendiri karena Dendam Masalah Uang

Megapolitan
Resmi, Imam Budi Hartono Bakal Diusung PKS Jadi Calon Wali Kota Depok

Resmi, Imam Budi Hartono Bakal Diusung PKS Jadi Calon Wali Kota Depok

Megapolitan
Menguatnya Sinyal Koalisi di Pilkada Bogor 2024..

Menguatnya Sinyal Koalisi di Pilkada Bogor 2024..

Megapolitan
Berkoalisi dengan Gerindra di Pilkada Bogor, PKB: Ini Cinta Lama Bersemi Kembali

Berkoalisi dengan Gerindra di Pilkada Bogor, PKB: Ini Cinta Lama Bersemi Kembali

Megapolitan
Pedagang Maju Mundur Jual Foto Prabowo-Gibran, Ada yang Curi 'Start' dan Ragu-ragu

Pedagang Maju Mundur Jual Foto Prabowo-Gibran, Ada yang Curi "Start" dan Ragu-ragu

Megapolitan
Pagi Ini, Lima RT di Jakarta Terendam Banjir akibat Hujan dan Luapan Kali

Pagi Ini, Lima RT di Jakarta Terendam Banjir akibat Hujan dan Luapan Kali

Megapolitan
Cek Psikologi Korban Pencabulan Ayah Tiri, Polisi Gandeng UPTP3A

Cek Psikologi Korban Pencabulan Ayah Tiri, Polisi Gandeng UPTP3A

Megapolitan
Hampir Lukai Warga dan Kakaknya, ODGJ di Cengkareng Dievakuasi Dinsos

Hampir Lukai Warga dan Kakaknya, ODGJ di Cengkareng Dievakuasi Dinsos

Megapolitan
Saat Pedagang Kecil Jaga Marwah Kebangsaan, Belum Jual Foto Prabowo-Gibran meski Sudah Jadi Pemenang

Saat Pedagang Kecil Jaga Marwah Kebangsaan, Belum Jual Foto Prabowo-Gibran meski Sudah Jadi Pemenang

Megapolitan
Kekecewaan Pedagang yang Terpaksa Buang Puluhan Ton Pepaya di Pasar Induk Kramatjati karena Tak Laku

Kekecewaan Pedagang yang Terpaksa Buang Puluhan Ton Pepaya di Pasar Induk Kramatjati karena Tak Laku

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com