Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Saat Transportasi Online Kembali Bangkit di Palu...

Kompas.com - 10/10/2018, 06:04 WIB
Cynthia Lova,
Icha Rastika

Tim Redaksi

PALU, KOMPAS.com - Kota Palu, Sulawesi Tengah perlahan-lahan mulai pulih setelah dilanda bencana gempa bumi dan tsunami yang memakan korban ribuan jiwa.

Pada hari kesepuluh setelah bencana itu terjadi, Selasa (9/10/2018), aktivitas warga berangsur normal.

Pasar semakin ramai, toko semakin banyak yang buka, demikian juga dengan restoran yang kembali dibuka.

Aliran listrik pun sudah tersambung kembali di sejumlah titik kota. Seiring dengan itu, akses jalan ke lokasi pengungsian mulai terbuka.

Baca juga: Pemerintah Dikritik Lambat Tangani Bencana di Palu, Kubu Jokowi Bereaksi

Para pengemudi transportasi online mulai beroperasi di sana. Ketika Kompas.com mencoba memesan transportasi online dari Kantor Wali Kota Palu, Jalan Balaikota Nomor 1, Tanamodindi, Mantikulore, Palu ke Jalan Bangau Putih, Birubuli Utara sekitar pukul 15.00 WITA, pengemudi taksi online langsung datang ke lokasi 5 menit kemudian. 

Memang, belum banyak pengemudi transportasi online yang beroperasi. Ada enam pengemudi transportasi online di satu titik wilayah tersebut setelah melihat aplikasi Grab.

Seorang pengemudi transportasi online, Aris (32), mengatakan bahwa ia kembali mengangkut penumpang dengan mobil sejak Senin (8/10/2018).

“Alhamdulillah selama dua hari ini sudah menerima orderan penumpang dengan menggunakan aplikasi GrabCar. Saya mau bantu orang yang butuh jasa transportasi,” ucap Aris di Palu saat mengendarai mobil, Selasa.

Baca juga: Hoaks, Foto Jalan Terbelah dan Rumah Hancur Akibat Gempa M 5,2 di Palu Pagi Ini

Selama sembilan hari setelah gempa, Aris tidak beroperasi karena keterbatasan bahan bakar minyak (BBM) di sana. Selain itu, jaringan komunikasi belum pulih.

"Sekarang sinyal lancar, jaringan sudah 4G pula, bensin sudah aman, tidak perlu antre lagi, nah ya sudah kami mulai beroperasi,” ujar Aris.

Setelah mengaktifkan aplikasi pengemudi online, Aris kebanjiran order. Menurut dia, order yang datang lebih banyak dari biasanya.

Kebanyakan, pengorder adalah relawan yang ingin menyalurkan bantuan.

“Ada 23 trip kemarin yang saya antar kebanyakan relawan yang mau memberikan bantuan. Saya antar dekat-dekat saja seputaran pengungsi yang banyak korbannya, misalnya ke Petobo atau ke Balaroa, ada juga yang ke Sigi,” tutur Aris.

Di balik itu, Aris sebenarnya masih trauma akan gempa yang melanda tempat tinggalnya. Saat bencana itu datang, Aris tengah membawa penumpang ke Pantai Talise.

“Saya lagi antar penumpang ke Talise, lalu saya lihat mobil saya seperti berat dan goyang-goyang, kemudian penumpang saya bilang kalau ada gempa karena tiang listrik sudah goyang. Lalu saya langsung tancap gas kencang ke daerah aman,” cerita Aris.

Halaman:

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Menguatnya Sinyal Koalisi di Pilkada Bogor 2024..

Menguatnya Sinyal Koalisi di Pilkada Bogor 2024..

Megapolitan
Berkoalisi dengan Gerindra di Pilkada Bogor, PKB: Ini Cinta Lama Bersemi Kembali

Berkoalisi dengan Gerindra di Pilkada Bogor, PKB: Ini Cinta Lama Bersemi Kembali

Megapolitan
Maju-Mundur Pedagang Jual Foto Prabowo-Gibran: Ada yang Curi 'Start' dan Ragu-ragu

Maju-Mundur Pedagang Jual Foto Prabowo-Gibran: Ada yang Curi "Start" dan Ragu-ragu

Megapolitan
Pagi Ini, Lima RT di Jakarta Terendam Banjir akibat Hujan dan Luapan Kali

Pagi Ini, Lima RT di Jakarta Terendam Banjir akibat Hujan dan Luapan Kali

Megapolitan
Cek Psikologi Korban Pencabulan Ayah Tiri, Polisi Gandeng UPTP3A

Cek Psikologi Korban Pencabulan Ayah Tiri, Polisi Gandeng UPTP3A

Megapolitan
Hampir Lukai Warga dan Kakaknya, ODGJ di Cengkareng Dievakuasi Dinsos

Hampir Lukai Warga dan Kakaknya, ODGJ di Cengkareng Dievakuasi Dinsos

Megapolitan
Saat Pedagang Kecil Jaga Marwah Kebangsaan, Belum Jual Foto Prabowo-Gibran meski Sudah Jadi Pemenang

Saat Pedagang Kecil Jaga Marwah Kebangsaan, Belum Jual Foto Prabowo-Gibran meski Sudah Jadi Pemenang

Megapolitan
Kekecewaan Pedagang yang Terpaksa Buang Puluhan Ton Pepaya di Pasar Induk Kramatjati karena Tak Laku

Kekecewaan Pedagang yang Terpaksa Buang Puluhan Ton Pepaya di Pasar Induk Kramatjati karena Tak Laku

Megapolitan
Kehebohan Warga Rusun Muara Baru Saat Kedatangan Gibran, Sampai Ada yang Kena Piting Paspampres

Kehebohan Warga Rusun Muara Baru Saat Kedatangan Gibran, Sampai Ada yang Kena Piting Paspampres

Megapolitan
Remaja Perempuan di Jaksel Selamat Usai Dicekoki Obat di Hotel, Belum Tahu Temannya Tewas

Remaja Perempuan di Jaksel Selamat Usai Dicekoki Obat di Hotel, Belum Tahu Temannya Tewas

Megapolitan
Gibran Janji Akan Evaluasi Program KIS dan KIP agar Lebih Tepat Sasaran

Gibran Janji Akan Evaluasi Program KIS dan KIP agar Lebih Tepat Sasaran

Megapolitan
Berkunjung ke Rusun Muara Baru, Gibran Minta Warga Kawal Program Makan Siang Gratis

Berkunjung ke Rusun Muara Baru, Gibran Minta Warga Kawal Program Makan Siang Gratis

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok: Tengah Malam ini Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok: Tengah Malam ini Berawan

Megapolitan
Rekam Jejak Chandrika Chika di Dunia Hiburan: Dari Joget 'Papi Chulo' hingga Terjerat Narkoba

Rekam Jejak Chandrika Chika di Dunia Hiburan: Dari Joget "Papi Chulo" hingga Terjerat Narkoba

Megapolitan
Remaja Perempuan Tanpa Identitas Tewas di RSUD Kebayoran Baru, Diduga Dicekoki Narkotika

Remaja Perempuan Tanpa Identitas Tewas di RSUD Kebayoran Baru, Diduga Dicekoki Narkotika

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com