Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kasus Kekerasan terhadap Anak di Bekasi Meningkat

Kompas.com - 10/10/2018, 20:58 WIB
Dean Pahrevi,
Egidius Patnistik

Tim Redaksi

BEKASI, KOMPAS.com - Komisi Perlindungan Anak Daerah (KPAD) Kabupaten Bekasi mencatat, kasus kekerasan terhadap anak di Kabupaten Bekasi dari awal tahun hingga September ini berjumlah 40 kasus. Jumlah itu lebih tinggi dibanding sepanjang tahun 2017 yang berjumlah 35 kasus.

Komisioner KPAD Kabupaten Bekasi Muhammad Rozak mengatakan, dari 40 kasus kekerasan yang terjadi hingga September, kasus pelecehan seksual mendominasi.

"Kasus pelecehan seksual pada anak itu kami bagi-bagi. Ada kasus persetubuhan anak di bawah umur, seks bebas suka sama suka, dan lain-lainlah," kata Rozak,  Rabu (10/10/2018).

Baca juga: KPAD Bekasi Temukan Kasus Grup WA Pelajar SMP Berisi Konten Pornografi

Yang menjadi sorotan KPAD Bekasi adalah meningkatnya kasus sodomi. KPAD mencatat pada Maret hingga April 2018, terdapat empat kasus sodomi yang terjadi di empat Kecamatan.

"Laporan yang masuk ke kami itu terjadi di Kecamatan Serangbaru, Tarumajaya, Cikarang Selatan, dan Cibitung. Tiga dari empat kasus ini pelakunya orang dewasa dan satu kasus lainnya pelakunya anak-anak," ujar Rozak.

Menurut dia, meningkatkan kasus kekerasan pada anak disebabkan antara lain karena kurangnya perhatian orangtua kepada anaknya. 

"Orangtua sekarang banyak yang sudah sibuk sendiri, kurang komunikasi sama anaknya. Tidak tahu anaknya pulang sekolah ke warnet, buka video porno, video kekerasan sehingga diikuti, kan orang tuanya tidak tahu," kata Rozak.

Sebagai upaya mengantisipasi terjadinya kekerasan pada anak, KPAD Bekasi secara rutin menggelar rapat-rapat mingguan di kecamatan-kecamatan dengan tujuan mendorong masyarakat terlibat melindungi anak-anak dari tindak kekerasan.

"Masyarakat harus peduli terhadap lingkungan sekitarnya. Kami libatkan RT, RW untuk berperan aktif mencegah tindak kekerasan pada anak," ujar Rozak.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Uang Korban Dipakai 'Trading', Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mengaku Siap Dipenjara

Uang Korban Dipakai "Trading", Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mengaku Siap Dipenjara

Megapolitan
Siswa SMP yang Gantung Diri di Palmerah Dikenal Aktif Bersosialisasi di Lingkungan Rumah

Siswa SMP yang Gantung Diri di Palmerah Dikenal Aktif Bersosialisasi di Lingkungan Rumah

Megapolitan
Identitas 7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' Berhasil Diidentifikasi

Identitas 7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" Berhasil Diidentifikasi

Megapolitan
Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Sebesar Rp 22 Miliar Tak Hanya untuk Perbaikan, tapi Juga Penambahan Fasilitas

Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Sebesar Rp 22 Miliar Tak Hanya untuk Perbaikan, tapi Juga Penambahan Fasilitas

Megapolitan
Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditangkap Polisi

Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditangkap Polisi

Megapolitan
Komisi A DPRD DKI Desak Pemprov DKI Kejar Kewajiban Pengembang di Jakarta soal Fasos Fasum

Komisi A DPRD DKI Desak Pemprov DKI Kejar Kewajiban Pengembang di Jakarta soal Fasos Fasum

Megapolitan
Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Ambil Formulir Calon Wali Kota Bogor Lewat PDIP, tapi Belum Mengembalikan

Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Ambil Formulir Calon Wali Kota Bogor Lewat PDIP, tapi Belum Mengembalikan

Megapolitan
Tak Bisa Lagi Kerja Berat Jadi Alasan Lupi Tetap Setia Menarik Sampan meski Sepi Penumpang

Tak Bisa Lagi Kerja Berat Jadi Alasan Lupi Tetap Setia Menarik Sampan meski Sepi Penumpang

Megapolitan
Teman Siswa yang Gantung Diri di Palmerah Sebut Korban Tak Suka Cerita Masalah Apa Pun

Teman Siswa yang Gantung Diri di Palmerah Sebut Korban Tak Suka Cerita Masalah Apa Pun

Megapolitan
Demo di Depan Kedubes AS, Koalisi Musisi untuk Palestina Serukan Tiga Tuntutan Sebelum Membubarkan Diri

Demo di Depan Kedubes AS, Koalisi Musisi untuk Palestina Serukan Tiga Tuntutan Sebelum Membubarkan Diri

Megapolitan
Unjuk Rasa di Patung Kuda Diwarnai Lempar Botol dan Batu, Polisi: Tak Ada yang Terluka dan Ditangkap

Unjuk Rasa di Patung Kuda Diwarnai Lempar Botol dan Batu, Polisi: Tak Ada yang Terluka dan Ditangkap

Megapolitan
Cerita Tukang Ojek Sampan Pelabuhan Sunda Kelapa, Setia Menanti Penumpang di Tengah Sepinya Wisatawan

Cerita Tukang Ojek Sampan Pelabuhan Sunda Kelapa, Setia Menanti Penumpang di Tengah Sepinya Wisatawan

Megapolitan
Pendatang Baru di Jakarta Harus Didata agar Bisa Didorong Urus Pindah Domisili

Pendatang Baru di Jakarta Harus Didata agar Bisa Didorong Urus Pindah Domisili

Megapolitan
Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Bekerja Sebagai Pengajar di Kampus Jakarta

Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Bekerja Sebagai Pengajar di Kampus Jakarta

Megapolitan
Bentuk Unit Siaga SAR di Kota Bogor, Basarnas: Untuk Meningkatkan Kecepatan Proses Penyelamatan

Bentuk Unit Siaga SAR di Kota Bogor, Basarnas: Untuk Meningkatkan Kecepatan Proses Penyelamatan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com