Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Petani Bunga Matahari di Pinggir Kali Pesanggrahan...

Kompas.com - 11/10/2018, 05:00 WIB
Rima Wahyuningrum,
Robertus Belarminus

Tim Redaksi


JAKARTA, KOMPAS.com - Di tengah teriknya matahari Rabu (10/10/2018) pukul 10.30 WIB, Ozi, seorang petani tanaman hias sibuk merapikan kantong-kantong polybag di area penjualan tanaman hias Jalan H Kelik, Srengseng, Jakarta Barat.

Kepada Kompas.com, pria berusia 45 tahun tersebut bercerita bahwa baru memindahkan beberapa batang bunga matahari dari kebun ke dalam polybag, untuk kemudian di jual.

Kebun bunga matahari yang dikelolanya bersama Iwan, temannya, berada di lahan pinggir Kali Pesanggrahan, dengan luas 100 meter persegi.

Rabu ini, ada tiga batang bunga matahari yang mekar. Lainnya yang belum mekar, sudah dipindahkan ke polybag.

Baca juga: Menikmati Matahari Terbenam di Kebun Bunga Matahari Serpong

Meski berada di pinggir kali, Ozi mengaku, ia dan teman-temannya sesama petani dan pedagang tanaman hias tak masalah terkait penggunaan lahan di sana.

"Kan tujuan kita sekaligus penghijauan. Dulu di sini tanaman liar tinggi-tinggi, sebelum diaspal dan dibeton pinggir kalinya," kata Ozi, kepada Kompas.com di lokasi, Rabu.

Meski di pinggiran kali, kebun yang dikelolanya itu sejauh ini aman dari ancaman banjir.

Air Kali Pesanggrahan yang menyerap ke lahan kebun justru membantu penggemburan tanah.

"Enggak pernah kena sampai banjir dari kali. Paling dulu tahun 2007 pas banjir besar, tapi di sini belum ada nanem," kata dia.

Selain menanam bunga matahari di lahan pinggir kali itu, ia juga menanam pohon pucuk merah. Ada pula tanaman hias milik petani dan penjual lainnya di sana.

Bunga Matahari di pedagang tanaman hias Jalan H. Kelik, Srengseng, Jakarta Barat.RIMA WAHYUNINGRUM Bunga Matahari di pedagang tanaman hias Jalan H. Kelik, Srengseng, Jakarta Barat.

Menanam bunga matahari

Ozi mengatakan, tak ada syarat khusus untuk menanam bunga matahari. Menurut dia, tanah di sana cocok untuk ditanami dan hanya membutuhkan sinar matahari dan siraman air.

"Bunga matahari bagus kalau musim panas, musim hujan enggak mekar," kata Ozi.

Ia mendapatkan bibit bunga matahari dari penjual di toko-toko bunga seharga Rp 25.000 per setengah kilo. Menurut dia, bibit bunga matahari mudah didapatkan.

Baca juga: Serunya Panen Sayur hingga Bunga Matahari di Dekat Jakarta

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Polisi: Ada Luka di Dada dan Cekikan di Leher Jasad Perempuan 'Open BO' di Pulau Pari

Polisi: Ada Luka di Dada dan Cekikan di Leher Jasad Perempuan "Open BO" di Pulau Pari

Megapolitan
144 Kebakaran Terjadi di Jakarta Selama Ramadhan, Terbanyak di Jaktim

144 Kebakaran Terjadi di Jakarta Selama Ramadhan, Terbanyak di Jaktim

Megapolitan
Wanita Ditemukan Tewas di Dermaga Pulau Pari, Polisi Periksa 3 Teman Dekat Korban

Wanita Ditemukan Tewas di Dermaga Pulau Pari, Polisi Periksa 3 Teman Dekat Korban

Megapolitan
Cerita Warga Habiskan Uang Jutaan Rupiah untuk Bagi-bagi THR di Hari Lebaran

Cerita Warga Habiskan Uang Jutaan Rupiah untuk Bagi-bagi THR di Hari Lebaran

Megapolitan
Anggota DPRD Pertanyakan Besaran Anggaran Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI yang Capai Rp 22 Miliar

Anggota DPRD Pertanyakan Besaran Anggaran Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI yang Capai Rp 22 Miliar

Megapolitan
Tewas Terjebak Kebakaran, Keluarga Pemilik 'Saudara Frame' Tinggal di Lantai Tiga Toko

Tewas Terjebak Kebakaran, Keluarga Pemilik "Saudara Frame" Tinggal di Lantai Tiga Toko

Megapolitan
Kadis Dukcapil: 92.432 NIK Warga Jakarta Bakal Dinonaktifkan Awal Pekan Depan

Kadis Dukcapil: 92.432 NIK Warga Jakarta Bakal Dinonaktifkan Awal Pekan Depan

Megapolitan
Sayur-mayur Membawa Berkah, Sarmini Bisa Menyekolahkan Anaknya hingga Sarjana

Sayur-mayur Membawa Berkah, Sarmini Bisa Menyekolahkan Anaknya hingga Sarjana

Megapolitan
Petugas Beberkan Sulitnya Padamkan Api yang Membakar Toko Bingkai Saudara Frame Mampang

Petugas Beberkan Sulitnya Padamkan Api yang Membakar Toko Bingkai Saudara Frame Mampang

Megapolitan
Polisi Ungkap Ada Karyawan Semprot Bensin untuk Usir Rayap Sebelum Kebakaran Saudara Frame Mampang

Polisi Ungkap Ada Karyawan Semprot Bensin untuk Usir Rayap Sebelum Kebakaran Saudara Frame Mampang

Megapolitan
Warga DKI yang NIK-nya Dinonaktifkan Bisa Ajukan Keberatan ke Kantor Kelurahan

Warga DKI yang NIK-nya Dinonaktifkan Bisa Ajukan Keberatan ke Kantor Kelurahan

Megapolitan
Jasad 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang Dibawa ke RS Polri Kramatjati

Jasad 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang Dibawa ke RS Polri Kramatjati

Megapolitan
Polisi Tangkap 3 Orang Terkait Penemuan Jasad Perempuan di Dermaga Pulau Pari

Polisi Tangkap 3 Orang Terkait Penemuan Jasad Perempuan di Dermaga Pulau Pari

Megapolitan
Nasib Apes Pria di Bekasi, Niat Ikut Program Beasiswa S3 Malah Ditipu Rp 30 Juta

Nasib Apes Pria di Bekasi, Niat Ikut Program Beasiswa S3 Malah Ditipu Rp 30 Juta

Megapolitan
Tunduknya Pengemudi Fortuner Arogan di Hadapan Polisi, akibat Pakai Pelat Palsu Melebihi Gaya Tentara

Tunduknya Pengemudi Fortuner Arogan di Hadapan Polisi, akibat Pakai Pelat Palsu Melebihi Gaya Tentara

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com