Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

OK Otrip Diganti Jak Lingko, Tanggapan Sandiaga...

Kompas.com - 11/10/2018, 10:13 WIB
Nibras Nada Nailufar,
Kurnia Sari Aziza

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Mantan Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno menanggapi pergantian nama sistem integrasi angkutan umum OK Otrip menjadi Jak Lingko.

Sandiaga mengatakan, nama OK Otrip yang dirancang olehnya dulu bermaksud untuk menggambarkan sekali perjalanan hanya dengan sekali bayar.

"Nama OK Otrip itu dulu maksudnya one karcis one trip," kata Sandiaga kepada Kompas.com, Kamis (11/10/2018).

Baca juga: 5 Fakta Perubahan Wajah OK Otrip Jadi Jak Lingko

Menurut Sandiaga, nama itu pantas saja diganti jika integrasi pembayaran lebih dikembangkan.

Ia mengingatkan, dua moda transportasi massal, light rail transit (LRT) dan mass rapid transit (MRT) segera beroperasi di Jakarta.

"Mungkin nanti bentuknya enggak karcis lagi, mungkin bisa lewat HP atau yang lainnya," ujar Sandiaga.

Baca juga: Angkot yang Bergabung Jak Lingko Akan Dilengkapi AC

Sebagai pengusaha, Sandiaga menilai pergantian nama itu wajar.

Ia meyakini nama Jak Lingko yang kini dipilih Pemprov DKI didasarkan kajian matang.

"Kalau dalam binis, rebranding itu biasa," kata Sandiaga.

Sebelumnya, Nama program integrasi antarmoda di Jakarta telah diubah dari OK Otrip menjadi Jak Lingko.

Baca juga: Jak Lingko Akan Terintegrasi dengan LRT dan MRT

Meski demikian, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan memastikan program Jak Lingko tetap sama dengan OK Otrip.

Sistem pembayarannya pun tetap menggunakan kartu OK Otrip yang telah berlaku selama masa uji coba.

Lingko merupakan kosakata baru dalam bahasa Indonesia. Nama lingko digunakan untuk mencerminkan sistem transportasi antarmoda yang terintegrasi di Jakarta.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Polda Metro Kerahkan 197 Personel Amankan Paskah di Gereja Katedral Jakarta dan GPIB Imanuel

Polda Metro Kerahkan 197 Personel Amankan Paskah di Gereja Katedral Jakarta dan GPIB Imanuel

Megapolitan
Polisi Bakal Periksa Pemilik Truk dan Orangtua Sopir yang Sebabkan Kecelakaan di GT Halim

Polisi Bakal Periksa Pemilik Truk dan Orangtua Sopir yang Sebabkan Kecelakaan di GT Halim

Megapolitan
Jadwal Imsak dan Buka Puasa di Tangerang Selatan, 29 Maret 2024

Jadwal Imsak dan Buka Puasa di Tangerang Selatan, 29 Maret 2024

Megapolitan
Baznas RI Gelar Pesantren Kilat di Kapal Perang, 102 Sekolah Ambil Bagian

Baznas RI Gelar Pesantren Kilat di Kapal Perang, 102 Sekolah Ambil Bagian

Megapolitan
Jadwal Imsak dan Buka Puasa di Kota Tangerang, 29 Maret 2024

Jadwal Imsak dan Buka Puasa di Kota Tangerang, 29 Maret 2024

Megapolitan
Pemprov DKI Siapkan Hunian untuk Polisi dan PNS Polri, Lokasinya di Pondok Kelapa

Pemprov DKI Siapkan Hunian untuk Polisi dan PNS Polri, Lokasinya di Pondok Kelapa

Megapolitan
Jadwal Imsak dan Buka Puasa di Bogor, 29 Maret 2024

Jadwal Imsak dan Buka Puasa di Bogor, 29 Maret 2024

Megapolitan
Jadwal Imsak dan Buka Puasa di Bekasi, 29 Maret 2024

Jadwal Imsak dan Buka Puasa di Bekasi, 29 Maret 2024

Megapolitan
Beli Mobil Bekas Taksi di Bekasi, Warga Cibitung Kena Tipu Rp 40 Juta

Beli Mobil Bekas Taksi di Bekasi, Warga Cibitung Kena Tipu Rp 40 Juta

Megapolitan
Jadwal Imsak dan Buka Puasa di Kota Depok, 29 Maret 2024

Jadwal Imsak dan Buka Puasa di Kota Depok, 29 Maret 2024

Megapolitan
Jadwal Imsak dan Buka Puasa di DKI Jakarta, 29 Maret 2024

Jadwal Imsak dan Buka Puasa di DKI Jakarta, 29 Maret 2024

Megapolitan
Minta Usut Tuntas Kasus Kematian Akseyna, BEM UI Akan Bersurat ke Rektor UI dan Polres Depok

Minta Usut Tuntas Kasus Kematian Akseyna, BEM UI Akan Bersurat ke Rektor UI dan Polres Depok

Megapolitan
Tanda Duka Cita, Mahasiswa UI Peringati 9 Tahun Kematian Akseyna

Tanda Duka Cita, Mahasiswa UI Peringati 9 Tahun Kematian Akseyna

Megapolitan
500 Siswa SMA Ikut Pesantren Kilat di Kapal Perang KRI Semarang

500 Siswa SMA Ikut Pesantren Kilat di Kapal Perang KRI Semarang

Megapolitan
Soal Peluang Maju Pilkada DKI, Heru Budi: Hari Esok Masih Penuh Misteri

Soal Peluang Maju Pilkada DKI, Heru Budi: Hari Esok Masih Penuh Misteri

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com