Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bawaslu Kesulitan Proses Kasus Guru SMAN 87 yang Doktrin Anti-Jokowi

Kompas.com - 11/10/2018, 20:28 WIB
Nibras Nada Nailufar,
Icha Rastika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Komisioner Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) DKI Jakarta Puadi mengatakan, pihaknya kesulitan memproses dugaan guru SMAN 87 berinisial NK memberikan doktrin anti-Presiden Joko Widodo (Jokowi) kepada murid-muridnya.

Sebab, pelapor yang mengaku orangtua murid tersebut tak diketahui identitasnya.

"Itu kan pertama dari SMS, ketika viral dan kami mau tindak lanjuti, nomernya sudah tidak aktif," kata Puadi kepada Kompas.com, Kamis (11/10/2018).

Baca juga: Guru SMAN 87 yang Dilaporkan Doktrin Anti-Jokowi Dinonaktifkan

Begitu pula dengan akun Instagram orangtua murid itu. Menurut dia, akun Instagram itu sudah dihapus dan tidak bisa diakses lagi.

Untuk itu, Puadi menyerahkan kepada polisi agar melacak nomor orangtua murid itu.

"Saya berkoordinasi dengan kepolisian di Gakkumdu (Penegakan Hukum Terpadu) untuk dilacak nomornya. Ternyata diketahui terakhir ada di Ciputat," kata Puadi.

Ia masih menunggu hasil pencarian polisi. Puadi pun belum bisa memastikan adanya dugaan pelanggaran pemilu dalam kasus ini.

"Sepanjang ada korelasinya dengan dugaan pemilu, kami proses. Kuncinya ada di pelapor," kata Puadi.

Kasus ini bermula dari keluhan seorang orangtua murid yang viral di media sosial.

Orangtua itu mengadukan anaknya dan siswa SMAN 87 lainnya dikumpulkan NK di masjid dan dipertontonkan video gempa di Palu, Sulawesi Tengah.

NK dituduh menyebut Jokowi sebagai penyebab banyaknya korban bencana itu.

Baca juga: Siswa SMAN 87 Demo Bela Guru yang Dilaporkan Doktrin Anti-Jokowi

Saat dimintai keterangan oleh kepala sekolah, NK tak mengakui laporan itu. Namun, sejumlah siswa yang diajar NK mengakui bahwa NK kerap menyinggung masalah politik di kelas.

Kamis siang, puluhan siswa berunjuk rasa membela NK. Mereka meminta nama baik NK dipulihkan jika tak terbukti bersalah.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Dukcapil DKI Sebut Setiap Warga Terdampak Penonaktifan NIK Dapat Pemberitahuan

Dukcapil DKI Sebut Setiap Warga Terdampak Penonaktifan NIK Dapat Pemberitahuan

Megapolitan
Polisi Tangkap Pria yang Minta THR dengan Peras Petugas Minimarket di Cengkareng

Polisi Tangkap Pria yang Minta THR dengan Peras Petugas Minimarket di Cengkareng

Megapolitan
Buka Pendaftaran PPK Pilkada DKI 2024, KPU Butuh 220 Orang untuk TPS di 44 Kecamatan

Buka Pendaftaran PPK Pilkada DKI 2024, KPU Butuh 220 Orang untuk TPS di 44 Kecamatan

Megapolitan
2 Pria Dikepung Warga karena Diduga Transaksi Narkoba, Ternyata Salah Paham

2 Pria Dikepung Warga karena Diduga Transaksi Narkoba, Ternyata Salah Paham

Megapolitan
Hasil Tes Urine Negatif, Anggota Polres Jaktim Dibebaskan Usai Ditangkap dalam Pesta Narkoba

Hasil Tes Urine Negatif, Anggota Polres Jaktim Dibebaskan Usai Ditangkap dalam Pesta Narkoba

Megapolitan
Terungkap, Wanita Hamil Bersimbah Darah di Kelapa Gading Tewas akibat Menggugurkan Janinnya Sendiri

Terungkap, Wanita Hamil Bersimbah Darah di Kelapa Gading Tewas akibat Menggugurkan Janinnya Sendiri

Megapolitan
Ketakutan Pengemudi 'Online' Antar-Jemput Penumpang di Terminal Kampung Rambutan

Ketakutan Pengemudi "Online" Antar-Jemput Penumpang di Terminal Kampung Rambutan

Megapolitan
Akibat Pipa Bocor, Warga BSD Alami Gangguan Air Mati sejak Senin Dini Hari

Akibat Pipa Bocor, Warga BSD Alami Gangguan Air Mati sejak Senin Dini Hari

Megapolitan
KPU Buka Pendaftaran PPK Buat Pilkada DKI 2024, Ini Tahapan dan Syaratnya

KPU Buka Pendaftaran PPK Buat Pilkada DKI 2024, Ini Tahapan dan Syaratnya

Megapolitan
Serangan Mendadak ODGJ pada Pemilik Warung di Koja, Korban Kaget Tiba-tiba Didatangi Orang Bergolok

Serangan Mendadak ODGJ pada Pemilik Warung di Koja, Korban Kaget Tiba-tiba Didatangi Orang Bergolok

Megapolitan
Polisi: Pria yang Ditemukan Tewas di Apartemen Tebet Diduga karena Sakit

Polisi: Pria yang Ditemukan Tewas di Apartemen Tebet Diduga karena Sakit

Megapolitan
Tanda Tanya Tewasnya Wanita Hamil di Ruko Kelapa Gading...

Tanda Tanya Tewasnya Wanita Hamil di Ruko Kelapa Gading...

Megapolitan
Waswas Penonaktifan NIK Warga Jakarta, Jangan Sampai Bikin Kekisruhan

Waswas Penonaktifan NIK Warga Jakarta, Jangan Sampai Bikin Kekisruhan

Megapolitan
Mau Jadi Cawalkot Depok, Sekda Supian Suri Singgung Posisinya yang Tak Bisa Buat Kebijakan

Mau Jadi Cawalkot Depok, Sekda Supian Suri Singgung Posisinya yang Tak Bisa Buat Kebijakan

Megapolitan
Menguak Penyebab Kebakaran Toko 'Saudara Frame' yang Memerangkap Tujuh Penghuninya hingga Tewas

Menguak Penyebab Kebakaran Toko "Saudara Frame" yang Memerangkap Tujuh Penghuninya hingga Tewas

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com