Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Melihat Kondisi Lahan Eks Kedubes Inggris yang Batal Dibeli Era Ahok...

Kompas.com - 12/10/2018, 14:31 WIB
Rindi Nuris Velarosdela,
Kurnia Sari Aziza

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Lahan dan bangunan eks Kedutaan Besar Inggris di kawasan Bundaran Hotel Indonesia, Jakarta Pusat, tampak usang dan tak terawat.

Lahan tersebut berbatasan dengan pos polisi Hotel Indonesia dan Deutsche Bank.

Bangunan ini sudah tidak ditempati sejak 25 Juni 2013 karena saat itu Kedubes Inggris pindah ke Patra Kuningan, Jakarta Selatan.

Baca juga: Pemprov DKI Perjuangkan Lagi Lahan Eks Kedubes Inggris karena Strategis

Berdasarkan pantauan Kompas.com pada Jumat (12/10/2018), pohon-pohon di halaman dalam lahan itu masih tumbuh subur, bahkan tingginya melebihi pagar pembatas setinggi sekitar tiga meter.

Pagar pembatas yang mengelilingi lahan itu tampak dipasangi kawat berduri yang warnanya mulai usang.

Kawat berduri itu pun hampir tertutup tumbuhan liar yang menjalar ke seluruh sisi pagar pembatas.

Baca juga: Batal Dibeli Era Ahok, Lahan Eks Kedubes Inggris Kembali Dianggarkan...

Pagar besi yang berfungsi sebagai pintu masuk menuju bangunan eks Kedubes Inggris terkunci rapat.

Pengamatan Kompas.com Jumat (12/10/2018), pohon-pohon yang berada di halaman dalam lahan itu masih tumbuh subur, bahkan tingginya melebihi pagar pembatas setinggi sekitar tiga meter. KOMPAS.com/ RINDI NURIS VELAROSDELA Pengamatan Kompas.com Jumat (12/10/2018), pohon-pohon yang berada di halaman dalam lahan itu masih tumbuh subur, bahkan tingginya melebihi pagar pembatas setinggi sekitar tiga meter.
Cat dinding bangunan yang mengelilingi lahan itu pun tampak usang.

Jalan aspal yang berada tepat di depan lahan eks Kedubes Inggris tampak bersih dan masih bisa difungsikan sebagai akses pejalan kaki.

Baca juga: Jakpro Akan Beli Lahan Eks Kedubes Inggris yang Batal Dibeli Era Ahok

Syaifullah (40), salah satu penjual makanan di samping lahan tersebut mengatakan, setiap pagi ia dibantu petugas Penanganan Prasaran dan Sarana Umum (PPSU) rutin membersihkan sampah dan dedaunan kering di sana.

"Setiap pagi saya rutin bersihin. Kalau kotor, kan, enggak enak dilihat ya. Kadang dibantu PPSU, kadang kalau saya bisa bersihin sendiri, ya enggak dibantu," ujar Syaifullah saat ditemui Kompas.com, Jumat.

Syaifullah mengatakan, lahan tersebut dijaga seorang petugas keamanan.

Baca juga: Jalan di Samping Eks Kedubes Inggris Ditutup, Ombudsman Tidak Teriak

Pagar pembatas yang mengelilingi lahan itu tampak dipasangi kawat berduri yang warnanya mulai usang.   Kawat berduri itu pun hampir tertutup oleh tumbuhan liar yang menjalar ke seluruh sisi pagar pembatas. Foto diambil Jumat (12/10/2018)KOMPAS.com/ RINDI NURIS VELAROSDELA Pagar pembatas yang mengelilingi lahan itu tampak dipasangi kawat berduri yang warnanya mulai usang. Kawat berduri itu pun hampir tertutup oleh tumbuhan liar yang menjalar ke seluruh sisi pagar pembatas. Foto diambil Jumat (12/10/2018)
Kendati demikian, saat melakukan pengamatan di sekitar lahan itu, Kompas.com tidak menemui petugas jaga.

"Setahu saya ada satpam yang jagain. Biasanya ada di samping gedung, tetapi saya enggak tahu ya gedung ini nantinya mau dijadiin apa," kata dia.

Diberitakan sebelumnya, PT Jakarta Propertindo (Jakpro) berencana membeli lahan eks Kedutaan Besar Inggris.

Baca juga: Serapan Anggaran Minim karena Lahan Eks Kedubes Inggris

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tragedi Kebakaran Maut di Mampang dan Kisah Pilu Keluarga Korban Tewas...

Tragedi Kebakaran Maut di Mampang dan Kisah Pilu Keluarga Korban Tewas...

Megapolitan
Nasib Jesika Jadi Korban Kebakaran Toko di Mampang, Baru 2 Hari Injakkan Kaki di Jakarta

Nasib Jesika Jadi Korban Kebakaran Toko di Mampang, Baru 2 Hari Injakkan Kaki di Jakarta

Megapolitan
Kejati DKI Belum Terima Berkas Perkara Firli Bahuri Terkait Dugaan Pemerasan terhadap SYL

Kejati DKI Belum Terima Berkas Perkara Firli Bahuri Terkait Dugaan Pemerasan terhadap SYL

Megapolitan
Belajar dari Kasus Sopir Fortuner Arogan, Jangan Takut dengan Mobil Berpelat Dinas...

Belajar dari Kasus Sopir Fortuner Arogan, Jangan Takut dengan Mobil Berpelat Dinas...

Megapolitan
7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' di Mampang Telah Dipulangkan

7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" di Mampang Telah Dipulangkan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] 7 Orang Tewas Terjebak Kebakaran Toko Saudara Frame | Serba-serbi Warung Madura yang Jarang Diketahui

[POPULER JABODETABEK] 7 Orang Tewas Terjebak Kebakaran Toko Saudara Frame | Serba-serbi Warung Madura yang Jarang Diketahui

Megapolitan
3 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' di Mampang adalah ART

3 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" di Mampang adalah ART

Megapolitan
Staf Khusus Bupati Kediri Ikut Daftar Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Staf Khusus Bupati Kediri Ikut Daftar Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Megapolitan
4 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang adalah Satu Keluarga

4 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang adalah Satu Keluarga

Megapolitan
Tangkap Komplotan Pencuri yang Beraksi di Pesanggrahan, Polisi Sita 9 Motor

Tangkap Komplotan Pencuri yang Beraksi di Pesanggrahan, Polisi Sita 9 Motor

Megapolitan
Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen, 7 Jenazah Korban Kebakaran 'Saudara Frame' Bisa Diidentifikasi Lewat Gigi

Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen, 7 Jenazah Korban Kebakaran "Saudara Frame" Bisa Diidentifikasi Lewat Gigi

Megapolitan
Melawan Saat Ditangkap, Salah Satu Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditembak Polisi

Melawan Saat Ditangkap, Salah Satu Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditembak Polisi

Megapolitan
Uang Korban Dipakai 'Trading', Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mengaku Siap Dipenjara

Uang Korban Dipakai "Trading", Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mengaku Siap Dipenjara

Megapolitan
Siswa SMP yang Gantung Diri di Palmerah Dikenal Aktif Bersosialisasi di Lingkungan Rumah

Siswa SMP yang Gantung Diri di Palmerah Dikenal Aktif Bersosialisasi di Lingkungan Rumah

Megapolitan
Identitas 7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' Berhasil Diidentifikasi

Identitas 7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" Berhasil Diidentifikasi

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com