Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menkominfo Sebut Start Up Edutech Bisa Jadi Unicorn, Ini Kata HarukaEdu

Kompas.com - 14/10/2018, 18:01 WIB
Ardito Ramadhan,
Robertus Belarminus

Tim Redaksi

KUTA, KOMPAS.com - Co Founder sekaligus Chief Partnership Officer HarukaEdu Gerald Ariff mengamini pernyataan Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara yang menyebut start-up edutech bisa menjadi start-up unicorn dari Indonesia berikutnya.

HarukaEdu merupakan sebuah start-up yang menyediakan portal layanan pendidikan formal dan non-formal berbasis online.

Gerald menuturkan, start-up di bidang pendidikan tidak membutuhkan jutaan pengguna untuk menjadi start-up berstatus unicorn.

"Contohnya di Amerika ada namanya toyou.com, dia punya murid cuma 12.000, tapi sudah bisa punya penilaian pasar 1 juta dolar. Jadi, kata kuncinya bukan memiliki murid yang banyak, tapi dilakukan dengan benar," kata Gerald, saat ditemui dalam 'The Nexticorn International Convention' di Kuta, Bali, Minggu (14/10/2018).

Baca juga: Di Ajang Nexticorn, Kemenkominfo Incar Investasi Start Up dari Korea dan Jepang

Gerald menuturkan, HarukaEdu berpeluang menjadi start-up unicorn dalam waktu lima tahun mendatang, ketika jumlah pengguna HarukaEdu ditargetkan telah mencapai 30.000 hingga 40.000 orang.

Saat ini, jumlah pengguna HarukaEdu baru berada di angka 8.000 orang.

Gerald pun yakin perusahaannya bisa mencapai angka 30.000 dalam jangka waktu tersebut, karena besarnya pasar yang bisa digarap.

"Kita lihat potensinya besar dari 115 juta teman-teman yang sudah bekerja di Indonesia, saat ini yang memiliki S1 baru 9 juta atau 8,5 persen, jadi potensinya besar sekali," ujar Gerald.

Baca juga: Menkominfo: Soal Regulasi Start Up, The Best Regulation is Less Regulation

Ia menambahkan, HarukaEdu merupakan satu-satunya start-up di bidang pendidikan yang menyasar segmen perguruan tinggi.

Sebelumnya, Menkominfo Rudiantara menyebut, start-up edutech berpeluang menjadi start-up unicorn berikutnya.

Selain edutech, kata Rudiantara, start-up unicorn bisa muncul dari sektor healthtech maupun fintech.

"Mengapa pendidikan? Karena APBN kita itu berdasarkan undang-undang dasar 20 persen itu harus digelontorkan untuk pendidikan," kata Rudiantara, dalam Nexticorn International Convention di Kuta, Bali, Sabtu (13/10/2018).

Baca juga: Menkominfo Dorong Investasi di Start Up Edukasi dan Kesehatan

Adapun start-up unicorn adalah perusahaan start-up yang nilai valuasinya telah mencapai angka 1 miliar dolar AS.

Hingga kini, baru ada empat start-up Indonesia yang berstatus unicorn yaitu Gojek, Tokopedia, Traveloka, dan Bukalapak.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Saat Pedagang Kecil Jaga Maruah Kebangsaan, Belum Jual Foto Prabowo-Gibran Meski Sudah Jadi Sang Pemenang

Saat Pedagang Kecil Jaga Maruah Kebangsaan, Belum Jual Foto Prabowo-Gibran Meski Sudah Jadi Sang Pemenang

Megapolitan
Kekecewaan Pedagang yang Terpaksa Buang Puluhan Ton Pepaya di Pasar Induk Kramatjati karena Tak Laku

Kekecewaan Pedagang yang Terpaksa Buang Puluhan Ton Pepaya di Pasar Induk Kramatjati karena Tak Laku

Megapolitan
Kehebohan Warga Rusun Muara Baru Saat Kedatangan Gibran, Sampai Ada yang Kena Piting Paspampres

Kehebohan Warga Rusun Muara Baru Saat Kedatangan Gibran, Sampai Ada yang Kena Piting Paspampres

Megapolitan
Remaja Perempuan di Jaksel Selamat Usai Dicekoki Obat di Hotel, Belum Tahu Temannya Tewas

Remaja Perempuan di Jaksel Selamat Usai Dicekoki Obat di Hotel, Belum Tahu Temannya Tewas

Megapolitan
Gibran Janji Akan Evaluasi Program KIS dan KIP Agar Lebih Tepat Sasaran

Gibran Janji Akan Evaluasi Program KIS dan KIP Agar Lebih Tepat Sasaran

Megapolitan
Berkunjung ke Rusun Muara Baru, Gibran Minta Warga Kawal Program Makan Siang Gratis

Berkunjung ke Rusun Muara Baru, Gibran Minta Warga Kawal Program Makan Siang Gratis

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok: Tengah Malam ini Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok: Tengah Malam ini Berawan

Megapolitan
Rekam Jejak Chandrika Chika di Dunia Hiburan: Dari Joget 'Papi Chulo' hingga Terjerat Narkoba

Rekam Jejak Chandrika Chika di Dunia Hiburan: Dari Joget "Papi Chulo" hingga Terjerat Narkoba

Megapolitan
Remaja Perempuan Tanpa Identitas Tewas di RSUD Kebayoran Baru, Diduga Dicekoki Narkotika

Remaja Perempuan Tanpa Identitas Tewas di RSUD Kebayoran Baru, Diduga Dicekoki Narkotika

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Pedagang di Pasar Induk Kramatjati Buang Puluhan Ton Pepaya | Tante di Tangerang Bunuh Keponakannya

[POPULER JABODETABEK] Pedagang di Pasar Induk Kramatjati Buang Puluhan Ton Pepaya | Tante di Tangerang Bunuh Keponakannya

Megapolitan
Rute Mikrotrans JAK98 Kampung Rambutan-Munjul

Rute Mikrotrans JAK98 Kampung Rambutan-Munjul

Megapolitan
Bisakah Beli Tiket Masuk Ancol On The Spot?

Bisakah Beli Tiket Masuk Ancol On The Spot?

Megapolitan
Keseharian Galihloss di Mata Tetangga, Kerap Buat Konten untuk Bantu Perekonomian Keluarga

Keseharian Galihloss di Mata Tetangga, Kerap Buat Konten untuk Bantu Perekonomian Keluarga

Megapolitan
Kajari Jaksel Harap Banyak Masyarakat Ikut Lelang Rubicon Mario Dandy

Kajari Jaksel Harap Banyak Masyarakat Ikut Lelang Rubicon Mario Dandy

Megapolitan
Datang Posko Pengaduan Penonaktifkan NIK di Petamburan, Wisit Lapor Anak Bungsunya Tak Terdaftar

Datang Posko Pengaduan Penonaktifkan NIK di Petamburan, Wisit Lapor Anak Bungsunya Tak Terdaftar

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com