Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Becak Banyak Dikritik Tak Manusiawi, Sekarang Mau Diaktifkan Lagi"

Kompas.com - 15/10/2018, 18:24 WIB
Nursita Sari,
Egidius Patnistik

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Anggota Komisi B DPRD DKI Jakarta Ida Mahmudah mengkritik rencana Pemerintah Provinsi DKI Jakarta melegalkan kembali becak di Jakarta.

Dia menceritakan sulitnya Gubernur DKI Jakarta Sutiyoso dulu menghapus becak di Jakarta.

Ida heran dengan kebijakan Pemprov DKI saat ini yang justru akan melegalkan becak.

"Zaman Pak Sutiyoso, ngehapusnya becak itu luar biasa. Becak sudah banyak dikritik bahwa tidak manusiawi, tapi sekarang mau diaktifkan lagi. Apa ya ini yang dianggap gebrakan Gubernur?" kata Ida dalam rapat Komisi B bersama satuan kerja perangkat daerah (SKPD) Pemprov DKI di Gedung DPRD DKI Jakarta, Jalan Kebon Sirih, Senin (15/10/2018).

Menurut Ida, beroperasinya kembali becak di Jakarta akan menambah kesemrawutan jalan. Anggota Fraksi PDI-P itu meminta Pemprov DKI berpikir matang sebelum memutuskan sebuah program atau kebijakan.

Baca juga: Ketua DPRD DKI Pertanyakan Kajian Revisi Perda soal Pelarangan Becak

"Sesuatu yang sudah dihapus oleh gubernur yang lama itu, untuk ditampilkan lagi, nanti ngehapusnya setengah mati lagi," kata dia.

Ida khawatir banyak becak dari daerah lain yang datang ke Jakarta apabila Pemprov DKI Jakarta melegalkan becak.

Kekhawatiran yang sama disampaikan anggota Komisi B yang lainnya, Syarifuddin. Dia menyinggung soal banyaknya becak yang diangkut menggunakan truk masuk Jakarta pada tahun 2017.

"Warga memandangnya beda. Itu ada banyak (becak) yang didatangkan dari Indramayu," ucap anggota Fraksi Partai Hanura itu.

Ketua Komisi B DPRD DKI Abdurrahman Suhaimi kemudian mencoba meluruskan informasi yang diperoleh rekan-rekan di komisinya tentang rencana becak dilegalkan. Suhaimi mengaku sudah berkomunikasi langsung dengan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan. Dari hasil komunikasi itu, Suhaimi memahami kebijakan Pemprov DKI bukan untuk mendatangkan becak-becak baru ke Jakarta.

Pemprov DKI mengajukan revisi Peraturan Daerah Nomor 8 Tahun 2007 tentang Ketertiban Umum untuk mengatur beroperasinya becak yang memang sejak lama beroperasi, meskipun dilarang dalam peraturan daerah. 

Baca juga: Bermodalkan KTP, Penarik Becak di Jakbar Daftar BPJS Ketenagakerjaan

Berdasarkan informasi dari Dinas Perhubungan, kata Suhaimi, ada lebih dari 1.000 becak yang akan diatur operasinya.

"Becak di tempat pariwisata, di Jakarta Utara juga ada becak. Kalau ditotal ada 1.400. Itulah yang akan diatur. Jadi, ada yang banyak salah menangkap. Bukan untuk menghadirkan becak kembali seperti zaman dulu, bukan," kata Ketua Fraksi PKS itu.

Pemprov DKI Jakarta telah mengajukan revisi Perda Ketertiban Umum kepada DPRD DKI untuk mengakomodasi beroperasinya becak yang selama ini sudah ada di Jakarta. Dinas Perhubungan DKI Jakarta telah mendata becak-becak di Jakarta dan memasang stiker pendataan. Ada 1.685 becak di 16 pangkalan yang telah didata dan boleh beroperasi.

Kelurahan Pejagalan di Jakarta Utara bahkan telah mendirikan tiga selter sebagai pangkalan penarik becak terdaftar di kawasan Teluk Gong, Jakarta Utara.

Pada Januari lalu, Gubernur DKI Jakarya Anies Baswedan menyebut akan membuat peraturan untuk mengatur operasional becak di kampung-kampung di Jakarta.

Aturan itu dibuat untuk memberikan rasa keadilan dan keamanan bagi penarik becak yang selama ini selalu kucing-kucingan dengan aparat.

Anies memastikan aturan itu nanti dibuat bukan untuk menghadirkan penarik becak baru di Ibu Kota, tetapi mengatur becak yang sudah beroperasi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Terbukti Konsumsi Ganja, Chandrika Chika Cs Terancam Empat Tahun Penjara

Terbukti Konsumsi Ganja, Chandrika Chika Cs Terancam Empat Tahun Penjara

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Rabu 24 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Rabu 24 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Megapolitan
Selebgram Chandrika Chika Konsumsi Narkoba Satu Tahun Lebih

Selebgram Chandrika Chika Konsumsi Narkoba Satu Tahun Lebih

Megapolitan
Meski TikTokers Galihloss Minta Maaf Usai Video Penistaan Agama, Proses Hukum Tetap Berlanjut

Meski TikTokers Galihloss Minta Maaf Usai Video Penistaan Agama, Proses Hukum Tetap Berlanjut

Megapolitan
Alasan Chandrika Chika Cs Konsumsi Narkoba: Bukan Doping, untuk Pergaulan

Alasan Chandrika Chika Cs Konsumsi Narkoba: Bukan Doping, untuk Pergaulan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Akhir Pilu Wanita yang Tenggelam di Kali Mookervart | Kasus Bocah Setir Mobil Pameran dan Tabrak Tembok Mal Berujung Damai

[POPULER JABODETABEK] Akhir Pilu Wanita yang Tenggelam di Kali Mookervart | Kasus Bocah Setir Mobil Pameran dan Tabrak Tembok Mal Berujung Damai

Megapolitan
Rute Mikrotrans JAK99 Pulogadung-Lampiri

Rute Mikrotrans JAK99 Pulogadung-Lampiri

Megapolitan
Tak Hanya Chandrika Chika, Polisi juga Tangkap Atlet E-Sport Terkait Kasus Penyalahgunaan Narkoba

Tak Hanya Chandrika Chika, Polisi juga Tangkap Atlet E-Sport Terkait Kasus Penyalahgunaan Narkoba

Megapolitan
Akibat Pipa Bocor, Warga BSD City Terpaksa Beli Air Isi Ulang

Akibat Pipa Bocor, Warga BSD City Terpaksa Beli Air Isi Ulang

Megapolitan
Buka Pendaftaran PPK, KPU Depok Butuh 55 Orang untuk di 11 Kecamatan

Buka Pendaftaran PPK, KPU Depok Butuh 55 Orang untuk di 11 Kecamatan

Megapolitan
Selebgram Chandrika Chika Ditangkap Polisi Terkait Kasus Penyalahgunaan Narkotika

Selebgram Chandrika Chika Ditangkap Polisi Terkait Kasus Penyalahgunaan Narkotika

Megapolitan
Polisi Sebut Korban Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Derita Kerugian Puluhan Juta

Polisi Sebut Korban Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Derita Kerugian Puluhan Juta

Megapolitan
Sambut Pilkada DKI dan Jabar, PAN Prioritaskan Kadernya Maju di Pilkada 2024 Termasuk Zita Anjaini

Sambut Pilkada DKI dan Jabar, PAN Prioritaskan Kadernya Maju di Pilkada 2024 Termasuk Zita Anjaini

Megapolitan
Air di Rumahnya Mati, Warga Perumahan BSD Terpaksa Mengungsi ke Rumah Saudara

Air di Rumahnya Mati, Warga Perumahan BSD Terpaksa Mengungsi ke Rumah Saudara

Megapolitan
Pria Tewas di Kamar Kontrakan Depok, Diduga Sakit dan Depresi

Pria Tewas di Kamar Kontrakan Depok, Diduga Sakit dan Depresi

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com