Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pedagang Binaan PIK Keluhkan Menjamurnya PKL Ilegal

Kompas.com - 15/10/2018, 21:57 WIB
Ryana Aryadita Umasugi,
Egidius Patnistik

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pedagang binaan Perkampungan Industri Kecil (PIK) Penggilingan, Cakung, Jakarta Timur, mengeluhkan keberadaan pedagang kaki lima (PKL) yang terus menjamur di sekitar lapak usaha mereka.

Keberadaan PKL yang bukan pedagang binaan mengakibatkan barang dagangan pedagang PIK Penggilingan sulit laku. Seorang pedagang binaan Bambang (47) mengaku kurang menyetujui sikap pengelola PIK yang memperbolehkan PKL yang bukan binaan berdagang di tempat tersebut.

“Ini kami yang lagi sepi pembeli malah ditambah lagi pesaing, yang ada kami semakin hancur,” kata Bambang, Senin (15/10/2018).

Baca juga: Menengok Perkampungan Industri Kecil di Pulogadung

Pedagang lainnya, Ahmad menyebut keberadaan PKL itu sudah hampir setahun belakangan ini. Ia juga merasa kurang nyaman lantaran PKL berjualan tepat di depan toko-toko pedagang binaan.

“Kalau seperti ini namanya membunuh kami secara perlahan-lahan. Kami yang jelas-jelas terdaftar malah mendapatkan perlakuan seperti ini,” ujar Ahmad.

Ahmad menduga maraknya PKL yang bukan binaan karena ada campur tangan petugas PIK Penggilingan yang melegalkan dengan memungut biaya dari para pedagang itu.

“Bukan rahasia umum lagi menjamurnya pedagang karena harus bayar, apalagi ini pedagang kaki-5 malah makin banyak,” kata dia.

Bambang dan Ahmad serta rekan lainnya sudah melaporkan hal itu ke kantor Kecamatan Penggilingan tetapi belum ada tanggapan.

“Kalau begini, kami harus lapor siapa? Padahal kami setiap bulan sudah bayar retribusi,” keluh Bambang.

Plt UPK PIK Penggilingan Cakung Samsu Rizal membantah pihaknya melegalkan PKL seperti yang dikeluhkan pedagang binaan.

“Saya jamin tak ada aksi itu, saya juga akan periksa masalah ini di dalam UPK PIK,” kata dia. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Dikenakan Pasal Pembunuhan Berencana

Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Dikenakan Pasal Pembunuhan Berencana

Megapolitan
Tak Sadar Jarinya Digigit sampai Putus, Satpam Gereja: Ada yang Bilang 'Itu Jarinya Buntung'

Tak Sadar Jarinya Digigit sampai Putus, Satpam Gereja: Ada yang Bilang 'Itu Jarinya Buntung'

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Jadi Tersangka, Dijerat Pasal Pembunuhan dan Curas

Pembunuh Wanita Dalam Koper Jadi Tersangka, Dijerat Pasal Pembunuhan dan Curas

Megapolitan
Korban Duga Pelaku yang Gigit Jarinya hingga Putus di Bawah Pengaruh Alkohol

Korban Duga Pelaku yang Gigit Jarinya hingga Putus di Bawah Pengaruh Alkohol

Megapolitan
Geng Motor Nekat Masuk 'Kandang Tentara' di Halim, Kena Gebuk Provost Lalu Diringkus Polisi

Geng Motor Nekat Masuk 'Kandang Tentara' di Halim, Kena Gebuk Provost Lalu Diringkus Polisi

Megapolitan
Banyak Kondom Bekas Berserak, Satpol PP Jaga RTH Tubagus Angke

Banyak Kondom Bekas Berserak, Satpol PP Jaga RTH Tubagus Angke

Megapolitan
Bukan Rebutan Lahan Parkir, Ini Penyebab Pria di Pondok Aren Gigit Jari Satpam Gereja hingga Putus

Bukan Rebutan Lahan Parkir, Ini Penyebab Pria di Pondok Aren Gigit Jari Satpam Gereja hingga Putus

Megapolitan
PN Jakbar Tunda Sidang Kasus Narkotika Ammar Zoni

PN Jakbar Tunda Sidang Kasus Narkotika Ammar Zoni

Megapolitan
Pelaku dan Korban Pembunuhan Wanita Dalam Koper Kerja di Perusahaan yang Sama

Pelaku dan Korban Pembunuhan Wanita Dalam Koper Kerja di Perusahaan yang Sama

Megapolitan
Pembunuh Perempuan Dalam Koper Curi Uang Rp 43 Juta Milik Perusahaan Tempat Korban Kerja

Pembunuh Perempuan Dalam Koper Curi Uang Rp 43 Juta Milik Perusahaan Tempat Korban Kerja

Megapolitan
Pengemis yang Videonya Viral karena Paksa Orang Sedekah Berkali-kali Minta Dipulangkan dari RSJ Bogor

Pengemis yang Videonya Viral karena Paksa Orang Sedekah Berkali-kali Minta Dipulangkan dari RSJ Bogor

Megapolitan
Mengaku Kerja di Minimarket, Pemuda Curi Uang Rp 43 Juta dari Brankas Toko

Mengaku Kerja di Minimarket, Pemuda Curi Uang Rp 43 Juta dari Brankas Toko

Megapolitan
Kronologi Pria di Pondok Aren Gigit Jari Rekannya hingga Putus, Kesal Teman Korban Ikut Memarkirkan Kendaraan

Kronologi Pria di Pondok Aren Gigit Jari Rekannya hingga Putus, Kesal Teman Korban Ikut Memarkirkan Kendaraan

Megapolitan
Syarat Maju Pilkada DKI Jalur Independen: KTP dan Pernyataan Dukungan Warga

Syarat Maju Pilkada DKI Jalur Independen: KTP dan Pernyataan Dukungan Warga

Megapolitan
17 Kambing Milik Warga Depok Dicuri, Hanya Sisakan Jeroan di Kandang

17 Kambing Milik Warga Depok Dicuri, Hanya Sisakan Jeroan di Kandang

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com