Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemkot Depok Anggarkan Rp 83 miliar Tanggulangi Kemiskinan

Kompas.com - 16/10/2018, 08:55 WIB
Cynthia Lova,
Robertus Belarminus

Tim Redaksi


DEPOK, KOMPAS.com - Pemerintah Kota Depok menganggarkan Rp 83 miliar untuk menanggulangi kemiskinan yang ada di Kota Depok.

Wakil Wali Kota Depok Pradi Supriatna mengatakan, penanggulangan kemiskinan masyarakat Depok tersebut melalui melalui program perbaikan Rumah Tidak Layak Huni (RTLH) dan bantuan sosial untuk siswa miskin.

Bantuan sosial yang akan diberikan untuk siswa miskin disiapkan Rp 8.375.024.000. Kemudian, anggaran sosial semuanya sebesar Rp 83.385.247.200.

Baca juga: Kemiskinan DKI Terendah Sejak Empat Tahun Terakhir 

“Ini merupakan dana penanggulangan kemiskinan 2019. Angka tersebut merupakan kelanjutan dari program-program sebelumnya yang telah direalisasikan oleh Pemerintah Kota Depok,” ucap Pradi, di Kantor Balai Kota Depok, Senin (15/10/2018).

“Kebetulan di tahun 2019 ini, yang berkaitan dengan bantuan sosial ada dikewenangan saya, datanya sudah keluar dan ini merata di setiap kecamatan di Kota Depok,” tambah dia. 

RTLH yang terdata untuk mendapat bantuan dana sosial ada di 11 kecamatan yaitu Kecamatan Beji, Kecamatan Cimanggis, Kecamatan Limo, Kecamatan Pancoran Mas, Kecamatan Sawangan, Kecamatan Sukmajaya, Kecamatan Tapos, Kecamatan Cinere, Kecamatan Cipayung, Kecamatan Bojongsari dan Kecamatan Cilodong.

Baca juga: Korban Banjir Dapat Bantuan, Siswa Diminta Tetap Sekolah meski Tergenang

Rincian jumlah RTLH per kecamatannya yakni Kecamatan Beji ada 51 unit, Kecamatan Cimanggis 40 unit, Kecamatan Limo 109 unit, Kecamatan Pancoran Mas 183 unit, Kecamatan Sawangan 133 unit.

Kemudian, Kecamatan Sukmajaya 253 unit, Kecamatan Tapos 88 unit, Kecamatan Cinere 34 unit, Kecamatan Cipayung 201 unit, Kecamatan Bojongsari 46 unit dan Kecamatan Cilodong 64 unit.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

DBD di Jaksel Turun Drastis, dari 507 Menjadi 65 Kasus per April 2024

DBD di Jaksel Turun Drastis, dari 507 Menjadi 65 Kasus per April 2024

Megapolitan
Dalam Rapat LKPJ 2023, Heru Budi Klaim Normalisasi Berhasil Atasi Banjir Jakarta

Dalam Rapat LKPJ 2023, Heru Budi Klaim Normalisasi Berhasil Atasi Banjir Jakarta

Megapolitan
Pria di Bekasi Jadi Korban Penipuan Program Beasiswa Doktoral di Filipina

Pria di Bekasi Jadi Korban Penipuan Program Beasiswa Doktoral di Filipina

Megapolitan
Tak Hanya Kader, PKS juga Usulkan Anies dan Eks Kapolda Masuk Bursa Bacagub DKI

Tak Hanya Kader, PKS juga Usulkan Anies dan Eks Kapolda Masuk Bursa Bacagub DKI

Megapolitan
Tak Lagi Dapat 'Privilege' KTP Jakarta, Warga: Akses Pendidikan dan Kesehatan Jangan Jomplang

Tak Lagi Dapat "Privilege" KTP Jakarta, Warga: Akses Pendidikan dan Kesehatan Jangan Jomplang

Megapolitan
Warga 'Numpang' KTP DKI: Pelayanan di Jakarta Itu Enak Banget, Administrasinya Enggak Ribet...

Warga "Numpang" KTP DKI: Pelayanan di Jakarta Itu Enak Banget, Administrasinya Enggak Ribet...

Megapolitan
Masuk Bursa Cagub DKI dari PKS, Khoirudin: Saya Kawal dari Dewan Saja...

Masuk Bursa Cagub DKI dari PKS, Khoirudin: Saya Kawal dari Dewan Saja...

Megapolitan
Maju di Pilkada Kota Bogor, Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Daftar Lewat Gerindra

Maju di Pilkada Kota Bogor, Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Daftar Lewat Gerindra

Megapolitan
Pendapatan Ojek Sampan Tak Cukupi Biaya Hidup, Bakar Terpaksa Berutang Untuk Makan

Pendapatan Ojek Sampan Tak Cukupi Biaya Hidup, Bakar Terpaksa Berutang Untuk Makan

Megapolitan
Pascalebaran, Harga Bawang Merah di Pasar Perumnas Klender Tembus Rp 80.000 per Kilogram

Pascalebaran, Harga Bawang Merah di Pasar Perumnas Klender Tembus Rp 80.000 per Kilogram

Megapolitan
Jadwal Pra PPDB SD dan SMP Kota Tangerang 2024 dan Cara Daftarnya

Jadwal Pra PPDB SD dan SMP Kota Tangerang 2024 dan Cara Daftarnya

Megapolitan
BPBD DKI: Banjir yang Rendam Jakarta sejak Kamis Pagi Sudah Surut

BPBD DKI: Banjir yang Rendam Jakarta sejak Kamis Pagi Sudah Surut

Megapolitan
Maju Mundur Kenaikan Tarif Transjakarta, Wacana Harga Tiket yang Tak Lagi Rp 3.500

Maju Mundur Kenaikan Tarif Transjakarta, Wacana Harga Tiket yang Tak Lagi Rp 3.500

Megapolitan
Mengapa Penjaga Warung Madura Selalu 'Video Call' Setiap Hari?

Mengapa Penjaga Warung Madura Selalu "Video Call" Setiap Hari?

Megapolitan
Gara-gara Masalah Asmara, Remaja di Koja Dianiaya Mantan Sang Pacar

Gara-gara Masalah Asmara, Remaja di Koja Dianiaya Mantan Sang Pacar

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com