BEKASI, KOMPAS.com — Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menetapkan Bupati Bekasi Neneng Hasanah Yasin sebagai tersangka kasus dugaan korupsi terkait perizinan proyek pembangunan Meikarta di Cikarang, Senin (15/10/2018).
Selain Neneng, KPK juga menangkap empat pejabat Pemkab Bekasi dan empat orang yang meliputi bos dan pegawai Lippo Group.
Sementara Neneng langsung ditangkap setelah ditetapkan sebagai tersangka. Belum diketahui politisi Partai Golkar itu ditangkap di rumah pribadi atau di tempat lain.
Namun, Kompas.com mencoba mendatangi rumah Neneng yang berada di Jalan Raya Citarik, Kampung Bugel Salam, RT 001 RW 002, Kelurahan Sertajaya, Kecamatan Cikarang Timur, Kabupaten BekasI, pasca-Neneng ditetapkan menjadi tersangka kasus tersebut.
Pantauan Kompas.com, rumah Neneng pada saat didatangi Senin pukul 22.00 WIB tampak sepi.
Baca juga: Golkar Nonaktifkan Bupati Bekasi dari Keanggotaan Partai
Rumah yang didominasi cat putih itu diperindah dengan enam pilar tinggi di bagian depan sehingga tampak megah dan besar.
Terdapat juga lampu besar yang diletakkan di plafon halaman rumah bagian tengah.
Meski terlihat megah, rumah itu sulit terlihat dari luar sebab rumah itu dibentengi tembok dan pagar tinggi.
Lima mobil mewah berplat hitam dan dua mobil berplat merah tampak berjejer di halaman rumah Neneng dengan dipayungi tiga tenda.
Tiga buah sepeda motor juga ada di halaman rumah itu. Sejumlah petugas keamanan juga terlihat berada di pos keamanan rumah Neneng.
Halaman rumah Neneng yang luas dipercantik dengan adanya perkarangan bunga dan tanaman serta rerumputan.
Baca juga: Selain Suap, Bupati Bekasi Juga Disangka Terima Gratifikasi
Terdapat juga semacam saung di tengah-tengah perkarangan bunga dan tanaman itu.
Rumah wanita yang lahir di Karawang itu tentu sangat berbeda dengan rumah warga lain di sekitar rumahnya.
Rumah warga lain tampak sederhana berbanding terbalik dengan rumah Neneng yang tergolong mewah dan besar.
Dalam kasus dugaan korupsi proyek Meikarta, selain Neneng, KPK juga menangkap delapan orang lainnya yang merupakan pejabat Pemkab Bekasi dan bos serta pegawai Lippo Group.