Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ratusan Guru Honorer di Depok Akan Mogok Mengajar hingga 31 Oktober

Kompas.com - 16/10/2018, 14:29 WIB
Cynthia Lova,
Robertus Belarminus

Tim Redaksi


DEPOK, KOMPAS.com - Ratusan guru honorer di Depok, Jawa Barat, menggelar mogok mengajar selama enam belas hari.

Ketua Forum Guru Honorer Indonesia, Rambey mengatakan, aksi mogok guru honorer itu sudah dimulai serentak sejak Senin (15/10/2018) dan akan berlangsung hingga Rabu (31/10/2018).

Aksi mogok mengajar ini dipicu karena belum terwujudnya tuntutan para guru honorer yang disampaikan kepada Pemerintah Depok.

Baca juga: Mendikbud Tegaskan Kembali Soal Pengangkatan Guru Honorer

Guru honorer ini menutut agar Permenpan Nomor 36 Tahun 2018 dibatalkan dan dicabut, karena dinilai diskriminasi dan cacat hukum. 

"Mulai kemarin hingga 31 Oktober 2018 kita akan melakukan aksi mogok massal di seluruh sekolah ya. Guru-guru honorer ingin direkrut jadi CPNS dan dinaikkan statusnya menjadi PNS,” ucap Rambey, saat dihubungi Kompas.com, Selasa (16/10/2018).

Rambey mengatakan, guru honorer juga punya hak untuk menjadi PNS, terlebih guru honorer yang pengabdiannya sudah di atas 20 tahun atau 30 tahun.

”Intinya begini, kalau gitu, kalau negara enggak mau kita mogok, berarti negara butuh kita dong, berarti diperhatikan dan diakuin dong kita, kan begitu. Karena banyak guru honorer yang sudah lama mengabdi, juga masa tetap tidak diakui, tidak ada pilihan lain kecuali mogok yang dapat kita lakukan,” ucap Rambey.

Baca juga: Mendikbud: Solusi Guru Honorer Selain CPNS, Menunggu Kajian Kemenkeu

Rambey menuturkan, pihaknya akan segera memasang spanduk di sekolah-sekolah tempat mengajar para guru honorer, sebagai bentuk permintaan maaf bagi masyarakat karena aksi mogok massal mereka.

"Secara umum ada 3.200 guru se-Indonesia yang akan melancarkan aksi demo. Untuk di wilayah Depok sendiri tentunya akan dilakukan secara masif, ini bukan paksaan, namun ini perjuangan,” tutur dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Singgung 'Legal Standing' MAKI, Polda Metro Jaya Sebut SKT sebagai LSM Sudah Tak Berlaku

Singgung "Legal Standing" MAKI, Polda Metro Jaya Sebut SKT sebagai LSM Sudah Tak Berlaku

Megapolitan
Penyidikan Aiman Witjaksono Dihentikan, Polisi: Gugur karena Tak Berkekuatan Hukum

Penyidikan Aiman Witjaksono Dihentikan, Polisi: Gugur karena Tak Berkekuatan Hukum

Megapolitan
Belum Tahan Firli Bahuri, Kapolda Metro Terapkan Prinsip Kehati-hatian

Belum Tahan Firli Bahuri, Kapolda Metro Terapkan Prinsip Kehati-hatian

Megapolitan
Dishub DKI Jaga Trotoar di Jakpus yang Dimanfaatkan Sekelompok Orang Tarik Bayaran Pengendara Motor

Dishub DKI Jaga Trotoar di Jakpus yang Dimanfaatkan Sekelompok Orang Tarik Bayaran Pengendara Motor

Megapolitan
Oknum Anggota TNI Pengeroyok Warga Sipil di Depan Polres Jakpus Bukan Personel Kodam Jaya

Oknum Anggota TNI Pengeroyok Warga Sipil di Depan Polres Jakpus Bukan Personel Kodam Jaya

Megapolitan
Polisi: Sopir Truk Ugal-ugalan di GT Halim Bicara Melantur

Polisi: Sopir Truk Ugal-ugalan di GT Halim Bicara Melantur

Megapolitan
Kronologi 4 Warga Sipil Dianiaya Oknum TNI di Depan Mapolres Jakpus, Bermula Pemalakan Ibu Tentara

Kronologi 4 Warga Sipil Dianiaya Oknum TNI di Depan Mapolres Jakpus, Bermula Pemalakan Ibu Tentara

Megapolitan
Polisi Amankan 4 Remaja yang Bawa Senjata Tajam Sambil Bonceng 4 di Bogor

Polisi Amankan 4 Remaja yang Bawa Senjata Tajam Sambil Bonceng 4 di Bogor

Megapolitan
Wacana Sekolah Gratis, Emak-emak di Pasar Minggu Khawatir KJP Dihapus

Wacana Sekolah Gratis, Emak-emak di Pasar Minggu Khawatir KJP Dihapus

Megapolitan
Pemprov DKI Bakal Libatkan BRIN dalam Pengembangan 'Food Estate' di Kepulauan Seribu

Pemprov DKI Bakal Libatkan BRIN dalam Pengembangan "Food Estate" di Kepulauan Seribu

Megapolitan
Mengenang 9 Tahun Kematian Akseyna, Mahasiswa UI Berkumpul dengan Pakaian Serba Hitam

Mengenang 9 Tahun Kematian Akseyna, Mahasiswa UI Berkumpul dengan Pakaian Serba Hitam

Megapolitan
Pengeroyokan Warga oleh Oknum TNI di Depan Polres Jakpus Mencekam, Warga Ketakutan

Pengeroyokan Warga oleh Oknum TNI di Depan Polres Jakpus Mencekam, Warga Ketakutan

Megapolitan
'Update' Kecelakaan Beruntun di Gerbang Tol Halim Utama, Total 9 Mobil Terlibat

"Update" Kecelakaan Beruntun di Gerbang Tol Halim Utama, Total 9 Mobil Terlibat

Megapolitan
Oknum TNI Diduga Keroyok Warga Sipil di Depan Polres Jakpus, Warga: Itu Darahnya Masih Ada

Oknum TNI Diduga Keroyok Warga Sipil di Depan Polres Jakpus, Warga: Itu Darahnya Masih Ada

Megapolitan
Polda, Polri, dan Kejati Tak Bacakan Jawaban Gugatan MAKI Terkait Desakan Tahan Firli Bahuri

Polda, Polri, dan Kejati Tak Bacakan Jawaban Gugatan MAKI Terkait Desakan Tahan Firli Bahuri

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com