Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 16/10/2018, 20:38 WIB
Ryana Aryadita Umasugi,
Icha Rastika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Wali Kota Jakarta Timur M Anwar mengatakan, meski telah disurati oleh Perum PPD yang meminta pengosongan lahan Kebon Sayur Ciracas, pihaknya belum akan menertibkan lahan tersebut dalam waktu dekat.

"Ya sementara ini masih berjalan (masih bisa ditinggali warga). Memang perum PPD sudah menyurati tapi belum ditindak," ujar Anwar saat dihubungi Kompas.com, Selasa (16/10/2018).

Anwar juga mengatakan bahwa pihaknya belum melakukan sosialisasi kepada  warga mengenai rencana relokasi. Ada 455 kepala keluarga yang menetap di lahan tersebut.

"Belum, itu belum kami sosialisasikan memang penggusurannya. Karena belum ada waktunya juga kapan. Akan saya infokan kalau sudah ada ya," kata dia.

Baca juga: Wali Kota Jaktim Akui Warga Ilegal Duduki Kebon Sayur Ciracas, tetapi...

Sementara itu, Camat Ciracas Musa Safrudin menyampaikan, terkait pengosongan lahan, pihak kecamatan menunggu perintah pemprov maupun pemkot.

Hal ini, kata dia, sudah dibahasa dalam rapat di tingkat kota maupun provinsi. "Kecamatan tinggal tunggu perintah dan koordinasi," ujar Musa saat dihubungi Kompas.com.

Sebelumnya, anggota Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Jakarta Charlie AlBajili mengatakan, ada tiga lokasi yang terancam digusur oleh BUMN, instansi Polri, dan perusahaan swasta.

Tiga lokasi itu berada di Kebon Sayur Ciracas, Kapuk Poglar Jakarta Barat, dan Gang Lengkong di Jakarta Utara. Ancaman penggusuran tersebut terkait sengketa kepemilikan lahan.

Di Kebon Sayur, warga Ciracas bersengketa dengan Perum PPD.

Baca juga: Kalau Mereka Mau Tanah Ini, Ayo ke Pengadilan Tunjukkan Sertifikatnya...

Adapun Perum PPD mengaku memiliki lahan yang saat ini ditinggali warga untuk dijadikan apartemen yang bekerja sama dengan salah satu BUMN konstruksi.

Apartemen tersebut merupakan bagian dari transit oriented development (TOD) di kawasan tersebut.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda

Terkini Lainnya

Detik-detik Ayah di Jagakarsa Bunuh 4 Anaknya, Bermula dari 'Nina Bobo' hingga Tusuk Perut Sendiri

Detik-detik Ayah di Jagakarsa Bunuh 4 Anaknya, Bermula dari "Nina Bobo" hingga Tusuk Perut Sendiri

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] 2 Pasien Covid-19 di DKI Meninggal | Duka Nestapa Ibu 4 Anak yang Dibunuh di Jagakarsa | Bayi yang Diduga Korban Malapraktik Meninggal

[POPULER JABODETABEK] 2 Pasien Covid-19 di DKI Meninggal | Duka Nestapa Ibu 4 Anak yang Dibunuh di Jagakarsa | Bayi yang Diduga Korban Malapraktik Meninggal

Megapolitan
Eks Napi Narkoba Asal China Ditangkap di Penjaringan karena Palsukan Identitas

Eks Napi Narkoba Asal China Ditangkap di Penjaringan karena Palsukan Identitas

Megapolitan
Aksi Ayah di Jagakarsa Bunuh 4 Anak Kandungnya Bermula dari 'Nina Bobokkan' Si Bungsu

Aksi Ayah di Jagakarsa Bunuh 4 Anak Kandungnya Bermula dari "Nina Bobokkan" Si Bungsu

Megapolitan
Divonis Penjara Seumur Hidup, 3 Oknum TNI Pembunuh Imam Masykur Diberi 3 Hak Tanggapi Putusan

Divonis Penjara Seumur Hidup, 3 Oknum TNI Pembunuh Imam Masykur Diberi 3 Hak Tanggapi Putusan

Megapolitan
Polisi: Pelaku Begal di Flyover Kranji Terancam 9 Tahun Penjara

Polisi: Pelaku Begal di Flyover Kranji Terancam 9 Tahun Penjara

Megapolitan
Ayah Pembunuh 4 Anak di Jagakarsa Sempat Tusuk Perutnya Pakai Pisau

Ayah Pembunuh 4 Anak di Jagakarsa Sempat Tusuk Perutnya Pakai Pisau

Megapolitan
Motornya Mogok, Pemuda Dibegal Saat Tunggu Jemputan di Flyover Kranji

Motornya Mogok, Pemuda Dibegal Saat Tunggu Jemputan di Flyover Kranji

Megapolitan
3 Oknum TNI Pembunuh Imam Maskur Usai Vonis: Siap Seumur Hidup, Siap Dipecat!

3 Oknum TNI Pembunuh Imam Maskur Usai Vonis: Siap Seumur Hidup, Siap Dipecat!

Megapolitan
Pemkab Bekasi Bentuk Tim Pengawas untuk Jaga Netralitas ASN Jelang Pemilu 2024

Pemkab Bekasi Bentuk Tim Pengawas untuk Jaga Netralitas ASN Jelang Pemilu 2024

Megapolitan
Dua dari Tiga Begal di 'Flyover' Kranji Ditangkap, Sempat Kabur Naik Angkot

Dua dari Tiga Begal di "Flyover" Kranji Ditangkap, Sempat Kabur Naik Angkot

Megapolitan
Kontrakan Terbakar akibat Ledakan Tabung Gas Bocor, 3 Warga di Ciledug Terluka Bakar

Kontrakan Terbakar akibat Ledakan Tabung Gas Bocor, 3 Warga di Ciledug Terluka Bakar

Megapolitan
Mayat Perempuan Ditemukan di Apartemen Bogor, Ada Luka di Punggung dan Leher

Mayat Perempuan Ditemukan di Apartemen Bogor, Ada Luka di Punggung dan Leher

Megapolitan
Korban Sebut Ciri Pelaku yang Remas Payudara di Tangsel: Tubuhnya Gempal dan Berkumis

Korban Sebut Ciri Pelaku yang Remas Payudara di Tangsel: Tubuhnya Gempal dan Berkumis

Megapolitan
Bocah Laki-laki di Koja Diduga Dicabuli Pelatih Silatnya

Bocah Laki-laki di Koja Diduga Dicabuli Pelatih Silatnya

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com