Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polisi Sita Koleksi Senjata Api dari Apartemen Korban Bunuh Diri di Tanjung Duren

Kompas.com - 18/10/2018, 05:40 WIB
Rima Wahyuningrum,
Robertus Belarminus

Tim Redaksi


JAKARTA,KOMPAS.com — Aparat kepolisian menemukan berbagai jenis koleksi senjata api saat menangani kasus dugaan bunuh diri yang dilakukan OWA (43) di Apartemen Mediterania, Tanjung Duren, Jakarta Barat, pada Selasa (16/10/2018).

Korban yang tewas setelah mengucap kalimat perpisahan kepada adiknya melalui sambungan telepon itu diduga memiliki sejumlah senjata api secara ilegal.

"Apabila tersangka atau korban ini tidak meninggal dunia, tentunya akan menjadi perhatian terkait dengan undang-undang darurat terkait dengan kepemilikan senjata. Sebab, kami temukan beberapa jenis senjata," kata Kapolres Metro Jakarta Barat Kombes Henky Haryadi di Mapolres Metro Jakarta Barat, Rabu (17/10/2018).

Baca juga: PRT yang Jatuh dari Apartemen di Pademangan Dipastikan Bunuh Diri

Senjata api yang ditemukan polisi yakni pistol Hunter CZ-43, laras panjang tipe MP4/210704kaliber 5,6 milimeter, tipe Bareta Tomcat/DAA049979.

Ada pula berbagai jenis peluru seperti 42 butir peluru kaliber 5,56 milimeter, 198 butir peluru kaliber 45 milimeter, 12 butir peluru kaliber 9 milimeter, dan 38 butir peluru CLS kaliber 9 milimeter.

Polisi menemukan OWA dengan senjata Bareta Tomcat kaliber 22 di sebelah jenazah.

Diduga, senjata tersebut digunakan korban untuk bunuh diri karena setelah menutup telepon dengan adiknya, ada yang mendengar suara letusan.

Dari temuan ini, Polres Jakbar melakukan koordinasi dengan Polda Metro Jaya dan badan intelijen polda untuk memeriksa apakah senjata-senjata tersebut tidak terdaftar.

Baca juga: Diputusi Pacar, Pria di Cengkareng Ini Coba Bunuh Diri dengan Obat Nyamuk

Termasuk memeriksa apakah korban terdaftar sebagai anggota Persatuan Penembak Indonesia (Perbakin).

"Di sini ada senjata standar militer, kemudian senjata olahraga, bukan beladiri ya, senjata olahraga yang harusnya tidak bisa dibawa ke rumah. Dan kami juga temukan senjata-senjata lain yang intinya bahwa ini adalah senjata gelap, ilegal," ujar dia.

Polisi sedang melakukan pengembangan untuk mencari pemasok senjata api kepada korban.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pembunuh Wanita di Pulau Pari Sempat Minta Tolong untuk Gotong Kardus AC

Pembunuh Wanita di Pulau Pari Sempat Minta Tolong untuk Gotong Kardus AC

Megapolitan
Sedang Berpatroli, Polisi Gagalkan Aksi Pencurian Sepeda Motor di Tambora

Sedang Berpatroli, Polisi Gagalkan Aksi Pencurian Sepeda Motor di Tambora

Megapolitan
Terdengar Gemuruh Mirip Ledakan Bom Saat Petir Sambar 2 Anggota TNI di Cilangkap

Terdengar Gemuruh Mirip Ledakan Bom Saat Petir Sambar 2 Anggota TNI di Cilangkap

Megapolitan
Beredar Video Sopir Truk Dimintai Rp 200.000 Saat Lewat Jalan Kapuk Muara, Polisi Tindak Lanjuti

Beredar Video Sopir Truk Dimintai Rp 200.000 Saat Lewat Jalan Kapuk Muara, Polisi Tindak Lanjuti

Megapolitan
Maju Pilkada Bogor 2024, Jenal Mutaqin Ingin Tuntaskan Keluhan Masyarakat

Maju Pilkada Bogor 2024, Jenal Mutaqin Ingin Tuntaskan Keluhan Masyarakat

Megapolitan
Kemendagri Nonaktifkan 40.000 NIK Warga Jakarta yang Sudah Wafat

Kemendagri Nonaktifkan 40.000 NIK Warga Jakarta yang Sudah Wafat

Megapolitan
Mayat dalam Koper yang Ditemukan di Cikarang Berjenis Kelamin Perempuan

Mayat dalam Koper yang Ditemukan di Cikarang Berjenis Kelamin Perempuan

Megapolitan
Pembunuh Perempuan di Pulau Pari Mengaku Menyesal

Pembunuh Perempuan di Pulau Pari Mengaku Menyesal

Megapolitan
Disdukcapil DKI Bakal Pakai 'SMS Blast' untuk Ingatkan Warga Terdampak Penonaktifan NIK

Disdukcapil DKI Bakal Pakai "SMS Blast" untuk Ingatkan Warga Terdampak Penonaktifan NIK

Megapolitan
Sesosok Mayat Ditemukan di Dalam Koper Hitam di Cikarang Bekasi

Sesosok Mayat Ditemukan di Dalam Koper Hitam di Cikarang Bekasi

Megapolitan
Warga Rusunawa Muara Baru Keluhkan Biaya Sewa yang Naik

Warga Rusunawa Muara Baru Keluhkan Biaya Sewa yang Naik

Megapolitan
8.112 NIK di Jaksel Telah Diusulkan ke Kemendagri untuk Dinonaktifkan

8.112 NIK di Jaksel Telah Diusulkan ke Kemendagri untuk Dinonaktifkan

Megapolitan
Heru Budi Bertolak ke Jepang Bareng Menhub, Jalin Kerja Sama untuk Pembangunan Jakarta Berkonsep TOD

Heru Budi Bertolak ke Jepang Bareng Menhub, Jalin Kerja Sama untuk Pembangunan Jakarta Berkonsep TOD

Megapolitan
Mau Maju Jadi Cawalkot Bogor, Wakil Ketua DPRD Singgung Program Usulannya Tak Pernah Terealisasi

Mau Maju Jadi Cawalkot Bogor, Wakil Ketua DPRD Singgung Program Usulannya Tak Pernah Terealisasi

Megapolitan
Seorang Anggota TNI Meninggal Tersambar Petir di Cilangkap, Telinga Korban Pendarahan

Seorang Anggota TNI Meninggal Tersambar Petir di Cilangkap, Telinga Korban Pendarahan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com