Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polisi Usut Kasus Siswa Diduga Terinfeksi Bakteri E-coli di Depok

Kompas.com - 18/10/2018, 17:13 WIB
Cynthia Lova,
Egidius Patnistik

Tim Redaksi

DEPOK, KOMPAS.com - Polisi mendatangi Sekolah Dasar Islam Terpadu (SDIT) Pondok Duta di Depok, Jawa Barat, untuk menindaklanjuti peristiwa siswa sakit setelah menggunakan air di lingkungan sekolah untuk wudu dan mandi cuci kakus (MCK).

Penyidik memeriksa air yang sering digunakan siswa untu wudu dan MCK. Penyidik juga memerikss toren-toren air yang berada di lantai tiga sekolah. 

PLH Kasubag Humas Polres Depok AKP Firdaus LDP mengatakan, ada 156 siswa yang sakit diare, demam, dan muntah sejak 2 - 11 Okrober ini secara bergantian.

“Ya ada 156 siswa yang sakit dengan gejala diare, demam, dan muntah. Sebagian dari mereka juga ada yang dirawat, ini secara bergantian. Jadi misalkan hari ini si A sakit besoknya si B begitu seterusnya,” kata Firdaus di Perumahan Pondok Duta 1, Cimanggis, Depok, Jawa Barat, Kamis (10/18/2018).

Baca juga: Dinkes Depok Tunggu Hasil Pemeriksaan Air di Sekolah yang Siswanya Diduga Terinfeksi Bakteri E-coli

Firdaus mengemukakan, polisi juga meminta keterangan pihak sekolah dan yayasan untuk menjelaskan kondisi air di lingkungan sekolah yang diduga sudah terkontaminasi bakeri Escherichia coli (E-coli).

“Kami tadi telah mengecek air yang dipakai oleh para siswa untuk wudu dan MCK, kemudian kami juga mengecek pengelolaan sampahnya dan kami baru meminta keterangan dari yayasan dan meminta orang orang yang mengetahui kejadian ini,” ucap Firdaus.

Polisi, kata dia, masih mendalami kasus itu dari data yang didapat dan menunggu hasil uji sampel yang diperiksa dinas kesehatan.

Ketua Yayasan SDIT Pondok Duta, Usman Rizal, mengatakan hari ini Dinas Kesehatan Depok kembali mengambil sampel air minum galon, air mandi cuci kakus, dan air wudu yang telah diganti baru oleh pihaknya.

Rizal menduga, sumber air yang lama menjadi penyebab para siswanya sakit karena sumber air tersebut hanya berjarak tujuh meter dari septic tank.

“Ya dulu sumber air lama memang hanya berjarak tujuh meter ke septic tank, kalau yang baru sudah lebih jauh, jadi 20 meter dari septic tank. Namun tidak tertutup kemungkinanan karena sedang musim kemarau sehingga kualitas air tanahnya buruk,” kata Rizal.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bisakah Beli Tiket Masuk Ancol On The Spot?

Bisakah Beli Tiket Masuk Ancol On The Spot?

Megapolitan
Keseharian Galihloss di Mata Tetangga, Kerap Buat Konten untuk Bantu Perekonomian Keluarga

Keseharian Galihloss di Mata Tetangga, Kerap Buat Konten untuk Bantu Perekonomian Keluarga

Megapolitan
Kajari Jaksel Harap Banyak Masyarakat Ikut Lelang Rubicon Mario Dandy

Kajari Jaksel Harap Banyak Masyarakat Ikut Lelang Rubicon Mario Dandy

Megapolitan
Datang Posko Pengaduan Penonaktifkan NIK di Petamburan, Wisit Lapor Anak Bungsunya Tak Terdaftar

Datang Posko Pengaduan Penonaktifkan NIK di Petamburan, Wisit Lapor Anak Bungsunya Tak Terdaftar

Megapolitan
Dibacok Begal, Pelajar SMP di Depok Alami Luka di Punggung

Dibacok Begal, Pelajar SMP di Depok Alami Luka di Punggung

Megapolitan
Ketua DPRD DKI Kritik Kinerja Pj Gubernur, Heru Budi Disebut Belum Bisa Tanggulangi Banjir dan Macet

Ketua DPRD DKI Kritik Kinerja Pj Gubernur, Heru Budi Disebut Belum Bisa Tanggulangi Banjir dan Macet

Megapolitan
Rampas Ponsel, Begal di Depok Bacok Bocah SMP

Rampas Ponsel, Begal di Depok Bacok Bocah SMP

Megapolitan
“Semoga Prabowo-Gibran Lebih Bagus, Jangan Kayak yang Sudah”

“Semoga Prabowo-Gibran Lebih Bagus, Jangan Kayak yang Sudah”

Megapolitan
Ketua DPRD: Jakarta Globalnya di Mana? Dekat Istana Masih Ada Daerah Kumuh

Ketua DPRD: Jakarta Globalnya di Mana? Dekat Istana Masih Ada Daerah Kumuh

Megapolitan
Gerindra dan PKB Sepakat Berkoalisi di Pilkada Bogor 2024

Gerindra dan PKB Sepakat Berkoalisi di Pilkada Bogor 2024

Megapolitan
Anggaran Kelurahan di DKJ 5 Persen dari APBD, F-PKS: Kualitas Pelayanan Harus Naik

Anggaran Kelurahan di DKJ 5 Persen dari APBD, F-PKS: Kualitas Pelayanan Harus Naik

Megapolitan
Mobil Mario Dandy Dilelang, Harga Dibuka Rp 809 Juta

Mobil Mario Dandy Dilelang, Harga Dibuka Rp 809 Juta

Megapolitan
Jual Foto Prabowo-Gibran, Pedagang Pigura di Jakpus Prediksi Pendapatannya Bakal Melonjak

Jual Foto Prabowo-Gibran, Pedagang Pigura di Jakpus Prediksi Pendapatannya Bakal Melonjak

Megapolitan
Periksa Kejiwaan Anak Pembacok Ibu di Cengkareng, Polisi: Pelaku Lukai Tubuhnya Sendiri

Periksa Kejiwaan Anak Pembacok Ibu di Cengkareng, Polisi: Pelaku Lukai Tubuhnya Sendiri

Megapolitan
Fahira Idris Paparkan 5 Parameter Kota Tangguh Bencana yang Harus Dipenuhi Jakarta sebagai Kota Global

Fahira Idris Paparkan 5 Parameter Kota Tangguh Bencana yang Harus Dipenuhi Jakarta sebagai Kota Global

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com