Rencana revitalisasi Blok G pun dilanjutkan pada pemerintahan Gubernur DKI Anies Baswedan.
Sebelum revitalisasi Blok G dilakukan, sekitar 500 pedagang di Blok G harus dipindahkan terlebih dahulu ke tempat penampungan sementara (TPS).
Baca juga: SK Gubernur DKI untuk Revitalisasi Pasar Blok G Telah Terbit
Pemprov DKI telah menganggarkan biaya pembangunan TPS pedagang Blok G Rp 20 miliar.
Mantan Wakil Gubernur DKI Sandiaga Uno pernah memberikan opsi kepada PD Pasar Jaya selaku pengelola Blok G untuk menggunakan lahan milik Wakil Ketua DPRD DKI Abraham "Lulung" Lunggana sebagai penampungan sementara pedagang.
Pengadaan lahan relokasi pedagang Blok G itu nantinya akan dilakukan dengan sistem sewa.
Direktur Utama PD Pasar Jaya Arief Nasrudin mengatakan, luas lahan yang dimiliki Lulung kurang dari 3.000 meter persegi sehingga tidak bisa menampung semua pedagang.
Kemudian, Pemprov DKI dan PD Pasar Jaya mendapatkan lahan milik pengusaha Robby Sumampow di samping Hotel Pharmin, Jalan Jatibaru.
Namun, upaya sewa lahan itu dibatalkan karena harga sewa yang ditawarkan oleh pemilik lahan kepada PD Pasar Jaya lebih tinggi dari harga yang ditentukan Kantor Jasa Penilai Publik (KJPP).
"Saya harus ikuti harga KJPP, nah harga KJPP dan harga yang mereka tawarkan itu gap-nya jauh," ujar Arief, Selasa (10/4/2018).
TPS dibangun di lahan parkir Blok G
Akhirnya, PD Pasar Jaya memilih lahan parkir Blok G sebagai TPS yang akan menampung para pedagang. TPS baru mulai dibangun pada akhir Oktober 2018.
Nantinya, lanjut Arief, revitalisasi Blok G baru bisa dimulai setelah TPS selesai dibangun.
"Bangunan akan di-demolished (dibongkar) setelah TPS terbangun dan pedagang pindah. TPS akan mulai dibangun akhir Oktober bulan ini," ujar Arief, Rabu (17/10/2018).
Konsep revitalisasi
Blok G akan direvitalisasi dengan konsep menggabungkan pasar dan hunian. Pasar akan diletakkan di paling bawah.