JAKARTA, KOMPAS.com - Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Argo Yuwono mengatakan, perangkat tambahan senjata bernama switch auto yang digunakan tersangka kasus peluru nyasar di Gedung DPR bukan milik petugas lapangan bernama Hadi Sugiardjo yang sebelumnya dihadirkan sebagai saksi.
Berdasarkan hasil pemeriksaan, switch auto tersebut dipastikan bukan milik Hadi Sugiardjo.
"Jadi switch auto itu ditemukan di lapangan tembak dan sudah diumumkan siapa yang kehilangan, dan sampai sekarang belum ditemukan yang mengakui siapa," ujar Argo di Mapolda Metro Jaya, Jakarta Selatan, Senin (22/10/2018).
Baca juga: Rekonstruksi Menguak 5 Fakta Baru dalam Kasus Peluru Nyasar DPR RI
Setelah menemukan switch auto tersebut, lanjut dia, petugas lapangan tersebut justru menawarkannya kepada tersangka Imam Aziz Wijayanto.
Petugas memasangkan switch auto tersebut ke senjata jenis Glock 17 yang disewa tersangka.
Switch auto tersebut mengubah senjata jenis semi automatic yang digunakan tersangka menjadi automatic.
Baca juga: Insiden Peluru Nyasar, Ketua DPR Yakin Tak Ada Teror terhadap Parlemen
Dengan demikian, tembakan yang dihasilkan menjadi bertubi-tubi dan menyasar Gedung DPR yang berjarak sekitar 300 meter dari lapangan tembak.
"Hingga saat ini kami masih mencari pemilik switch auto itu," kata Argo.
Sebelumnya diberitakan, polisi telah menetapkan dua tersangka terkait kasus ini. Mereka ditangkap usai berlatih menembak di Lapangan Tembak Senayan pada Senin (15/10/2018).
Baca juga: Saran Ketua DPR agar Tak Ada Lagi Peluru Nyasar ke Gedung DPR
Kepada polisi, tersangka mengaku memasukkan 4 peluru pada tembakan terakhir yang menggunakan perangkat tambahan switch auto.
Namun, polisi telah menemukan 5 butir proyektil peluru dan 6 bekas tembakan.
Dua peluru ditemukan di lantai 13 dan 16 pada Senin (15/10/2018). Dua peluru lainnya ditemukan di lantai 10 dan 9 pada Rabu (17/10/2018). Sementara itu, satu peluru ditemukan di lantai 6 pada Kamis (18/10/2018).
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.