Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bawaslu Telusuri Keaslian Rekaman Dugaan Doktrin Anti-Jokowi Guru SMAN 87

Kompas.com - 22/10/2018, 18:24 WIB
Ardito Ramadhan,
Kurnia Sari Aziza

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Lembaga Perlindungan Anak Indonesia (LPAI) mengirimkan rekaman berisi dugaan doktrin anti-Jokowi oleh guru SMAN 87 berinisial NK kepada Bawaslu DKI Jakarta, Senin (22/10/2018).

Komisioner Bawaslu DKI Jakarta Puadi mengatakan, pihaknya menerima rekaman tersebut untuk dijadikan salah satu petunjuk dalam mengungkap kasus guru NK.

"Pengurus LPAI menerima laporan dari pelapor bahwa dia mempunyai bukti rekaman proses belajar di sekolah. Boleh enggak kami terima? Ya boleh saja sepanjang kami sedang lakukan penelusuran," kata Puadi, di Bawaslu DKI Jakarta, Jakarta Utara, Senin.

Baca juga: Bawaslu DKI Butuh Waktu untuk Telusuri Kasus Guru SMAN 87

Puadi menuturkan, Bawaslu DKI tidak serta-merta mempercayai isi rekaman tersebut. Ia mengatakan, pihaknya juga menelusuri keaslian rekaman itu.

"Buktinya, ya rekaman saja, berupa rekaman suara. Cuma kami perlu sampaikan rekaman ini bermula dari siapa, dari tangan siapa, dari keorisinalitasnya ini sudah tangan keberapa," ujar Puadi.

Ia menambahkan, suara yang terekam dalam rekaman tersebut juga tidak begitu jelas. Identitas pembuat rekaman tersebut pun belum diketahui.

Baca juga: Bawaslu Gelar Pleno Bahas Kasus Guru SMAN 87 Hari Ini

Adapun tenggat waktu penyelesaian kasus NK jatuh pada Rabu (31/10/2018). Bawaslu DKI Jakarta masih menelusuri sosok pelapor dugaan doktrin anti-Jokowi yang dilakukan NK.

Kasus ini bermula dari keluhan seorang orangtua murid yang viral di media sosial.

Pelapor mengadukan anaknya dan siswa SMAN 87 lainnya dikumpulkan NK di masjid dan ditunjukkan video gempa di Palu, Sulawesi Tengah.

Baca juga: Diperiksa Bawaslu, Siswa SMAN 87 Terbawa Emosi Bela Guru yang Diduga Doktrin Anti-Jokowi

NK dilaporkan menyebut banyak korban yang bergelimpangan akibat Jokowi.

Bawaslu DKI Jakarta dan Gakkumdu telah memeriksa sejumlah pihak antara lain guru NK, Kepala Sekolah SMAN 87, hingga sejunlah murid SMAN 87.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Detik-detik Mencekam Kebakaran Toko 'Saudara Frame': Berawal dari Percikan Api, Lalu Terdengar Teriakan Korban

Detik-detik Mencekam Kebakaran Toko "Saudara Frame": Berawal dari Percikan Api, Lalu Terdengar Teriakan Korban

Megapolitan
Polisi Periksa Saksi-saksi Terkait Perempuan yang Ditemukan Tewas di Pulau Pari

Polisi Periksa Saksi-saksi Terkait Perempuan yang Ditemukan Tewas di Pulau Pari

Megapolitan
Massa Aksi yang Menuntut MK Adil Terkait Hasil Pemilu 2024 Bakar Ban Sebelum Bubarkan Diri

Massa Aksi yang Menuntut MK Adil Terkait Hasil Pemilu 2024 Bakar Ban Sebelum Bubarkan Diri

Megapolitan
Massa Pendukung Prabowo-Gibran Juga Demo di Patung Kuda, tapi Beberapa Orang Tak Tahu Isi Tuntutan

Massa Pendukung Prabowo-Gibran Juga Demo di Patung Kuda, tapi Beberapa Orang Tak Tahu Isi Tuntutan

Megapolitan
DPC PDI-P: Banyak Kader yang Minder Maju Pilwalkot Bogor 2024

DPC PDI-P: Banyak Kader yang Minder Maju Pilwalkot Bogor 2024

Megapolitan
Siswa SMP di Palmerah Sempat Cekcok dengan Kakak Sebelum Gantung Diri

Siswa SMP di Palmerah Sempat Cekcok dengan Kakak Sebelum Gantung Diri

Megapolitan
Salah Satu Korban Tewas Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' adalah ART Infal yang Bekerja hingga 20 April

Salah Satu Korban Tewas Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" adalah ART Infal yang Bekerja hingga 20 April

Megapolitan
Saat Toko 'Saudara Frame' Terbakar, Saksi Dengar Teriakan Minta Tolong dari Lantai Atas

Saat Toko "Saudara Frame" Terbakar, Saksi Dengar Teriakan Minta Tolong dari Lantai Atas

Megapolitan
9 Orang Ambil Formulir Pendaftaran Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

9 Orang Ambil Formulir Pendaftaran Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Megapolitan
Minta Polisi Periksa Riwayat Pelanggaran Hukum Sopir Fortuner Arogan Berpelat Dinas TNI, Pakar: Agar Jera

Minta Polisi Periksa Riwayat Pelanggaran Hukum Sopir Fortuner Arogan Berpelat Dinas TNI, Pakar: Agar Jera

Megapolitan
Diwarnai Aksi Lempar Botol dan Batu, Unjuk Rasa di Patung Kuda Dijaga Ketat Polisi

Diwarnai Aksi Lempar Botol dan Batu, Unjuk Rasa di Patung Kuda Dijaga Ketat Polisi

Megapolitan
Basarnas Resmikan Unit Siaga SAR di Kota Bogor

Basarnas Resmikan Unit Siaga SAR di Kota Bogor

Megapolitan
Ratusan Orang Tertipu Beasiswa S3 ke Filipina, Total Kerugian Hingga Rp 6 Miliar

Ratusan Orang Tertipu Beasiswa S3 ke Filipina, Total Kerugian Hingga Rp 6 Miliar

Megapolitan
Farhat Abbas Daftar Jadi Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Farhat Abbas Daftar Jadi Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Megapolitan
Siswa SMP di Palmerah Ditemukan Gantung Diri di Kamarnya

Siswa SMP di Palmerah Ditemukan Gantung Diri di Kamarnya

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com