BEKASI, KOMPAS.com - Kasi Pengembangan, Pembangunan Jalan dan Jembatan Dinas Bina Marga dan Sumber Daya Air Kota Bekasi Idi Susanto mengatakan, polemik tentang dana hibah antara Pemprov DKI Jakarta dengan Pemkot Bekasi tidak berpengaruh pada proyek pembangunan flyover Rawapanjang dan Cipendawa.
Idi mengatakan, proyek pembangunan dua flyover yang diproyeksikan akan memperlancar akses truk sampah DKI menuju Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST) Bantargebang itu berjalan lancar.
"Tidak berpengaruh yah, masih lanjut, lancar saja, kan masih berjalan proyek. Itu urusan pimpinan, kita mah lanjut terus," kata Idi, saat dihubungi Kompas.com, Senin (22/10/2018).
Berdasarkan pantauan Kompas.com, tampak proyek pembangunan flyover Rawapanjang maupun Cipendawa masih berjalan.
Baca juga: Pemkot Bekasi Akan Ganti Proposal Dana Hibah Rp 2,09 Triliun dengan Rp 1 Triliun
Terlihat beberapa alat berat di area proyek dan beberapa petugas yang sedang bekerja. Tiang-tiang kedua flyover di lokasi nampak sudah berdiri tegak.
Idi menambahkan, pada tahun 2017, Kota Bekasi mendapatkan alokasi anggaran hibah kemitraan total hingga Rp 250 miliar.
Dana tersebut digunakan untuk membangun Jembatan Jatiwaringin Rp 50 miliar, flyover Cipendawa Rp 100 miliar, dan flyover Rawapanjang Rp 100 miliar.
Adapun dana konstruksi dua flyover tersebut seluruhnya akan mengandalkan dana kemitraan hibah dari Pemprov DKI. Sedangkan untuk dana pembebasan lahan berasal dari APBD Kota Bekasi.
"Untuk konstruksi itu butuh hampir Rp 300 miliar yah, untuk satu flyover. Baru dikasih Rp 100 miliar kan," ujar Idi.
Baca juga: Polemik Dana Hibah, Mendagri Minta Pemkot Bekasi Tak Boikot Truk Sampah dari Jakarta
Pembebasan lahan proyek flyover Rawapanjang dan Cipendawa pun belum sepenuhnya rampung.
Tulis komentar dengan menyertakan tagar #JernihBerkomentar dan #MelihatHarapan di kolom komentar artikel Kompas.com. Menangkan E-Voucher senilai Jutaan Rupiah dan 1 unit Smartphone.
Syarat & Ketentuan