Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polisi Tangkap Komplotan Copet Ponsel yang Biasa Beraksi di Bar

Kompas.com - 23/10/2018, 15:03 WIB
Nibras Nada Nailufar,
Kurnia Sari Aziza

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Polres Metro Jakarta Selatan menangkap komplotan pencopet yang biasa beraksi di bar dan restoran di Setiabudi dan Kemang, Jakarta Selatan.

Komplotan ini ditangkap setelah mencopet ponsel di Basque Restoran dan Bar di Gedung Noble, Setiabudi, Jakarta Selatan, Minggu (21/10/2018) dini hari.

"Korban sedang berbicara dengan teman korban sambil berdiri. Sebelumnya HP korban dipegang kemudian korban memasukkan (HP) ke dalam tas," kata Kapolres Metro Jakarta Selatan Kombes Indra Jafar, Selasa (23/10/2018).

Baca juga: Hati-hati Sindikat Copet di Pesawat, Ini Tips agar Barang Aman

Namun, saat korban merogoh tasnya, ponsel itu sudah tidak ada. Saat itu, tas korban tidak diretsleting.

Pelakunya, Chairul Noveri (44) bersama pasangannya Fitrianti (33) dan Andi, memiliki peran yang berbeda.

Chairul dan Andi berperan mengambil ponsel saat pemiliknya lengah. Sementara itu, Fitrianti berperan mengalihkan perhatian.

Baca juga: Cegah Copet Selama Libur Musim Panas, 5.000 Polisi Paris Disiagakan

Fitrianti juga berperan menjual ponsel hasil curian itu ke penadah bernama Sigit Setiawan (31). Polisi menangkap para pelaku kecuali Andi yang masih buron.

"Ketika melakukan aksi pelaku berjumlah tiga orang yang berpura-pura sebagai pengunjung," ujar dia.

Kepada polisi, komplotan ini mengaku beraksi sejak Mei 2018. Dalam sebulan, mereka bisa mencopet dua kali.

Baca juga: Sopir Angkot yang Bersekongkol dengan Copet dan Tewaskan Penumpang adalah Sopir Tembak

Biasanya, mereka melakukannya di bar-bar dan restoran di Setiabudi dan Kemang dari pukul 00.00 sampai 02.00.

"Pelaku menyasar korban yang sedang mengobrol dan menaruh tasnya di meja atau di kursi baik pria maupun wanita lalu mengambil HP dengan mudah," kata Indra.

Ketika ditangkap, polisi menemukan barang bukti iPhone 7 dan iPhone 6 Plus. Sebanyak 30 ponsel berbagai macam merek juga disita dari penadah Sigit Setiawan.

Baca juga: Dishub Blacklist Sopir Angkot yang Sekongkol dengan Copet hingga Tewaskan Penumpang

Komplotan copet mengaku hasil penjualan ponsel curian digunakan untuk hidup sehari-hari. Mereka terancam dipenjara sembilan tahun sesuai Pasal 363 KUHP tentang Pencurian dengan Pemberatan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Staf Khusus Bupati Kediri Ikut Daftar Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Staf Khusus Bupati Kediri Ikut Daftar Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Megapolitan
4 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang adalah Satu Keluarga

4 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang adalah Satu Keluarga

Megapolitan
Tangkap Komplotan Pencuri yang Beraksi di Pesanggrahan, Polisi Sita 9 Motor

Tangkap Komplotan Pencuri yang Beraksi di Pesanggrahan, Polisi Sita 9 Motor

Megapolitan
Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen, 7 Jenazah Korban Kebakaran 'Saudara Frame' Bisa Diidentifikasi Lewat Gigi

Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen, 7 Jenazah Korban Kebakaran "Saudara Frame" Bisa Diidentifikasi Lewat Gigi

Megapolitan
Melawan Saat Ditangkap, Salah Satu Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditembak Polisi

Melawan Saat Ditangkap, Salah Satu Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditembak Polisi

Megapolitan
Uang Korban Dipakai 'Trading', Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mengaku Siap Dipenjara

Uang Korban Dipakai "Trading", Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mengaku Siap Dipenjara

Megapolitan
Siswa SMP yang Gantung Diri di Palmerah Dikenal Aktif Bersosialisasi di Lingkungan Rumah

Siswa SMP yang Gantung Diri di Palmerah Dikenal Aktif Bersosialisasi di Lingkungan Rumah

Megapolitan
Identitas 7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' Berhasil Diidentifikasi

Identitas 7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" Berhasil Diidentifikasi

Megapolitan
Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Sebesar Rp 22 Miliar Tak Hanya untuk Perbaikan, tapi Juga Penambahan Fasilitas

Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Sebesar Rp 22 Miliar Tak Hanya untuk Perbaikan, tapi Juga Penambahan Fasilitas

Megapolitan
Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditangkap Polisi

Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditangkap Polisi

Megapolitan
Komisi A DPRD DKI Desak Pemprov DKI Kejar Kewajiban Pengembang di Jakarta soal Fasos Fasum

Komisi A DPRD DKI Desak Pemprov DKI Kejar Kewajiban Pengembang di Jakarta soal Fasos Fasum

Megapolitan
Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Ambil Formulir Calon Wali Kota Bogor Lewat PDIP, tapi Belum Mengembalikan

Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Ambil Formulir Calon Wali Kota Bogor Lewat PDIP, tapi Belum Mengembalikan

Megapolitan
Tak Bisa Lagi Kerja Berat Jadi Alasan Lupi Tetap Setia Menarik Sampan meski Sepi Penumpang

Tak Bisa Lagi Kerja Berat Jadi Alasan Lupi Tetap Setia Menarik Sampan meski Sepi Penumpang

Megapolitan
Teman Siswa yang Gantung Diri di Palmerah Sebut Korban Tak Suka Cerita Masalah Apa Pun

Teman Siswa yang Gantung Diri di Palmerah Sebut Korban Tak Suka Cerita Masalah Apa Pun

Megapolitan
Demo di Depan Kedubes AS, Koalisi Musisi untuk Palestina Serukan Tiga Tuntutan Sebelum Membubarkan Diri

Demo di Depan Kedubes AS, Koalisi Musisi untuk Palestina Serukan Tiga Tuntutan Sebelum Membubarkan Diri

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com