Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Manajemen Go-Jek: Bukan Tidak Mungkin "Open Suspend" Dilakukan...

Kompas.com - 26/10/2018, 20:06 WIB
Rindi Nuris Velarosdela,
Kurnia Sari Aziza

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Vice President Corporate Communication Go-Jek Indonesia Michael Say mengatakan, aturan open suspend (mengaktifkan kembali akun mitra) bisa diterapkan setelah sistem suspend diperbaiki.

Aturan suspend atau pemutusan kemitraan dilakukan apabila pengemudi terbukti melakukan pelanggaran, seperti pelecehan seksual dan kecurangan menggunakan fake gps atau lokasi palsu.

"Sekali lagi bukan tidak mungkin open suspend dilakukan. Fokus kami sekarang adalah membetulkan sistem suspend dulu, prosesnya sedang berjalan," ujar Michael di kantor Go-jek Indonesia, Jakarta Selatan, Jumat (26/10/2018).

Baca juga: PT Go-Jek Indonesia: Open Suspend Rugikan Mitra Aktif

Ia mengatakan, PT Go-Jek Indonesia memiliki klasifikasi khusus terkait jenis suspend dan sanksi yang diberikan kepada pengemudi.

Michael mengatakan, perbaikan sistem suspend bertujuan meningkatkan kualitas layanan Go-Jek kepada para pengemudi.

Perbaikan sistem suspend itu melibatkan para pengemudi aktif.

Baca juga: Tak Hanya Aplikasi, Go-Jek Bakal Hadirkan Program Go-Jek Swadaya 

"Dalam perbaikan sistem suspend, kami libatkan mitra-mitra aktif. Jadi kalau mereka mau ada masukan, silakan disampaikan," kata Michael.

Oleh karena itu, Michael menyatakan permintaan open suspend yang disampaikan beberapa komunitas pengemudi Go-Jek tidak akan dilakukan sebelum sistem suspend selesai diperbaiki.

Menurut dia, aturan open suspend bisa merugikan pengemudi Go-Jek aktif lainnya yang tidak melakukan pelanggaran.

Baca juga: Kontribusi Go-Jek untuk Indonesia Diharapkan Terus Meningkat

"Akan tidak adil rasanya kepada mitra-mitra kami yang aktif kalau kami open suspend," ujarnya. 

Diberitakan sebelumnya, massa pengemudi ojek online berkumpul di kolong Flyover Pancoran, Jakarta Selatan, Minggu (21/10/2018), menuntut Go-Jek Indonesia mencabut aturan suspend atau pemutusan kemitraan yang dilakukan secara sepihak terhadap beberapa pengemudi.

Aturan suspend tersebut membuat para pengemudi tidak dapat mencari nafkah untuk keluarga mereka.

Baca juga: Ancaman Demo Para Pengemudi Go-Jek yang Kena Suspend

Pengemudi berharap, akun pengemudi yang di-suspend diaktifkan kembali.

Berdasarkan data yang dimiliki juru bicara Forum Komunitas Driver Online Indonesia (FKDOI) Rahman, ada 5.000-an pengemudi yang terkena suspend

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Teka-teki Perempuan Ditemukan Tewas di Pulau Pari: Berwajah Hancur, Diduga Dibunuh

Teka-teki Perempuan Ditemukan Tewas di Pulau Pari: Berwajah Hancur, Diduga Dibunuh

Megapolitan
Tragedi Kebakaran Maut di Mampang dan Kisah Pilu Keluarga Korban Tewas...

Tragedi Kebakaran Maut di Mampang dan Kisah Pilu Keluarga Korban Tewas...

Megapolitan
Nasib Jesika Jadi Korban Kebakaran Toko di Mampang, Baru 2 Hari Injakkan Kaki di Jakarta

Nasib Jesika Jadi Korban Kebakaran Toko di Mampang, Baru 2 Hari Injakkan Kaki di Jakarta

Megapolitan
Kejati DKI Belum Terima Berkas Perkara Firli Bahuri Terkait Dugaan Pemerasan terhadap SYL

Kejati DKI Belum Terima Berkas Perkara Firli Bahuri Terkait Dugaan Pemerasan terhadap SYL

Megapolitan
Belajar dari Kasus Sopir Fortuner Arogan, Jangan Takut dengan Mobil Berpelat Dinas...

Belajar dari Kasus Sopir Fortuner Arogan, Jangan Takut dengan Mobil Berpelat Dinas...

Megapolitan
7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' di Mampang Telah Dipulangkan

7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" di Mampang Telah Dipulangkan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] 7 Orang Tewas Terjebak Kebakaran Toko Saudara Frame | Serba-serbi Warung Madura yang Jarang Diketahui

[POPULER JABODETABEK] 7 Orang Tewas Terjebak Kebakaran Toko Saudara Frame | Serba-serbi Warung Madura yang Jarang Diketahui

Megapolitan
3 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' di Mampang adalah ART

3 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" di Mampang adalah ART

Megapolitan
Staf Khusus Bupati Kediri Ikut Daftar Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Staf Khusus Bupati Kediri Ikut Daftar Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Megapolitan
4 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang adalah Satu Keluarga

4 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang adalah Satu Keluarga

Megapolitan
Tangkap Komplotan Pencuri yang Beraksi di Pesanggrahan, Polisi Sita 9 Motor

Tangkap Komplotan Pencuri yang Beraksi di Pesanggrahan, Polisi Sita 9 Motor

Megapolitan
Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen, 7 Jenazah Korban Kebakaran 'Saudara Frame' Bisa Diidentifikasi Lewat Gigi

Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen, 7 Jenazah Korban Kebakaran "Saudara Frame" Bisa Diidentifikasi Lewat Gigi

Megapolitan
Melawan Saat Ditangkap, Salah Satu Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditembak Polisi

Melawan Saat Ditangkap, Salah Satu Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditembak Polisi

Megapolitan
Uang Korban Dipakai 'Trading', Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mengaku Siap Dipenjara

Uang Korban Dipakai "Trading", Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mengaku Siap Dipenjara

Megapolitan
Siswa SMP yang Gantung Diri di Palmerah Dikenal Aktif Bersosialisasi di Lingkungan Rumah

Siswa SMP yang Gantung Diri di Palmerah Dikenal Aktif Bersosialisasi di Lingkungan Rumah

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com