Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Maraknya Kabar Hoaks Penculikan Anak dalam Sepekan...

Kompas.com - 27/10/2018, 11:58 WIB
David Oliver Purba,
Kurnia Sari Aziza

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kabar penculikan anak kian marak beredar di masyarakat dan tersebar di media sosial.

Pihak kepolisian memastikan kabar penculikan anak dalam satu pekan ini adalah hoaks. 

Berikut Kompas.com merangkum kabar-kabar penculikan anak di wilayah Jabodetabek sepekan ini.

Bekasi

Polisi memastikan hoaks kabar seorang perempuan pura-pura gila lalu menculik anak di Jalan Al-Fallah 1, Kranji, Bekasi Barat, Kota Bekasi, Jawa Barat, Senin (22/10/2018) malam.

Dalam video yang diunggah akun Instagram @bekasi.terkini pada Selasa (23/10/2018) malam, tampak seorang perempuan yang dituduh pelaku penculikan anak.

Dalam video itu, anak dimasukkan ke dalam mobil dan si "penculik" kemudian disoraki warga.

Baca juga: Video Pelaku Penculikan Anak Berpura-pura Gila di Bekasi Dipastikan Hoaks

Kapolsek Bekasi Kota Kompol Parjana mengatakan, tidak ada penculikan anak yang terjadi di Kranji pada Senin malam.

Ia membenarkan ada perempuan yang diamankan warga, tetapi perempuan itu tidak melakukan penculikan anak.

Perempuan itu bukan berpura-pura gila, melainkan mengalami gangguan kejiwaan.

"Tidak ada penculikan cuma orang yang bikin heboh saja, itu hoaks. Itu orang sakit bukan penculik, surat keterangan rumah sakit ada dan sudah dikembalikan ke keluarganya," kata Parjana.

Jakarta Selatan

Isu penculikan anak juga beredar di Kelurahan Bintaro, Kecamatan Pesanggrahan, Jakarta Selatan.

Masih melalui media sosial, tampak video memperlihatkan seorang perempuan dikerumuni warga.

Warga menyebut perempuan tersebut melakukan percobaan penculikan terhadap anak-anak.

Baca juga: Kabar Penculikan Siswa SD Al Khairiyah Cilodong Dipastikan Hoaks

Perempuan itu memberikan minuman dan mainan kepada anak-anak yang ditemuinya.

Warga menangkap perempuan itu. Namun, perempuan itu berontak dan meracau seperti orang dengan gangguan jiwa.

Kapolsek Pesanggrahan Kompol Maulana mengatakan, perempuan tersebut bukan merupakan penculik anak.

Dari hasil pemeriksaan yang dibantu petugas Suku Dinas Sosial Jakarta Selatan beserta psikater, perempuan itu disebut sedang menderita gangguan jiwa.

Jakarta Timur

Beredar sebuah video di media sosial mengenai dugaan penculikan anak di kawasan Cipinang Muara, Jakarta Timur.

Video yang diunggah akun @Jakarta_terkini tersebut merupakan rekaman CCTV yang diketahui terjadi pada Selasa (23/10/2018).

Ketua RT 013 RW 003 Kelurahan Cipinang Muara Danu Setio Nugroho mengatakan, kejadian tersebut terjadi tepat di depan rumahnya pada pukul 17.45.

Baca juga: Beredar Video Kasus Dugaan Penculikan Anak di Cipinang Muara

Saat itu, dirinya yang sedang berada di dalam rumah mendengar bunyi motor terjatuh diiringi teriakan seorang anak perempuan yang meneriaki penculik.

Sontak dirinya segera berlari menghampiri sumber suara yang ternyata telah dikerumuni sejumlah warga. 

"Jadi dari jauh, dekat rumah itu, si anak perempuan itu dia dibonceng sama (diduga) penculik. Mungkin karena diancam disuruh naik motor, HP-nya diambil, disuruh diam. Tapi, nyatanya anak ini histeris," ujar Danu.

Kanit Reskrim Polsek Jatinegara AKP Irwandi membantah adanya peristiwa penculikan anak yang terjadi di Cipinang Muara.

Baca juga: Polisi Sebut Kasus di Cipinang Muara Bukan Penculikan, tapi Penipuan

Irwandi menyebut, aksi tersebut bukan penculikan, melainkan penipuan.

Namun, karena korban masih di bawah umur, sehingga memunculkan persepsi masyarakat bahwa pelaku hendak menculik korban.

Pelaku yang diketahui berinsial W, lanjut dia, berpura-pura meminjam HP korban lalu membawa kabur.

"Bukan penculikan, dalam hal ini korban anak di bawah umur, sehingga timbul dispersepsi masyarakat bawah pelaku ingin menculik korban," kata Irwandi, Kamis (25/10/2018).

Depok

Isu penculikan tersebar di Depok, Jawa Barat. Di wilayah ini, tersebar dugaan foto anak korban penculikan dan pembunuhan di Cibinong.

Pesan yang beredar itu berbunyi,

"Foto dari Bintara Pembina Desa (Babinsa) Depok terlihat korban penculikan dan pembunuhan target anak-anak umur 3-5 tahun. Korban diambil organ tubuhnya. Pelaku sudah tertangkap 2 hari lalu warga Cibinong laki-laki dan perempuan. Korban lainnya 3 anak diambil organ jantung dan mata. Kita tetap waspada jaga anak cucu di rumah dan sekolahan. Info ini bukan hoax, langsung dari petugas Babinsa saat patroli di komplek rumah tadi malam."

Baca juga: [HOAKS] Foto Anak Korban Penculikan yang Diambil Organ Tubuhnya di Depok

Polisi memastikan bahwa isu tersebut hoaks atau bohong.

Polisi telah mengecek ke Komando Distrik Militer (Kodim) dan tidak tidak ada info soal penculikan tersebut.

"Isu yang beredar soal Babinsa menginfokan adanya penculikan anak itu hoaks, kita sudah cek ke Kodim 0508 Depok dan mereka mengkomfirmasi tidak ada laporan itu," ucap Plh Kasubbag Humas Polresta Depok Firdaus.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Sudah 3 Jam, Kebakaran Toko Bingkai di Mampang Belum Juga Padam

Sudah 3 Jam, Kebakaran Toko Bingkai di Mampang Belum Juga Padam

Megapolitan
5 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang Berhasil Dievakuasi, Polisi: Mayoritas Menderita Luka Bakar

5 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang Berhasil Dievakuasi, Polisi: Mayoritas Menderita Luka Bakar

Megapolitan
7 Orang Masih Terjebak dalam Kebakaran Toko Bingkai di Mampang Prapatan

7 Orang Masih Terjebak dalam Kebakaran Toko Bingkai di Mampang Prapatan

Megapolitan
Karyawan Gedung Panik dan Berhamburan Keluar Saat Toko Bingkai di Mampang Prapatan Kebakaran

Karyawan Gedung Panik dan Berhamburan Keluar Saat Toko Bingkai di Mampang Prapatan Kebakaran

Megapolitan
Harga Bahan Dapur Naik Turun, Pedagang Pasar Perumnas Klender: Alhamdulillah Masih Punya Pelanggan Setia

Harga Bahan Dapur Naik Turun, Pedagang Pasar Perumnas Klender: Alhamdulillah Masih Punya Pelanggan Setia

Megapolitan
Pengemudi Fortuner Arogan Gunakan Pelat Dinas Palsu, TNI: Melebihi Gaya Tentara dan Rugikan Institusi

Pengemudi Fortuner Arogan Gunakan Pelat Dinas Palsu, TNI: Melebihi Gaya Tentara dan Rugikan Institusi

Megapolitan
Banyak Warga Menonton Kebakaran Toko Bingkai, Lalin di Simpang Mampang Prapatan Macet

Banyak Warga Menonton Kebakaran Toko Bingkai, Lalin di Simpang Mampang Prapatan Macet

Megapolitan
Pemkot Bogor Raih 374 Penghargaan Selama 10 Tahun Kepemimpinan Bima Arya

Pemkot Bogor Raih 374 Penghargaan Selama 10 Tahun Kepemimpinan Bima Arya

Megapolitan
Kena Batunya, Pengemudi Fortuner Arogan Mengaku Keluarga TNI Kini Berbaju Oranye dan Tertunduk

Kena Batunya, Pengemudi Fortuner Arogan Mengaku Keluarga TNI Kini Berbaju Oranye dan Tertunduk

Megapolitan
Toko Pigura di Mampang Prapatan Kebakaran

Toko Pigura di Mampang Prapatan Kebakaran

Megapolitan
Puspom TNI: Purnawirawan Asep Adang Tak Kenal Pengemudi Fortuner Arogan yang Pakai Pelat Mobil Dinasnya

Puspom TNI: Purnawirawan Asep Adang Tak Kenal Pengemudi Fortuner Arogan yang Pakai Pelat Mobil Dinasnya

Megapolitan
Pemilik Khayangan Outdoor: Istri Saya Langsung Nangis Saat Tahu Toko Dibobol Maling

Pemilik Khayangan Outdoor: Istri Saya Langsung Nangis Saat Tahu Toko Dibobol Maling

Megapolitan
Puluhan Barang Pendakian Digondol Maling, Toko 'Outdoor' di Pesanggrahan Rugi Hingga Rp 10 Juta

Puluhan Barang Pendakian Digondol Maling, Toko "Outdoor" di Pesanggrahan Rugi Hingga Rp 10 Juta

Megapolitan
Ratusan Orang Jadi Korban Penipuan Program Beasiswa Doktoral di Filipina

Ratusan Orang Jadi Korban Penipuan Program Beasiswa Doktoral di Filipina

Megapolitan
Sejumlah Tokoh Bakal Berebut Tiket Pencalonan Wali Kota Bogor Lewat Gerindra

Sejumlah Tokoh Bakal Berebut Tiket Pencalonan Wali Kota Bogor Lewat Gerindra

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com