Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

[HOAKS] Video Penculikan Anak di Kedaung, Tangerang

Kompas.com - 29/10/2018, 15:22 WIB
Tim Cek Fakta

Penulis

hoaks

hoaks!

Berdasarkan verifikasi Kompas.com sejauh ini, informasi ini tidak benar.

KOMPAS.com - Sejak sepekan ini beredar video yang menyebutkan bahwa pelaku penculikan anak berhasil ditangkap di Kedaung, Tangerang Selatan.

Video ini banyak beredar di media sosial sejak Senin (22/10/2018).

Narasi yang Beredar:

Video berdurasi 48 detik itu diterima kepolisian pada Senin (22/10.2018), melalui beberapa laporan dari masyarakat di media sosial.

Dalam video itu, ditampilkan seorang perempuan yang sedang menggendong anak dan dikerumuni orang-orang.

Kemudian, diperlihatkan juga situasi gaduh di antara orang-orang yang berkerumun tersebut.

Diduga cuplikan video ini merupakan kasus penculikan anak di Kedaung, Tangeran Selatan.

Penelusuran Kompas.com:

Kepala Biro Penerangan Masyarakat Brigjen Dedi Prasetyo mengatakan, video yang berisi penculikan anak di Kedaung, Tangerang Selatan merupakan hoaks.

"Berita hoaks. Itu minggu lalu sudah disampaikan dalam literasi digital agar masyarakat tidak mudah percaya berita atau info-info yang sumbernya tidak kredibel, tidak bisa dikonfirmasi, klarifikasi, dan verifikasi," ujar Dedi saat dihubungi Kompas.com pada Senin (29/10/2018).

Faktanya, video tersebut merupakan kejadian penyanderaan anak pemilik rumah yang dilakukan oleh seorang pencuri yang ketahuan saat sedang beraksi.

Warga terlihat mengepung pencuri. Terdengar juga teriakan "maling" oleh pemilik rumah.

"Kejadiannya ada di Jambi sudah sepuluh tahun yang lalu," ujar Dedi.

Selain itu, pihak kepolisian juga bekerja sama dengan Kementerian Komunikasi dan Informasi (Kominfo) dan Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) untuk menindak tegas akun-akun penyebar hoaks.

"Polri bekerja sama dengan Kementerian Komunikasi dan Informasi (Kominfo) dan Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) melakukan patroli siber dan Kominfo melakukan take down terhadap akun-akun penyebar hoaks," ujar Dedi.

Selain itu, pihak Kepolisian juga mengklarifikasi informasi yang tersebar ini melalui akun Twitter resmi Divisi Humas Polri, @DivHumas_Polri.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Maju Pilkada Bogor 2024, Jenal Mutaqin Ingin Tuntaskan Keluhan Masyarakat

Maju Pilkada Bogor 2024, Jenal Mutaqin Ingin Tuntaskan Keluhan Masyarakat

Megapolitan
Kemendagri Nonaktifkan 40.000 NIK Warga Jakarta yang Sudah Wafat

Kemendagri Nonaktifkan 40.000 NIK Warga Jakarta yang Sudah Wafat

Megapolitan
Mayat dalam Koper yang Ditemukan di Cikarang Berjenis Kelamin Perempuan

Mayat dalam Koper yang Ditemukan di Cikarang Berjenis Kelamin Perempuan

Megapolitan
Pembunuh Perempuan di Pulau Pari Mengaku Menyesal

Pembunuh Perempuan di Pulau Pari Mengaku Menyesal

Megapolitan
Disdukcapil DKI Bakal Pakai 'SMS Blast' untuk Ingatkan Warga Terdampak Penonaktifan NIK

Disdukcapil DKI Bakal Pakai "SMS Blast" untuk Ingatkan Warga Terdampak Penonaktifan NIK

Megapolitan
Sesosok Mayat Ditemukan di Dalam Koper Hitam di Cikarang Bekasi

Sesosok Mayat Ditemukan di Dalam Koper Hitam di Cikarang Bekasi

Megapolitan
Warga Rusunawa Muara Baru Keluhkan Biaya Sewa yang Naik

Warga Rusunawa Muara Baru Keluhkan Biaya Sewa yang Naik

Megapolitan
8.112 NIK di Jaksel Telah Diusulkan ke Kemendagri untuk Dinonaktifkan

8.112 NIK di Jaksel Telah Diusulkan ke Kemendagri untuk Dinonaktifkan

Megapolitan
Heru Budi Bertolak ke Jepang Bareng Menhub, Jalin Kerja Sama untuk Pembangunan Jakarta Berkonsep TOD

Heru Budi Bertolak ke Jepang Bareng Menhub, Jalin Kerja Sama untuk Pembangunan Jakarta Berkonsep TOD

Megapolitan
Mau Maju Jadi Cawalkot Bogor, Wakil Ketua DPRD Singgung Program Usulannya Tak Pernah Terealisasi

Mau Maju Jadi Cawalkot Bogor, Wakil Ketua DPRD Singgung Program Usulannya Tak Pernah Terealisasi

Megapolitan
Seorang Anggota TNI Meninggal Tersambar Petir di Cilangkap, Telinga Korban Pendarahan

Seorang Anggota TNI Meninggal Tersambar Petir di Cilangkap, Telinga Korban Pendarahan

Megapolitan
Harga Bawang Merah di Pasar Senen Blok III Naik Dua Kali Lipat sejak Lebaran

Harga Bawang Merah di Pasar Senen Blok III Naik Dua Kali Lipat sejak Lebaran

Megapolitan
Dua Anggota TNI yang Tersambar Petir di Cilangkap Sedang Berteduh di Bawah Pohon

Dua Anggota TNI yang Tersambar Petir di Cilangkap Sedang Berteduh di Bawah Pohon

Megapolitan
Imam Budi Hartono dan Partai Golkar Jalin Komunikasi Intens untuk Pilkada Depok 2024

Imam Budi Hartono dan Partai Golkar Jalin Komunikasi Intens untuk Pilkada Depok 2024

Megapolitan
Pembunuh Wanita 'Open BO' di Pulau Pari Baru 2 Bulan Indekos di Bekasi

Pembunuh Wanita "Open BO" di Pulau Pari Baru 2 Bulan Indekos di Bekasi

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com