Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sehari Pasca-jatuhnya Lion Air, Gedung "Crisis Center" di Bandara Soekarno-Hatta Sepi

Kompas.com - 30/10/2018, 14:28 WIB
David Oliver Purba,
Robertus Belarminus

Tim Redaksi

 

TANGERANG, KOMPAS.com - Sejumlah keluarga penumpang pesawat Lion Air JT 610 masih mendatangi gedung crisis center Terminal 1B Bandara Soekarno-Hatta, Cengkareng, Tangerang, Selasa (30/10/2018).

Namun, siang ini gedung crisis center di Terminal IB Bandara Soekarno-Hatta tak seramai Senin kemarin.

Sebagian besar keluarga penumpang lebih memilih untuk mendatangi Bandara Halim Perdanakusuma dan RS Polri, Jakarta Timur, karena evakuasi dan identifikasi jenazah dilakukan di dua lokasi tersebut.

Baca juga: Lokasi Pencarian Korban dan Pesawat Lion Air Diperluas Jadi 10 Nautical Mile

Pantauan Kompas.com, sejak pukul 12.00 WIB, ada dua keluarga penumpang pesawat yang masuk ke dalam ruang crisis center.

Salah satunya keluarga dari penumpang Lion Air, Mangatur Sihombing.

Bibi Mangatur, Siregar, mengatakan, kedatangan keluarga untuk menyerahkan sejumlah data Mangatur untuk nantinya diidentifikasi petugas.

"Sekarang nyerahin data kemari, ijazah dan sebagainya," ujar Siregar, di crisis center Terminal IB Bandara Soekarno-Hatta, Selasa.

Siregar mengatakan, kedatangan dia bersama komunitas gereja juga untuk mendapatkan informasi perkembangan pencarian para penumpang jatuhnya pesawat Lion Air JT 610 di perairan Tanjung Karawang, Jawa Barat, Senin kemarin.

Ia mengatakan, baru mengetahui pesawat yang dinaiki Mangatur dari pihak keluarga. Awalnya, dia sempat mendengar ada pesawat Lion Air yang jatuh.

Namun, Siregar tidak berpikir itu merupakan pesawat yang dinaiki Mangatur. Kepastian bahwa pesawat tersebut merupakan pesawat yang dinaiki Mangatur saat sejumlah pesan singkat melalui pesan WhatsApp yang dikirim keluarga.

Baca juga: 35 Kapal Dikerahkan Cari Badan Pesawat Lion Air, Hasilnya Masih Nihil

"Sesudah ada lagi WA dari saudara-saudara baru saya yakin," ujar Siregar.

Sebelumnya, pesawat Lion Air JT 610 dengan rute Jakarta-Pangkal Pinang dipastikan jatuh di sekitar perairan Tanjung Karawang, Jawa Barat, Senin (29/10/2018).

Kepala Humas Direktorat Jenderal Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan Sindu Rahayu menuturkan, pesawat tersebut membawa 181 penumpang, terdiri dari 178 penumpang dewasa, 1 penumpang anak-anak, dan 2 bayi.

"Pesawat membawa 178 penumpang dewasa, 1 penumpang anak-anak, dan 2 bayi dengan 2 pilot dan 5 FA (flight attendant)," ujar Sindu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Sedang Berpatroli, Polisi Gagalkan Aksi Pencurian Sepeda Motor di Tambora

Sedang Berpatroli, Polisi Gagalkan Aksi Pencurian Sepeda Motor di Tambora

Megapolitan
Terdengar Gemuruh Mirip Ledakan Bom Saat Petir Sambar 2 Anggota TNI di Cilangkap

Terdengar Gemuruh Mirip Ledakan Bom Saat Petir Sambar 2 Anggota TNI di Cilangkap

Megapolitan
Beredar Video Sopir Truk Dimintai Rp 200.000 Saat Lewat Jalan Kapuk Muara, Polisi Tindak Lanjuti

Beredar Video Sopir Truk Dimintai Rp 200.000 Saat Lewat Jalan Kapuk Muara, Polisi Tindak Lanjuti

Megapolitan
Maju Pilkada Bogor 2024, Jenal Mutaqin Ingin Tuntaskan Keluhan Masyarakat

Maju Pilkada Bogor 2024, Jenal Mutaqin Ingin Tuntaskan Keluhan Masyarakat

Megapolitan
Kemendagri Nonaktifkan 40.000 NIK Warga Jakarta yang Sudah Wafat

Kemendagri Nonaktifkan 40.000 NIK Warga Jakarta yang Sudah Wafat

Megapolitan
Mayat dalam Koper yang Ditemukan di Cikarang Berjenis Kelamin Perempuan

Mayat dalam Koper yang Ditemukan di Cikarang Berjenis Kelamin Perempuan

Megapolitan
Pembunuh Perempuan di Pulau Pari Mengaku Menyesal

Pembunuh Perempuan di Pulau Pari Mengaku Menyesal

Megapolitan
Disdukcapil DKI Bakal Pakai 'SMS Blast' untuk Ingatkan Warga Terdampak Penonaktifan NIK

Disdukcapil DKI Bakal Pakai "SMS Blast" untuk Ingatkan Warga Terdampak Penonaktifan NIK

Megapolitan
Sesosok Mayat Ditemukan di Dalam Koper Hitam di Cikarang Bekasi

Sesosok Mayat Ditemukan di Dalam Koper Hitam di Cikarang Bekasi

Megapolitan
Warga Rusunawa Muara Baru Keluhkan Biaya Sewa yang Naik

Warga Rusunawa Muara Baru Keluhkan Biaya Sewa yang Naik

Megapolitan
8.112 NIK di Jaksel Telah Diusulkan ke Kemendagri untuk Dinonaktifkan

8.112 NIK di Jaksel Telah Diusulkan ke Kemendagri untuk Dinonaktifkan

Megapolitan
Heru Budi Bertolak ke Jepang Bareng Menhub, Jalin Kerja Sama untuk Pembangunan Jakarta Berkonsep TOD

Heru Budi Bertolak ke Jepang Bareng Menhub, Jalin Kerja Sama untuk Pembangunan Jakarta Berkonsep TOD

Megapolitan
Mau Maju Jadi Cawalkot Bogor, Wakil Ketua DPRD Singgung Program Usulannya Tak Pernah Terealisasi

Mau Maju Jadi Cawalkot Bogor, Wakil Ketua DPRD Singgung Program Usulannya Tak Pernah Terealisasi

Megapolitan
Seorang Anggota TNI Meninggal Tersambar Petir di Cilangkap, Telinga Korban Pendarahan

Seorang Anggota TNI Meninggal Tersambar Petir di Cilangkap, Telinga Korban Pendarahan

Megapolitan
Harga Bawang Merah di Pasar Senen Blok III Naik Dua Kali Lipat sejak Lebaran

Harga Bawang Merah di Pasar Senen Blok III Naik Dua Kali Lipat sejak Lebaran

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com