Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Karangan Bunga Penuhi Kediaman Penumpang Lion Air di Grogol

Kompas.com - 30/10/2018, 17:08 WIB
Sherly Puspita,
Icha Rastika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Bendera kuning dipasang di ujung Gang Jalan Pulo Kenanga 6, Grogol Utara, Jakarta Selatan, Selasa (30/10/2018).

Memasuki gang tersebut, tampak sejumlah karangan bunga berjajar rapi dan bertuliskan ungkapan belangsungkawa.

"Turut berduka cita atas meninggalnya Ibu Ari Budiastuti." bunyi tulisan dalam salah satu karangan bunga.

Tenda putih pun dipasang di depan rumah Ari Budiastuti yang merupakan penumpang Lion Air JT 610. Pesawat yang ditumpangi Ari jatuh di perairan Karawang.

Baca juga: Ketua Komisi V DPR Sarankan Kemenhub Audit Lion Air

Sebagian tamu yang datang ke rumah Ari mengenakan baju putih atau hitam. Raut sedih tampak jelas di wajah keluarga dan para tamu.

Seorang wanita berkerudung duduk di kursi di deretan paling ujung. Matanya merah, air mata masih tampak di ujung matanya.

"Saya, Leli, adik kandung Ibu Ari," kata dia dengan ramah saat Kompas.com menghampirinya.

Leli mengatakan, Ari merupakan salah satu pegawai Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Direktorat Jenderal Pajak Kementerian Keuangan RI yang belum genap sebulan dimutasi ke Pangkal Pinang.

"Kami sudah pasang tenda ini sejak berita jatuhnya pesawat kemarin kami terima," ujar dia.

Ari merupakan satu dari 20 pegawai Kementerian Keuangan RI yang berada dalam pesawat Lion Air JT 610 tujuan Pangkal Pinang yang jatuh di Tanjung Karawang, Senin (29/10/2018) pagi.

Leli mengatakan, pekan lalu merupakan kali ketiga Ari pulang ke Jakarta sejak mutasinya.

"Kakak saya rutin pulang karena dua anak dan suaminya di sini. Kemarin itu kepulangan ke tiga. Tapi kami tidak menyangka itu adalah kepulangan terakhirnya," kata dia.

Baca juga: Jokowi Tinjau Posko Evakuasi Lion Air JT 610

Saat ini, anak kandung Ari berada di RS Polri Kramatjati untuk melakukan tes DNA.

Hingga saat ini, belum ada informasi pasti mengenai kondisi Ari. Namun, keluarga sudah ikhlas jika nantinya Ari "pulang" dalam kondisi tak bernyawa.

"Sejauh ini anak beliau masih gamang, masih sangat terpukul, tetapi kami harap segera ada kepastian. Jika memang kakak saya tidak selamat kami berusaha ikhlas," kata dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Siswa SMP di Palmerah Ditemukan Gantung Diri di Kamarnya

Siswa SMP di Palmerah Ditemukan Gantung Diri di Kamarnya

Megapolitan
Selain Gerindra, Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Juga Mendaftar Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Selain Gerindra, Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Juga Mendaftar Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Megapolitan
Keluarga Pemilik Toko Bingkai 'Saudara Frame' yang Kebakaran Dikenal Dermawan

Keluarga Pemilik Toko Bingkai "Saudara Frame" yang Kebakaran Dikenal Dermawan

Megapolitan
Ratusan Orang Tertipu Beasiswa S3 di Filipina, Percaya karena Pelaku Pernah Berangkatkan Mahasiswa

Ratusan Orang Tertipu Beasiswa S3 di Filipina, Percaya karena Pelaku Pernah Berangkatkan Mahasiswa

Megapolitan
 Aksi Lempar Botol Warnai Unjuk Rasa di Patung Kuda

Aksi Lempar Botol Warnai Unjuk Rasa di Patung Kuda

Megapolitan
Polisi Belum Bisa Pastikan 7 Korban Kebakaran 'Saudara Frame' Satu Keluarga atau Bukan

Polisi Belum Bisa Pastikan 7 Korban Kebakaran "Saudara Frame" Satu Keluarga atau Bukan

Megapolitan
Demo di Depan Kedubes AS, Koalisi Musisi Bersama Kontras Tuntut Kemerdekaan Palestina

Demo di Depan Kedubes AS, Koalisi Musisi Bersama Kontras Tuntut Kemerdekaan Palestina

Megapolitan
Massa Gelar Demo di Patung Kuda, Tuntut MK Adil Terkait Hasil Pemilu 2024

Massa Gelar Demo di Patung Kuda, Tuntut MK Adil Terkait Hasil Pemilu 2024

Megapolitan
Ada Demo di Patung Kuda, Arus Lalin Menuju Harmoni via Jalan Medan Merdeka Barat Dialihkan

Ada Demo di Patung Kuda, Arus Lalin Menuju Harmoni via Jalan Medan Merdeka Barat Dialihkan

Megapolitan
Ini Daftar Identitas Korban Kebakaran 'Saudara Frame'

Ini Daftar Identitas Korban Kebakaran "Saudara Frame"

Megapolitan
Acungi Jempol Perekam Sopir Fortuner Arogan yang Mengaku TNI, Pakar: Penyintas yang Berani Melawan Inferioritas

Acungi Jempol Perekam Sopir Fortuner Arogan yang Mengaku TNI, Pakar: Penyintas yang Berani Melawan Inferioritas

Megapolitan
Fraksi PKS DKI Nilai Penonaktifan NIK Warga Jakarta yang Tinggal di Daerah Lain Tak Adil

Fraksi PKS DKI Nilai Penonaktifan NIK Warga Jakarta yang Tinggal di Daerah Lain Tak Adil

Megapolitan
Identitas 7 Korban Kebakaran 'Saudara Frame' Belum Diketahui

Identitas 7 Korban Kebakaran "Saudara Frame" Belum Diketahui

Megapolitan
Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Telan Anggaran Rp 22 Miliar, untuk Interior hingga Kebutuhan Protokoler

Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Telan Anggaran Rp 22 Miliar, untuk Interior hingga Kebutuhan Protokoler

Megapolitan
144 Kebakaran Terjadi di Jakarta Selama Ramadhan 2024, Paling Banyak karena Korsleting

144 Kebakaran Terjadi di Jakarta Selama Ramadhan 2024, Paling Banyak karena Korsleting

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com