Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Saya Tahu Ini Lagi Operasi Zebra, Bapak Saya Laporin Loh!"

Kompas.com - 31/10/2018, 12:44 WIB
Nibras Nada Nailufar,
Kurnia Sari Aziza

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Seorang pengendara motor berbicara dengan nada tinggi ketika diberhentikan polisi saat razia lalu lintas Operasi Zebra Jaya di Jalan Permata Hijau, Jakarta Selatan, Rabu (31/10/2018).

Pengendara itu menunjukkan STNK dan SIM-nya ketika diminta polisi. Namun, ia marah ketika polisi menulis surat tilang.

"Loh kok ditilang, Pak? Salah saya apa? Enggak bisa dong," tanya pengendara itu.

Baca juga: Lawan Arus atau Tak Pakai Helm SNI, Siap-siap Terjaring Operasi Zebra Jaya...

"Kamu dari sana kan? Tadi lampunya merah bukan?" kata petugas yang menilang.

Pengendara itu merasa tidak bersalah karena melintas saat lampu kuning. 

"Demi Allah tadi lampunya kuning, Pak, mati saya kalau bohong," kata pemuda itu.

Baca juga: Ingat, Operasi Zebra Jaya Digelar 30 Oktober hingga 12 November 2018

Pengendara dan petugas sempat berdebat cukup lama.

Ketika polisi hendak menulis surat tilang, pemuda itu turun dari motor dan mencegahnya.

"Saya sudah tahu, Pak, ini lagi Operasi Zebra, tadi mama saya kasih tahu. Bapak saya laporin loh," kata pemuda itu.

Baca juga: Wilayah NTB dan Sulteng Tidak Ada Operasi Zebra

Pengendara tersebut kemudian menemui pimpinan operasi Ipda Wahono. Ia kemudian meminta maaf karena sempat menyentak. 

"Ya sudah kalau memang (lampu) kuning, lain kali diperhatikan, hati-hati," kata Ipda Wahono.

Setelah berusaha meyakinkan petugas bahwa lampu lalu lintas berwarna kuning saat dia melaju, pemuda itu pun diizinkan pergi tanpa ditilang.

Baca juga: Ini 7 Pelanggaran Lalu Lintas Incaran Operasi Zebra

Ia hanya diperingati agar lebih berhati-hati lain kali. Pemuda itu akhirnya kembali melanjutkan perjalanannya.

Anggota yang bertugas, Bripka Agus menjelaskan bahwa aturan lampu kuning memang situasional.

Ia menjelaskan jika lampu kuning cukup lama menyala dan pengendara masih jauh, maka disarankan mengurangi kecepatan dan berhenti ketika lampu merah.

Baca juga: Kakorlantas Berharap Operasi Zebra Bisa Tekan Jumlah Korban

"Kalau lampu kuning silakan memperlambat," kata Agus.

Namun, pengendara juga dapat terus melaju ketika lampu kuning. Hal ini terjadi jika pengendara sudah berada di depan lampu lalu lintas dan lampu kuning baru menyala.

"Kalau sudah mendekat ke lampu lalu lintas, tidak bisa langsung berhenti. Takutnya yang belakang nabrak," ujar dia. 

Baca juga: Operasi Zebra Diharapkan Tekan Angka Fatalitas

Agus menyarankan agar pengendara selalu berhati-hati dan memerhatikan laju lalu lintas termasuk dari arah lainnya.

Operasi Zebra digelar di seluruh Indonesia pada 30 Oktober-12 November 2018. Pengendara diimbau mematuhi rambu lalu lintas dan selalu membawa kelengkapan surat.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Mobil Rubicon Mario Dandy Dilelang Mulai dari Rp 809 Juta, Kajari Jaksel: Kondisinya Masih Cukup Baik

Mobil Rubicon Mario Dandy Dilelang Mulai dari Rp 809 Juta, Kajari Jaksel: Kondisinya Masih Cukup Baik

Megapolitan
Sindikat Pencuri di Tambora Berniat Buka Usaha Rental Motor

Sindikat Pencuri di Tambora Berniat Buka Usaha Rental Motor

Megapolitan
PDI-P DKI Mulai Jaring Nama Bacagub DKI, Kader Internal Jadi Prioritas

PDI-P DKI Mulai Jaring Nama Bacagub DKI, Kader Internal Jadi Prioritas

Megapolitan
PDI-P Umumkan Nama Bacagub DKI yang Diusung pada Mei 2024

PDI-P Umumkan Nama Bacagub DKI yang Diusung pada Mei 2024

Megapolitan
Keluarga Tak Tahu RR Tewas di Tangan 'Pelanggannya' dan Dibuang ke Sungai di Bekasi

Keluarga Tak Tahu RR Tewas di Tangan "Pelanggannya" dan Dibuang ke Sungai di Bekasi

Megapolitan
KPU Jaktim Buka Pendaftarab PPK dan PPS untuk Pilkada 2024, Ini Syarat dan Jadwal Seleksinya

KPU Jaktim Buka Pendaftarab PPK dan PPS untuk Pilkada 2024, Ini Syarat dan Jadwal Seleksinya

Megapolitan
NIK-nya Terancam Dinonaktifkan, 200-an Warga di Kelurahan Pasar Manggis Melapor

NIK-nya Terancam Dinonaktifkan, 200-an Warga di Kelurahan Pasar Manggis Melapor

Megapolitan
Pembunuh Wanita 'Open BO' di Pulau Pari Dikenal Sopan oleh Warga

Pembunuh Wanita "Open BO" di Pulau Pari Dikenal Sopan oleh Warga

Megapolitan
Pengamat: Tak Ada Perkembangan yang Fenomenal Selama PKS Berkuasa Belasan Tahun di Depok

Pengamat: Tak Ada Perkembangan yang Fenomenal Selama PKS Berkuasa Belasan Tahun di Depok

Megapolitan
“Liquid” Ganja yang Dipakai Chandrika Chika Cs Disebut Modus Baru Konsumsi Narkoba

“Liquid” Ganja yang Dipakai Chandrika Chika Cs Disebut Modus Baru Konsumsi Narkoba

Megapolitan
Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen Selama 3,5 Jam di BNN Jaksel

Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen Selama 3,5 Jam di BNN Jaksel

Megapolitan
DPRD dan Pemprov DKI Rapat Soal Anggaran di Puncak, Prasetyo: Kalau di Jakarta Sering Ilang-ilangan

DPRD dan Pemprov DKI Rapat Soal Anggaran di Puncak, Prasetyo: Kalau di Jakarta Sering Ilang-ilangan

Megapolitan
PDI-P Mulai Jaring Nama Buat Cagub DKI, Kriterianya Telah Ditetapkan

PDI-P Mulai Jaring Nama Buat Cagub DKI, Kriterianya Telah Ditetapkan

Megapolitan
DPRD dan Pemprov DKI Rapat di Puncak, Bahas Soal Kelurahan Dapat Anggaran 5 Persen dari APBD

DPRD dan Pemprov DKI Rapat di Puncak, Bahas Soal Kelurahan Dapat Anggaran 5 Persen dari APBD

Megapolitan
Anggaran Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Disorot, Dinas Citata: Itu Masih Perencanaan

Anggaran Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Disorot, Dinas Citata: Itu Masih Perencanaan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com